Oleh : Davina G *)
Pemerintah saat ini terus berusaha memperkuat kerukunan antar umat beragama sebagai salah satu upaya menjaga iklim tetap kondusif di sejumlah wilayah menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Proses Pilkada yang semakin dekat harus dihormati bersama oleh seluruh elemen masyarakat agar tercipta situasi aman dan damai.
Wali Kota Jakarta Pusat, Dhany Sukma mengatakan bahwa Pilkada 2024 merupakan proses alamiah untuk menghadirkan pemimpin yang akan mengelola sebuah daerah termasuk Jakarta dan menghindari polarisasi agar tidak terjadi konflik. Menurut Dhany, perbedaan aspirasi dan pendapat merupakan hal biasa dalam sebuah Pemilihan Kepala Daerah. Setelah Pilkada berakhir, masyarakat harus kembali bersatu untuk membangun Indonesia khususnya Jakarta.
Kemudian, keberadaan lembaga keagamaan dapat memberikan kontribusi untuk menyatukan masyarakat. Lembaga keagamaan di Indonesia harus benar-benar bisa meredam potensi konflik menjelang Pilkada pada November 2024 mendatang. Dengan begitu, situasi dan kondisi Pilkada 2024 dapat menimbulkan kesepahaman, saling menghormati, dan menghargai, serta akan memperkuat persatuan dan kesatuan masyarakat.
Senada dengan Dhany Sukma, Walikota Metro, Lampung, Wahdi Siradjuddin mengimbau agar masyarakat di Bumi Sai Wawai menjaga kerukunan antar umat beragama khususnya menjelang Pilkada 2024 mendatang. Wahdi mengatakan bahwa persatuan dan kesatuan antar umat beragama menjadi hal yang harus diutamakan. Pihaknya menyebut bahwa pilihan boleh berbeda, namun silaturahmi harus tetap terjaga demi kondusivitas pelaksanaan Pilkada Serentak.
Sementara itu, Ketua MUI Kota Metro, Lampung, Zakaria Ahmad mengatakan bahwa persatuan dan kesatuan antar masyarakat khususnya umat beragama harus sampai pada tingkatan gotong-royong dan saling tolong-menolong agar terciptanya suasana yang sangat kondusif menjelang Pilkada 2024.
Pria yang akrab disapa Buya Zakaria itu pun mengimbau kepada masyarakat khususnya kepada umat beragama Islam untuk memilih calon pemimpin yang terbaik menurut hati nurani. Perbedaan pilihan jangan dijadikan sebagai ajang konflik, saling bermusuhan, maupun saling cela mencela, karena persatuan harus tetap diutamakan.
Di sisi lain, Direktorat Pembinaan Masyarakat (Ditbinmas) Polda Metro Jaya mengimbau agar masyarakat terus menjaga kerukunan menjelang Pilkada pada November 2024 mendatang. Direktur Pembinaan Masyarakat Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Badya Wijaya mengatakan bahwa sampai saat ini, situasi dan kondisi menjelang Pilkada 2024 sudah cukup aman dan damai. Pihaknya berharap agar kondisi aman ini bisa terus dipertahankan hingga waktu pelaksanaan Pilkada 2024 tiba.
Selain itu, Kombes Pol. Badya Wijaya mengajak agar masyarakat terus berkomunikasi dengan aparatur pemerintahan setempat serta TNI dan Polri jika menemukan adanya tindak pidana terkait Pilkada 2024 di lingkungan sekitar. Pihaknya pun turut berpesan kepada para orang tua untuk selalu mengawasi anak-anaknya agar tidak terlibat konflik dan berhati-hati dalam menggunakan media sosial. Jangan sampai anak-anak muda terpengaruh oleh konten negatif maupun hoaks di ruang digital.
Selanjutnya, tokoh masyarakat di wilayah-wilayah di seluruh Indonesia memiliki peranan sebagai ujung tombak dalam menjaga kondusivitas dan kerukunan dalam kehidupan bermasyarakat. Tak hanya itu saja, kehadiran dan peran sertanya harus diapresiasi secara berkelanjutan. Hal ini dikarenakan tokoh masyarakat dapat menjadi agen dalam mensosialisasikan berbagai program kegiatan pembangunan yang dilakukan Pemerintah.
Penjabat Walikota Yogyakarta, Singgih Raharjo mengatakan bahwa apresiasi dan perhatian dari Pemerintah Kota Yogyakarta kepada tokoh masyarakat diharapkan dapat menjadi motivasi untuk semakin semangat berkolaborasi dan bersinergi dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat termasuk memberikan edukasi terkait pentingnya menjaga perdamaian dan keamanan menjelang Pilkada 2024.
Dengan adanya potensi dinamika politik yang bisa terjadi menjelang Pilkada serentak 2024, diharapkan masyarakat dapat terus menjaga situasi tetap kondusif. Singgih Raharjo mengatakan bahwa perbedaan pilihan tidak boleh menjadi penghalang bagi kerukunan masyarakat. Menurutnya, Yogyakarta sudah sangat tentram dan aman, maka dari itu masyarakat harus menjaga bersama keberlanjutannya termasuk dalam Pilkada pada November 2024 mendatang.
Sementara itu, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK), Notoprajan Wijiyono mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk terus menjaga kerukunan dan kedamaian di tengah keberagaman yang ada. Begitu pula dengan perbedaan pilihan dalam Pilkada 2024 mendatang. Pihaknya menyebutkan bahwa perbedaan pilihan sudah pasti terjadi, tetapi kerukunan dan toleransi harus terus diperkuat agar Kota Yogyakarta semakin nyaman dan aman.
Permasalahan keamanan dan kedamaian merupakan tanggung jawab bersama. Maka dari itu, perlunya kerja sama maupun sinergitas dari semua pihak agar peduli terhadap lingkungan sekitar untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif menjelang Pilkada 2024. Masyarakat juga diharapkan dapat terus memperat tali persaudaraan, serta bergotong royong dalam melanjutkan dan mendukung Pemerintah dalam memajukan Indonesia, sehingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) menjadi ajang memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa.
)* Penulis merupakan Pegiat Forum Literasi Muda Batavia