Jakarta, 20 Oktober 2024 – Pidato perdana Presiden Prabowo Subianto usai dilantik sebagai Presiden Republik Indonesia ke-8 pada Minggu (20/10/2024) memancarkan optimisme dan semangat kebersamaan untuk membangun Indonesia yang lebih kuat. Dalam pidato yang disampaikan di Gedung MPR/DPR RI, Prabowo menekankan komitmennya untuk membawa Indonesia menuju era keemasan pada tahun 2045, sekaligus menyerukan pentingnya persatuan nasional.
Di hadapan 19 kepala negara dan kepala pemerintahan, serta utusan khusus dari berbagai negara sahabat, Prabowo mengawali pidatonya dengan rasa terima kasih yang mendalam kepada para pemimpin dunia yang hadir. Ia juga menegaskan sumpahnya bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka untuk mengutamakan kepentingan rakyat, baik yang mendukungnya dalam pemilu maupun yang tidak.
“Kami akan memimpin dengan tulus dan menjadikan kepentingan seluruh rakyat Indonesia sebagai prioritas utama,” ucap Prabowo. Ia juga menyoroti kekayaan alam Indonesia yang melimpah, yang menurutnya harus dikelola dengan penuh tanggung jawab untuk kesejahteraan bangsa.
Pidato ini mendapat sambutan positif dari berbagai kalangan, termasuk Ketua DPR RI Puan Maharani. Puan menyatakan kekagumannya terhadap pidato Presiden Prabowo yang menurutnya memancarkan semangat gotong royong. “Apa yang disampaikan tadi semangatnya harus kita apresiasi dan kita dukung bersama sebagai bangsa Indonesia. Mari kita bersatu membangun Indonesia, seperti yang diajarkan oleh Bung Karno,” ujar Puan.
Ia juga mengajak seluruh elemen bangsa untuk melupakan perbedaan yang terjadi selama pemilu dan bekerja bersama membangun Indonesia. “Pemilu telah usai, saatnya kita bersatu dan menjaga kerukunan. Hanya dengan persatuan, Indonesia bisa maju,” tambahnya.
Presiden Prabowo dalam pidatonya juga menyoroti berbagai tantangan yang masih dihadapi Indonesia, mulai dari kemiskinan, kekurangan gizi anak-anak, hingga korupsi yang merusak sistem pemerintahan. “Terlalu banyak kebocoran dan penyimpangan yang harus diatasi agar bangsa ini maju. Kita harus memberantasnya dengan komitmen yang kuat,” tegasnya.
Prabowo menjelaskan bahwa swasembada pangan dan energi adalah kunci untuk mencapai kemandirian nasional. Dalam waktu lima tahun, ia berkomitmen untuk membawa Indonesia mampu memenuhi kebutuhan pangan dan energi secara mandiri melalui pemanfaatan sumber daya lokal seperti kelapa sawit dan energi geothermal.
“Indonesia harus swasembada pangan dan energi. Kita punya semua sumber daya yang diperlukan, tinggal bagaimana kita memanfaatkannya dengan bijak,” seru Prabowo penuh keyakinan. Selain itu, hilirisasi komoditas juga menjadi agenda prioritas untuk meningkatkan daya saing ekonomi nasional.
Prabowo menutup pidatonya dengan ajakan kepada seluruh rakyat untuk bersatu, bekerja keras, dan menghadapi tantangan bersama demi mewujudkan cita-cita Indonesia Emas 2045. “Persatuan dan kerja keras adalah kunci keberhasilan kita,” pungkasnya.
Pidato tersebut menjadi titik awal dimulainya era baru pemerintahan yang optimis dalam membangun masa depan Indonesia yang lebih sejahtera, adil, dan makmur. {}