Jakarta – Pelaksanaan Pilkada serentak pada 27 November 2024 diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang berkualitas, yang mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah. Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Heri Gunawan (Hergun), menyoroti perbedaan Pilkada 2024 dengan Pilkada sebelumnya pada 2015, 2018, dan 2020.
Hergun menyatakan bahwa Pilkada kali ini akan menjadi yang terbesar dalam sejarah Indonesia, dengan mencakup 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Total anggaran yang dikeluarkan mencapai sekitar 41 triliun rupiah dari APBD.
“Pilkada 2024 ini berbeda, mencakup 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Anggaran yang dikeluarkan juga cukup besar, yaitu sekitar 41 triliun rupiah. Kami berharap Pilkada kali ini melahirkan pemimpin berkualitas yang mampu mengelola kesejahteraan daerah,” jelas Hergun.
Ia juga mengingatkan agar semua pihak menjaga integritas dan kualitas pelaksanaan Pilkada, mengingat jumlah peserta yang mencapai 1.553 calon.
Sementara itu, Pangdam XII/Tanjungpura Mayjen TNI Iwan Setiawan turut mengimbau masyarakat Kota Singkawang, Kalimantan Barat, untuk menyukseskan Pilkada serentak 2024.
“Saya mengimbau seluruh masyarakat, khususnya di Singkawang, untuk menyambut Pilkada serentak 2024 dengan suka cita,” ujar Pangdam, sambil menekankan pentingnya saling menghormati antar masyarakat dan kontestan.
Pangdam juga meminta agar para kontestan Pilkada mempresentasikan program-program yang dapat mengembangkan wilayah masing-masing serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, pengamat politik dan Asesor Akreditasi Lembaga Pelatihan Kerja, Syaiful Syarifuddin, mengungkapkan bahwa Pilkada seharusnya tidak hanya berfokus pada aspek politik semata, tetapi juga pada kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Ia mengingatkan bahwa calon kepala daerah harus memiliki visi yang berfokus pada tiga pilar kesejahteraan: sejahtera dalam sandang, pangan, dan papan; pendidikan; serta kesehatan.
“Yang utama dalam pembangunan itu adalah kesejahteraan masyarakat. Kami menyebutnya dengan tiga pilar sejahtera, yaitu sejahtera dalam sandang, pangan, papan. Sejahtera dalam pendidikan, dan sejahtera dalam kesehatan,” kata Syaiful Syarifuddin.
Menurut Syaiful, kesejahteraan dimulai dengan pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, seperti sandang, pangan, dan papan, serta pola makan bergizi.
Pilar kedua adalah pendidikan, di mana setiap orang harus memiliki akses ke pendidikan yang memadai, termasuk keterampilan vokasi. Hal ini akan meningkatkan indeks pembangunan manusia dan kesejahteraan sosial.
Pilar terakhir adalah kesehatan, dengan akses fasilitas kesehatan yang layak untuk semua lapisan masyarakat agar usia harapan hidup meningkat.
Dengan harapan tersebut, Pilkada 2024 diharapkan membawa perubahan yang signifikan dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat di seluruh daerah.
**.