Jakarta – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen kuatnya dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Hal ini diungkapkan dalam konferensi pers yang digelar oleh Menteri Koordinator Bidang Politik, dan Keamanan (Menko Polkam) Budi Gunawan (BG) dan Menteri Keuangan Sri Mulyani di kantor Bea Cukai, Jakarta.
Konferensi pers ini merupakan hasil dari penindakan desk pencegahan dan pemberantasan penyelundupan di bidang kepabeanan dan cukai, dengan fokus khusus pada pemberantasan narkoba. BG menyampaikan bahwa dari tujuh desk yang telah dibentuk, semuanya langsung bekerja sesuai dengan instruksi tegas Presiden Prabowo yang salah satunya untuk memberantas narkoba tanpa pandang bulu.
Sri Mulyani mengungkapkan beberapa pencapaian signifikan dalam upaya pemberantasan narkoba.
“Di bidang narkoba atau narkotika ini adalah hasil bersama dengan Polri dan BNN. Jadi tidak hanya Bea Cukai sendiri. Kemungkinan kerugian negara adalah Rp3,7 miliar,” jelas Sri Mulyani.
Menteri Keuangan ini juga memaparkan detail penindakan narkoba yang berhasil dilakukan:
“Kemudian kerja sama Polri, BNN dengan Bea Cukai terdapat penindakan 48 ribu butir jenis MDMA dan 7,6 kg narkotika yang berasal dari 4 kasus di wilayah Jakarta dan Banten,” papar Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan tentang penindakan narkotika jenis sabu seberat 67 kg dari 5 kasus di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Aceh, Dumai, Bogor, Lampung, Jakarta, dan Banten. Modus penyelundupan narkotika yang terungkap adalah melalui jalur laut dan ekspedisi.
Selain itu, penindakan lainnya di bidang narkoba meliputi penahanan 23 kg narkotika jenis ganja, 3 ribu butir psikotropika, dan 2,28 kg psikotropika jenis Happy Water.
Sri Mulyani menekankan bahwa pemberantasan narkoba merupakan salah satu prioritas utama pemerintah dalam menjaga keamanan dan kesehatan masyarakat. Ia juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antar lembaga dalam upaya ini.
“Sekali lagi, ini merupakan bukti keseriusan daripada pemerintah, tentunya dengan pelaksanaan seluruh Kementerian Lembaga yang telah saya sebutkan tadi, yang saat ini telah hadir bersama-sama melakukan sinergi,” kata Sri Mulyani.
Sebelumnya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya pendekatan yang holistik dalam menangani masalah narkoba di Indonesia. Melalui komitmen kuat dari Presiden Prabowo dan sinergi antar lembaga yang solid, pemerintah optimis dapat terus meningkatkan efektivitas dalam memberantas peredaran narkoba di Indonesia. Upaya ini tidak hanya bertujuan untuk menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkoba, tetapi juga untuk menjaga stabilitas sosial dan ekonomi negara. []