Renovasi Sekolah Jadi Prioritas Utama Pemerintahan Prabowo-Gibran Kembangkan Sarana Pendidikan

Oleh: Arman Panggabean *)

Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menempatkan renovasi sekolah sebagai salah satu pilar utama dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Renovasi sekolah yang mencakup puluhan ribu gedung di seluruh negeri menjadi langkah strategis guna menciptakan lingkungan belajar yang lebih baik dan layak. Dalam rangka mencapai pemerataan pendidikan yang berkualitas, pasangan tersebut merencanakan perbaikan signifikan pada infrastruktur sekolah, terutama di daerah-daerah yang selama ini terabaikan. Langkah itu menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menyiapkan generasi yang kompeten dan siap bersaing di era global.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan bahwa Prabowo Subianto, sebagai Presiden terpilih, telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 20,3 triliun untuk merealisasikan program renovasi sekolah pada tahun 2025.

Langkah tersebut tidak hanya menargetkan perbaikan infrastruktur fisik, tetapi juga menciptakan dampak ekonomi yang signifikan. Dengan membagi proyek tersebut ke dalam paket-paket kecil, pemerintah berencana memberdayakan kontraktor lokal untuk melaksanakan proyek itu, yang pada akhirnya akan membuka peluang kerja baru bagi masyarakat di berbagai daerah.

Sri Mulyani menegaskan bahwa program ini bukan sekadar pembenahan bangunan, tetapi juga instrumen penting dalam memperbaiki kualitas pendidikan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.

Program renovasi sekolah tersebut tidak berdiri sendiri, melainkan bagian dari komitmen pemerintahan Prabowo-Gibran dalam memastikan akses pendidikan yang merata di seluruh Indonesia.

Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Budisatrio Djiwandono, menilai bahwa pemerataan pendidikan merupakan prioritas utama dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto. Ia menyatakan bahwa selama menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Prabowo sudah berfokus pada upaya untuk meningkatkan kualitas SDM melalui pendidikan.

Sebagai Presiden terpilih, pria kelahiran tahun 1951 itu bertekad melanjutkan komitmen tersebut melalui renovasi sekolah-sekolah, terutama di daerah-daerah yang masih tertinggal. Dengan meningkatkan kualitas infrastruktur pendidikan, pemerintahan ini berupaya mempersiapkan generasi muda agar siap menghadapi bonus demografi yang akan datang. Tanpa pendidikan yang memadai, bonus demografi justru bisa menjadi beban bagi bangsa.

Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Makarim juga menegaskan bahwa anggaran pendidikan sebesar Rp 722,6 triliun yang telah disiapkan akan digunakan untuk berbagai program prioritas, termasuk renovasi sekolah dan pengembangan sekolah unggulan di seluruh Indonesia.

Menurutnya, peningkatan kualitas fisik sekolah merupakan langkah mendasar dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Dalam jangka panjang, program renovasi tersebut akan memberikan manfaat besar, baik bagi para siswa maupun tenaga pengajar, yang akan mendukung peningkatan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Program renovasi sekolah ini juga dirancang untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi sekolah-sekolah di daerah terpencil dan pedalaman. Banyak sekolah di wilayah-wilayah tersebut yang selama bertahun-tahun tidak mendapatkan perhatian yang memadai.

Bangunan yang rusak, fasilitas yang tidak memadai, serta kurangnya akses terhadap teknologi menjadi hambatan besar bagi tercapainya pendidikan yang berkualitas. Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka bertekad untuk mengatasi masalah tersebut melalui perbaikan infrastruktur yang menyeluruh dan terencana.

Dalam konteks ini, pasangan Pemerintahan Prabowo-Gibran tidak hanya memandang pendidikan sebagai hak dasar, tetapi juga sebagai investasi jangka panjang dalam membangun bangsa.

Renovasi sekolah yang melibatkan banyak pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga kontraktor lokal, menunjukkan pendekatan yang holistik dalam meningkatkan kualitas pendidikan.

Pemerintah tidak hanya ingin memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga ingin menciptakan ekosistem pendidikan yang lebih baik, yang dapat mendukung proses belajar mengajar secara optimal.

Selain itu, program renovasi ini diharapkan dapat memberikan dampak langsung pada peningkatan kualitas hidup masyarakat di sekitar sekolah. Dengan melibatkan kontraktor lokal, pemerintah ingin memastikan bahwa manfaat dari program ini tidak hanya dirasakan oleh siswa dan tenaga pengajar, tetapi juga oleh masyarakat yang terlibat dalam proses pembangunan tersebut.

Pemerintah percaya bahwa pendidikan yang berkualitas harus didukung oleh infrastruktur yang memadai, dan renovasi sekolah ini merupakan langkah pertama menuju terciptanya ekosistem pendidikan yang lebih baik.

Komitmen Pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka dalam merealisasikan program renovasi sekolah ini menunjukkan bahwa mereka benar-benar serius dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.

Program tersebut bukan hanya menjadi solusi jangka pendek untuk memperbaiki fasilitas yang rusak, tetapi juga bagian dari visi jangka panjang dalam menciptakan generasi yang sehat, cerdas, dan siap bersaing di masa depan. Dengan infrastruktur pendidikan yang lebih baik, diharapkan para siswa dapat belajar dengan lebih optimal, sehingga dapat mencapai prestasi yang lebih tinggi.

Renovasi sekolah yang dilakukan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran bukan hanya sekadar proyek infrastruktur, tetapi juga upaya strategis dalam menciptakan pendidikan yang lebih inklusif dan merata di seluruh Indonesia.

Langkah tersebut diharapkan dapat menjadi fondasi bagi tercapainya Indonesia Emas, di mana generasi muda yang mendapatkan pendidikan berkualitas akan menjadi motor penggerak utama pembangunan bangsa di masa depan. Pemerintah berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak di Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk belajar di lingkungan yang layak dan mendukung.

*) Pengamat Kebijakan Sosial – Lembaga Sosial Madani Institute

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *