Puncak Jaya – Situasi keamanan di Papua kembali menjadi sorotan menyusul insiden terbaru yang melibatkan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Tiga anggota kelompok tersebut dilaporkan tewas dalam baku tembak dengan Satuan Tugas (Satgas) Yonif di wilayah Puncak Jaya pada 16 Juli 2024. Insiden ini menambah panjang daftar kekerasan yang dilakukan oleh OPM, mengganggu stabilitas dan keamanan di wilayah Papua.
Kapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Candra Kurniawan, menyebutkan bahwa ketiga korban tewas adalah anggota OPM yang dipimpin oleh Teranus Enumbi.
“Ketiga warga yang tewas tertembak di Puncak Jaya adalah anggota OPM. Mereka terlibat aktif dalam berbagai aksi kekerasan yang meresahkan masyaraka di wilayah Puncak Jaya,” ujar Letkol Chandra.
Dalam pernyataan resminya, Letkol Chandra menjelaskan bahwa Satgas Yonif berhasil mendeteksi dan melumpuhkan kelompok ini saat mereka sedang merencanakan serangan terhadap pos keamanan di daerah tersebut. “Operasi ini merupakan bagian dari upaya kami untuk menjaga keamanan dan stabilitas di Papua. Kami tidak akan memberikan ruang bagi kelompok-kelompok yang mencoba mengganggu ketertiban,” tegasnya.
OPM yang juga dikenal sebagai Kelompok Separatis Teroris Papua, telah lama menjadi ancaman bagi keamanan dan ketertiban di Papua. Kelompok ini kerap melakukan serangkaian serangan terhadap pos-pos keamanan, infrastruktur penting, serta warga sipil yang tidak bersalah. Aksi-aksi mereka tidak hanya menimbulkan kerugian material, tetapi juga korban jiwa.
Dalam beberapa bulan terakhir, aktivitas KSTP semakin intensif, diduga sebagai upaya mereka untuk menarik perhatian internasional dan memperkuat posisi dalam upaya separatisme. Pemerintah melalui aparat gabungan terus mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh provokasi yang dilakukan oleh kelompok separatis tersebut.
Letkol Chandra memastikan pihaknya akan memperketat penjagaan di sekitaran lokasi untuk mengantisipasi adanya serangan balik dari kelompok OPM.
“Aparat TNI-Polri akan terus berupaya menjaga stabilitas wilayah dengan terus melindungi dan melayani masyarakat. Sekaligus penegakan hukum tetap ditegakkan, khususnya dari gangguan OPM,” kata Letkol Chandra.
Untuk diketahui, kelompok Teranus Enumbi salah satu yang masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Kepolisian terkait tindak pidana penyerangan aparat keamanan pada 2018. Kelompok pimpinan Teranus Enumbi sudah melakukan beberapa tindak kriminal terhadap masyarakat sipil hingga aparat keamanan.
“Untuk itu Aparat TNI Polri akan terus berupaya menjaga stabilitas wilayah dengan terus melindungi dan melayani masyarakat. Sekaligus penegakan hukum tetap ditegakkan, khususnya dari gangguan OPM,” ujar Letkol Chandra.
Masyarakat Papua diimbau untuk tetap waspada dan mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Aksi cepat dan tegas aparat keamanan dalam menangani ancaman dari OPM diharapkan dapat memberikan rasa aman dan damai bagi seluruh warga Papua.
–