Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama 10 tahun masa kepemimpinannya terus mencatatkan berbagai capaian kinerja yang sangat luar biasa. Salah satu kunci kesuksesan Presiden Jokowi adalah transformasi pembangunan infrastruktur di berbagai bidang, termasuk pendidikan, kesehatan, konektifitas, pangan dan energi hingga pembangunan IKN di Indonesia.
Dalam SAPA Indonesia Malam di Kompas TV, Jumat (04/10), Sesmenko Bidang Perekonomian Susiwijono Moegiarso mengatakan bahwa dalam 10 tahun ini, di era kepemimpinan Presiden Jokowi, pembangunan infrastruktur yang dilakukan sangat massif.
“Seperti yang disampaikan beberapa data terkait Pembangunan tol baru lebih dari 2.400 km, instalasi air minum, kelistrikan, kemudian dari 61 bendungan yang sudah mulai beroperasi yakni 53 bendungan,” jelas Susiwijono.
Pembangunan infrastruktur yang masif ini sangat berdampak pada pertumbuhan ekonomi selama 1 dekade ini. Dirinya menambahkan bahwa hingga saat ini terdapat 205 Proyek Strategis Nasional (PSN) yang sudah selesai.
“Terkait konektifitas aksesibilitas, ada 11 pelabuhan dan 50 bandara baru, 7 proyek kereta api baru. Ini semua proyek multi years, sehingga dari sisi jumlah, relatif seluruhnya sudah selesai dan sebagian masih dalam proses.” ungkapnya.
Sementara itu, terkait ketahanan energi, pembangkit listrik sudah mencapai 21,7 Gigawatt. Sedangkan terkait hilirisasi industri terutama dari kawasan-kawasan strategis.
“Dari KEK sendiri, yang dimulai pada 2014, sudah ada 22 Kawasan Ekonomi Khusus, tersebar 15 di luar Jawa dan ini mendorong ekonomi inklusif. Dari sisi investasinya sudah mendorong Rp. 205.2 Triliun,” kata Sesmenko.
Sesmenko melanjutkan, terkait pembangunan di daerah 3T, khususnya yang terluar, misalnya pembangunan PLBN (Pos Lintas Batas Negara), terdapat 15 PLBN.
“PLBN yang dibangun dalam 10 tahun ini, betul-betul telah mendorong perekonomian di daerah perbatasan,” ucapnya.
Presiden Jokowi mampu membangun berbagai macam fondasi kokoh untuk peradaban baru dengan pembangunan yang bersifat Indonesiasentris dan tidak lagi Jawasentris, yakni membangun dari wilayah pinggiran serta daerah terluar.
Pada kesempatan yang sama, Guru Besar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Telisa Aulia Falianty mengatakan, kinerja 2 dekade Presiden Jokowi layak mendapatkan apresiasi yang setinggi-tingginya sebagai Bapak Infrastruktur Indonesia.
“Dibutuhkan keberanian untuk membangun infrastruktur. Kita memberikan apresiasi Pak Jokowi bahwa beliau merupakan Bapak Infrastruktur Indonesia karena meninggalkan legacy luar biasa,” kata Telisa.
Menurut Telisa, pembangunan infrastruktur memberikan multiplier effect yang cukup besar.
“Banyak program prioritas strategis nasional menyerap lapangan kerja. Kemudian pemerintah sekarang juga mendorong TKDN agar pembangunan infrastruktur menggunakan produk lokal.” jelasnya.
Selain itu, lanjutnya, dengan modal infrastruktur yang baik, Indonesia bisa membangun pendidikan dan kesehatan menjadi lebih baik.
“Karena dengan masyarakat yang lebih sehat dan berpendidikan, maka kita bisa bertumbuh lagi,” katanya.
Sejauh ini, Indonesia telah mengalami banyak sekali perkembangan, di era pemerintahan Presiden Jokowi.
Telisa berharap agar pemerintahan yang akan datang terus melanjutkan pembangunan infrastruktur tersebut, dimana selama masa pemerintahan Presiden Jokowi, seluruh kebutuhan dasar masyarakat terus dipasok dan didorong dengan perbaikan konektivitas.
Masa transisi pemerintahan dari Presiden Jokowi ke Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menjadi momentum penting untuk memastikan bahwa keberhasilan yang telah diraih selama 10 tahun pemerintahan Jokowi dapat berlanjut di era kepemimpinan Prabowo. [-red]