Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Marsudi Syuhud dan Sekjen PP Muhammadiyah KH Prof Abdul Mu’ti mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo selama kepemimpinannya sebagai Presiden RI ke- 7 yang telah berbuat banyak untuk negeri ini.
Hal tersebut disampaikan kedua uilama tersebut saat dialog di Sapa Indonesia Malam Kompas TV Kamis Malam 19/9/2024.
Menurut Wakil Ketua MUI KH Marsudi Syuhud, masyarakat harus bersyukur karena pembangunan infrastruktur di realisasikan kemaslahatan bangsa ini. Membangun tol sekian panjang, pelabuhan, MRT, LRT, bandara, semua itu membuat masyarakat menjadi mudah.
Kemudian membangun kemaslahatan bangsa yang Bhinneka Tunggal ika. Kerukunan umat beragama berjalan dengan baik, respect satu sama lain, semua bangsa Indonesia merasakan bisa hidup berdampingan menikmati atas pembangunan – pembangunan yang sudah berjalan, tuturnya.
Nanti sampai Presiden dan Wakil Presiden yang baru, nanti pembangunan dari Jokowi dilanjutkan jangan terputus agar tidak berkurang manfaatnya, imbuhnya.
Kita bisa tertib dan rukun kalau menghargai aturan – aturan konstitusi hingga UU. Jika sudah memegang teguh aturan – aturan, maka dalam segala situasi akan bisa teratur, pungkanya.
Berbangsa dan bernegara adalah ikuti aturan – aturan, dan aturan itu sudah diciptakan oleh DPR MPR maka harus diikuti. Maka kalau tidak ada aturan, akan menjadi kocar-kacir, tandanya.
Minimal punya 3 ukhwah: 1. Persaudaraan antar seiman, 2. Mempererat antar individu manusia, 3. Persaudaraan sebangsa dan setanah air. Jangan hanya politik 5 tahunan sekali, maka ukhwah bisa pecah. Yang penting rukun dan bersatu kembali walaupun berbeda pilihan dan pandangan., jelasnya
Sementara itu Sekjen Muhammadiyah KH Abdul Mu’ti mengatakan apresiasi tertinggi kepada Presiden Jokowi karena 1. pembangunan infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi. Daerah terisolasi bisa terbuka. 2. Ekonomi bisa bertahan, angka pengangguran berkurang, lapangan kerja meningkat. Perlunya apresiasi karena kita bertahan di era covid yg berdampak signifikan. 3. Demokrais terbuka. Semua orang bisa menyampaikan kritik. Demokrasi berjalan dengan baik. kehidupan bernegara dan berbangsa berjalan dengan baik. 4. Apresiasi peran – peran yang dilakukan Jokowi di kancah internasional. Contoh: KTT G20, KTT ASEAN, Indonesia terlibat upaya perdamaian israel Palestine dan rusia ukraina, yg menunjukkan capaian yang perlu diapresiasi.
Belajar dari pengalaman pilpres dan pileg, agar pilkada ini berjalan dgn baik, tantangan baru yg harus dijalani Prabowo sebagai presiden baru, ujarnya.
Tidak ada money politik, masyarakat punya tenggang rasa terhadap masyarakat lainnya yg punya beda pandangan. Mitigasi sejak dini. Proses demokrasi harus berjalan sesuai dgn yg direncanakan dan berjalan berkualitas, jelasnya.
Masyarakat harus menerima hasil pemilu sebagai sistem dari demokrasi. Tidak hanya kemenangan bagi Prabowo saja, tetapi kemenangan bagi masyarakat Indonesia, ucapnya.
Hal itu termasuk kedewasaan berdemokrasi. Berikan kesempatan bagi Prabowo Gibran untuk memimpin negara dan bekerja dan beri kepercayaan kepada mereka, tutupnya.