Oleh : Rivka Mayangsari )*
Pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang diprakarsai oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak hanya bertujuan sebagai proyek infrastruktur, melainkan juga merupakan upaya besar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan inklusi ekonomi. Presiden Jokowi menekankan bahwa pembangunan ini harus memberikan dampak positif bagi masyarakat luas, khususnya di Kalimantan Timur, tempat IKN dibangun. Upaya ini sejalan dengan visi Indonesia untuk mencapai pembangunan berkelanjutan yang adil dan merata.
Pembangunan IKN diharapkan tidak hanya menghadirkan ibu kota baru, tetapi juga menjadi pusat pertumbuhan ekonomi yang signifikan bagi masyarakat sekitarnya. Dengan berbagai program yang mencakup peningkatan pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan, IKN diproyeksikan menjadi magnet ekonomi baru yang mampu memberdayakan masyarakat lokal dan regional. Inklusi ekonomi dipandang sebagai salah satu kunci penting untuk mencapai tujuan ini.
Asisten Deputi Penanganan Kemiskinan Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Katiman, menyampaikan bahwa pembangunan IKN tidak hanya terfokus pada wilayah inti ibu kota, tetapi juga harus memperhatikan integrasi dengan daerah sekitarnya seperti Kabupaten Kutai Kartanegara, Penajam Paser Utara, Samarinda, dan Balikpapan. Kolaborasi lintas wilayah ini diharapkan mampu menciptakan sinergi dalam pembangunan yang tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga mencakup peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui akses pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
Kolaborasi lintas wilayah dalam pembangunan IKN sangat penting untuk memastikan pembangunan tidak hanya terkonsentrasi di satu titik, tetapi juga memiliki dampak positif pada kawasan yang lebih luas. Peningkatan akses terhadap fasilitas kesehatan dan pendidikan serta penyediaan lapangan kerja diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan yang merata. Sinergi ini diharapkan mendukung pembangunan ekonomi berkelanjutan di kawasan Nusantara, termasuk pengembangan sektor pertanian, perdagangan, dan pariwisata yang dapat menggerakkan roda ekonomi setempat.
Direktur Pelayanan Dasar Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN), Suwito, menyampaikan bahwa pembangunan IKN tidak dapat terpisah dari pengembangan sarana dan prasarana pendidikan serta kesehatan. Hal ini dinilai sebagai langkah penting untuk menciptakan sumber daya manusia (SDM) yang mampu bersaing di era globalisasi. Ia menjelaskan bahwa pembangunan berkelanjutan memerlukan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan di kawasan Nusantara untuk menciptakan SDM yang mampu bersaing di enam klaster ekonomi (superhub) yang direncanakan di IKN.
IKN dirancang sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan enam klaster ekonomi utama yang mencakup teknologi, energi terbarukan, manufaktur, pertanian, logistik, dan pariwisata. Untuk mendukung visi ini, peningkatan kapasitas SDM di sektor-sektor tersebut menjadi sangat penting. Pemerintah berharap bahwa dengan adanya fasilitas pendidikan dan pelatihan yang memadai, masyarakat lokal akan mampu terlibat aktif dalam industri-industri ini dan menjadi bagian dari kemajuan yang terjadi di IKN.
Selain itu, peningkatan kualitas fasilitas kesehatan juga sangat penting dalam pembangunan SDM. Fasilitas kesehatan yang baik akan memastikan bahwa masyarakat dapat menerima layanan kesehatan yang optimal, sehingga mampu menjadi lebih produktif dan berkontribusi pada ekonomi lokal. Dengan peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, masyarakat di sekitar IKN diharapkan mampu menjadi SDM yang berkualitas dan kompetitif di pasar kerja global.
Direktur Pemberdayaan Masyarakat OIKN, Conrita Ermanto, menjelaskan bahwa pemberdayaan masyarakat lokal menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan IKN. Ia menekankan pentingnya keterlibatan aktif masyarakat lokal dalam setiap tahap pembangunan, agar masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga aktor penting yang terlibat langsung dalam proses pembangunan. Desain pembangunan yang berkelanjutan diharapkan memungkinkan partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahap pembangunan IKN.
Conrita menambahkan bahwa masyarakat lokal harus diberdayakan melalui pelibatan dalam berbagai sektor, seperti konstruksi, perdagangan, dan pengelolaan sumber daya alam. Pemberdayaan ini diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga menciptakan kemandirian ekonomi yang berkelanjutan. Dengan demikian, masyarakat di sekitar IKN dapat tumbuh seiring dengan kemajuan pembangunan dan merasakan manfaatnya dalam jangka panjang.
Pemberdayaan masyarakat lokal juga mencakup program pelatihan keterampilan dan pendampingan dalam bidang wirausaha, yang bertujuan untuk menciptakan lebih banyak lapangan kerja di tingkat lokal. Program ini dirancang agar masyarakat tidak hanya menikmati hasil pembangunan dalam jangka pendek, tetapi juga memiliki prospek yang lebih baik untuk jangka panjang.
Pembangunan IKN merupakan bagian dari komitmen besar pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia, khususnya di Kalimantan Timur. Presiden Jokowi terus menegaskan bahwa pembangunan IKN harus membawa manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya untuk segelintir elit atau korporasi besar. Inklusi ekonomi yang melibatkan seluruh masyarakat menjadi prinsip dasar dalam setiap tahap pembangunan IKN.
Dengan melibatkan peningkatan infrastruktur, pengembangan SDM, dan pemberdayaan masyarakat lokal, pembangunan IKN diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi yang kuat di Indonesia. Kolaborasi lintas wilayah dan sektor juga diharapkan menjadi kunci dalam menciptakan kesejahteraan yang berkelanjutan. Pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan di IKN tidak hanya akan mengubah wajah Indonesia secara fisik, tetapi juga membawa dampak positif yang signifikan bagi kesejahteraan masyarakat di seluruh Indonesia.
)* Pemerhati kebijakan publik