JAKARTA,- Sekjen PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengapresiasi capaian kinerja 10 tahun selama kepemimpinan dan mengajak seluruh elemen bangsa untuk menjaga stabilitas politik sebagai upaya untuk keberlanjutan transisi kepemimpinan ke depan. Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber di Sapa Indonesia Malam Kompas TV (19/9).
“Kita harus menjadi bangsa yang mampu mengapresiasi dan menghormati pemimpinnya dengan obyektif” terangnya.
Lebih lanjut Mu’ti menyampaikan bahwa masyarakat juga penting memberikan penilaian secara komprehensif terhadap capaian-capaian yang sudah diraih Presiden Jokowi dan jajaran selama 10 tahun.
Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu’ti mengatakan seluruh masyarakat Indonesia harus bisa move on dan menerima hasil Pemilu 2024 (Pileg dan Pilpres).
“Kita harus bisa belajar dari pengalaman Pileg dan Pilpres karena proses sangat kompleks itu bisa berjalan dengan baik” katannya
Lebih lanjut Mu’ti menyampaikan Indonesia memiliki modal dan pengalaman dalam mengelola demokrasi. Dengan modal pengalaman tersebut bagaimana nanti bisa mewujudkan Pilkada serentak secara adil, aman damai, tidak ada politik uang.
Menurutnya, dalam sebuah negara yang demokratis pergantian kepemimpinan adalah peristiwa politik biasa. Sehingga, pemimpin selanjutnya bisa melanjutkan prinsip kepemimpinan sebelumnya untuk menciptakan iklim harmonis antar masyarakat.
Proses demokrasi harus berjalan sebagaimana yang sudah direncanakan. Pilkada harus berlangsung secara berkualitas yang bisa diukur dari empat aspek, diantaranya penyelenggara panitia pemilu bisa menjaga hak pilih masyarakat. Kualitas para calon dan adu gagasan yang substansi, bukan menyerang pribadi atau individu. Janji kampanye harus menjadi roadmap blueprint membangun daerah.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Umum MUI, KH. Marsudi Syuhud menyampaikan kita patut bersyukur, Indonesia sampai saat ini dalam kondisi aman dan nyaman. Sementara banyak negara yang hari ini tidak bisa membangun.
“Dalam proses demokrasi, kemenangan bangsa Indonesia bisa menyelenggarakan pemilu yang damai pemilu yang tertib” terangnya.
Lebih lanjut disampaikan, hal itu menjadi bagian dari kedewasaan kita di dalam berdemokrasi dan sekali lagi bahwa ada kekurangan itu adalah bagian dari apa agenda-agenda yang nanti kita sempurnakan.
“Mari kita memberi kesempatan kepada beliau berdua (Presiden terpilih Prabowo Subianto dan wakil presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka) untuk memimpin penyelenggaraan negara itu” lanjutnya.
Sebagai konsekuensi dari demokrasi dan terpilihnya beliau kita beri kesempatan beliau untuk bekerja dan beri kepercayaan kemudian beri kepercayaan, tentu kita harus menjadi warga negara yang yang aktif dan partisipatif dalam pengertian hal yang baik mendukung langkah dan program pemimpin mendatang.