Manado – Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) diyakini mampu menjadi pusat penguatan identitas bangsa. Proses seleksi Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN) memperhatikan wawasan kebangsaan dan ke-Bhinneka-an.
Hal tersebut dikatakan Kepala Balai Pembiayaan Pendidikan Tinggi Kemdikbudristek RI Anton Rahmadi.
“Berdasarkan hasil rapat bersama Pokja AMN Badan Intelijen Negara [BIN], hal yang perlu diutamakan yaitu terkait Wawasan Kebangsaan NKRI dan Kebhinekaan,” kata Anton.
Tujuannya agar mahasiswa yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia dapat saling mengenal dan menghargai budaya masing-masing dan menjaga kerukunan serta kekompakan.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) terus menyampaikan bahwa Indonesia adalah negara besar sehingga keberagaman menjadi kekuatan bangs aini.
“Kita ini negara besar dan bangsa yang besar, keberagaman Indonesia ini akan menjadi kekuatan dan bukan kelemahan kalau kita bisa kompak rukun dan bersatu, yang paling penting saling mengenal,” tegas Jokowi.
Untuk diketahui, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya mengemban tugas untuk membangun AMN yang didasari oleh Peraturan Presiden (Perpres) No. 106 Tahun 2021 tentang Asrama Mahasiswa Nusantara.
AMN didirikan bertujuan untuk membangun rasa cinta kepada bangsa dan negara di kalangan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, berintegritas, dan berkarakter kebangsaan.
Sebelumnya, AMN juga sudah hadir terlebih dahulu di Surabaya, yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada November 2022 silam. Banyak prestasi yang sudah diraih para mahasiswa AMN.
Menurut Presiden Jokowi, saat persemian AMN di Surabaya, dengan adanya AMN, mahasiswa dari seluruh Indonesia dapat saling mengenal dan belajar mengenai budaya dari masing-masing daerah.
“Inilah tujuan dari asrama mahasiswa nusantara, selain tentu saja para mahasiswa diberikan beasiswa, tapi yang paling penting kita bisa saling mengenal,” kata Presiden. [-red]