PON XXI Aceh-Sumut Momentum Jaga Sportivitas dan Nama Baik Bangsa di Kancah Dunia

Oleh: Madi Al-Hadi

Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara menjadi ajang yang sangat dinanti seluruh pecinta olahraga di Indonesia. Selain menjadi panggung bagi para atlet untuk unjuk kebolehan, PON ini juga berperan penting sebagai momentum menjaga sportivitas dan mengangkat nama baik bangsa di kancah dunia.

Dalam ajang bergengsi ini, seluruh kontingen yang terlibat, mulai dari para atlet, pelatih, hingga official, dituntut untuk tidak hanya menunjukkan kemampuan fisik dan strategi terbaik, tetapi juga menjunjung tinggi nilai-nilai etika, kejujuran, dan fair play.

Provinsi Kepri Riau (Kepri) misalnya, melalui Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) setempat, menggelar Pelatihan Provinsi (Pelatprov) untuk atlet-atlet yang akan berpartisipasi dalam PON XXI. Tidak hanya memberikan pembekalan teknis, pelatihan ini juga memberikan dorongan moral bagi para atlet untuk tetap menjaga sportivitas, mental juara, dan kebersamaan.

Pelatihan yang digelar oleh KONI Kepri di Asrama Haji Batam, dan berlangsung dari 1 hingga 7 Agustus 2024, menjadi momen krusial bagi para atlet asal Kepri. Dengan jumlah peserta yang mewakili 31 cabang olahraga (cabor), pelatihan ini tidak hanya berfokus pada peningkatan kemampuan teknis para atlet, tetapi juga pembekalan psikologis dan motivasi. Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kepri, Adi Prihantara, saat membuka acara secara resmi.

Dalam pidatonya, Adi mengapresiasi langkah KONI Pemprov Kepri yang telah menyelenggarakan serangkaian persiapan mulai dari seleksi atlet hingga pelatihan provinsi. Menurutnya, upaya ini bukan hanya penting dalam meningkatkan performa fisik para atlet, tetapi juga dalam memupuk jiwa besar dan mental yang kuat. Ia juga menekankan pentingnya menjaga sportivitas dan perilaku baik selama bertanding.

Pesan ini sangat relevan, mengingat PON XXI bukan hanya soal prestasi individu atau daerah, melainkan juga bagaimana para atlet bisa menjadi duta olahraga yang merepresentasikan bangsa di mata dunia.

Kemenangan bukan hanya dinilai dari medali, tetapi juga dari sikap sportif dan etika dalam bertanding. Adi juga menambahkan bahwa para atlet harus tetap menjaga semangat bertanding, disiplin, serta kesehatan fisik dan mental sepanjang perhelatan PON.

Selain Kepri, provinsi Jawa Timur juga tidak kalah serius dalam mempersiapkan kontingennya. Salah satu daerah yang memberikan kontribusi besar dalam ajang PON XXI adalah Banyuwangi, yang mengirimkan 22 atlet terbaiknya.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, memberikan pesan yang kuat kepada para atlet dalam sebuah pertemuan di Pendopo Sabha Swagata Blambangan pada 5 September 2024. Ia berpesan agar para atlet tetap menjaga kesehatan, semangat, dan terutama sportivitas selama bertanding di PON.

Dalam kesempatan itu, Ipuk juga mengungkapkan kebanggaannya karena Banyuwangi berhasil mengirimkan jumlah atlet terbanyak dalam sejarah keikutsertaannya di PON. Dari hanya 13 atlet pada PON sebelumnya, kini Banyuwangi mengirimkan 22 atlet yang akan berkompetisi di 12 cabang olahraga berbeda.

Ketua KONI Banyuwangi, Ahmad Khairullah, juga menegaskan optimismenya bahwa beberapa atlet dari Banyuwangi berpotensi membawa pulang medali emas untuk kontingen Jawa Timur. Di antara cabang olahraga yang menjadi andalan Banyuwangi adalah kabaddi, hapkido, dan karate.

Persiapan yang matang selama setahun terakhir memberikan keyakinan bahwa mereka siap bersaing di level nasional dan memberikan yang terbaik bagi Jawa Timur dan Banyuwangi.

Di balik persiapan matang yang dilakukan oleh berbagai daerah, hal yang tak kalah penting adalah komitmen terhadap sportivitas. PON XXI bukan hanya menjadi ajang untuk meraih prestasi, tetapi juga panggung untuk menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia adalah bangsa yang menjunjung tinggi etika dan integritas dalam olahraga.

Setiap atlet yang berlaga di PON ini tidak hanya membawa nama daerahnya, tetapi juga membawa nama Indonesia di kancah internasional. Sportivitas adalah esensi dalam olahraga, yang tidak hanya tentang bagaimana seseorang memenangkan pertandingan, tetapi juga bagaimana mereka menerima kekalahan dengan kepala tegak.

Dengan menempatkan sportivitas di atas segalanya, para atlet PON XXI memiliki kesempatan untuk menjadi panutan tidak hanya bagi generasi muda Indonesia, tetapi juga bagi atlet-atlet dari negara lain yang menyaksikan perhelatan ini.

PON XXI Aceh-Sumut bukan hanya ajang kompetisi olahraga, tetapi juga cerminan kepribadian bangsa. Dalam setiap pertandingan, di balik semangat untuk meraih medali emas, terdapat tanggung jawab besar untuk menjaga sportivitas, etika, dan kebersamaan.

Melalui ajang ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperlihatkan kepada dunia bahwa kita adalah bangsa yang tidak hanya berprestasi di bidang olahraga, tetapi juga bangsa yang menjunjung tinggi nilai-nilai luhur dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kompetisi.

Oleh karena itu, kepada seluruh atlet, pelatih, dan official yang terlibat, jadikan PON XXI sebagai momentum untuk tidak hanya meraih prestasi, tetapi juga untuk menjaga nama baik bangsa. Tetaplah berjuang dengan semangat, disiplin, dan sportivitas, karena kemenangan sejati adalah ketika kita mampu menjaga martabat dan kehormatan bangsa di mata dunia.

*) Mahasiswa Universitas Syiah Kuala

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *