Oleh : Gema Iva Kirana )*
Partisipasi organisasi kemasyarakatan (ormas) dalam Pilkada 2024 menjadi salah satu pilar penting dalam menjaga integritas dan kejujuran demokrasi di Indonesia. Tanpa kehadiran mereka, pengawasan terhadap berbagai tahapan pemilihan bisa menjadi kurang optimal, membuka celah bagi praktik-praktik yang merusak demokrasi, seperti politik uang, penyebaran hoaks, hingga isu SARA.
Melihat hal ini, sudah saatnya kita sebagai masyarakat luas, terlebih lagi para ormas, mengambil peran aktif dalam mengawal jalannya Pilkada. Tidak hanya sebagai pengamat pasif, tetapi benar-benar terjun langsung dalam menjaga keadilan pemilihan.
Contoh nyata dapat kita lihat dari ajakan Penjabat Wali Kota Tangerang, Dr. Nurdin, kepada ormas Pemuda Pancasila (PP). Pihaknya meminta PP untuk memberikan edukasi politik kepada masyarakat serta menjaga persatuan selama Pilkada. Hal ini menegaskan bahwa ormas, dengan segala pengaruhnya di tengah masyarakat, bisa menjadi benteng yang mencegah berbagai bentuk provokasi yang dapat memecah belah selama masa Pilkada.
Dr. Nurdin dengan tegas menyatakan harapannya agar PP mampu mengajak masyarakat untuk melaksanakan Pilkada secara tertib dan damai. Pernyataan ini memperlihatkan betapa pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan ormas dalam menjaga suasana kondusif.
Lebih dari itu, Dr. Nurdin juga mengingatkan bahwa Pemuda Pancasila, sebagai organisasi yang sudah matang dan mapan, memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga stabilitas demokrasi. Dengan usia yang sudah mencapai 65 tahun, PP diharapkan mampu menjadi motor penggerak bagi terciptanya Pilkada yang damai, tertib, dan berintegritas di Kota Tangerang.
Hal ini adalah contoh nyata bagaimana ormas yang telah matang dan memiliki pengaruh besar di masyarakat bisa berperan dalam mengawal proses demokrasi.
Tak hanya di Tangerang, peran ormas juga menjadi sorotan di daerah lain seperti Kabupaten Banggai. Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai menekankan pentingnya peran ormas dalam menjaga stabilitas dan kondusivitas selama Pilkada.
Dalam kegiatan sosialisasi pemberdayaan ormas, Asisten Pemerintah dan Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Banggai, Nurdjalal, menegaskan bahwa ormas berperan sebagai pilar penting dalam menjaga keamanan daerah, khususnya dalam menghadapi potensi konflik yang mungkin muncul menjelang Pilkada.
Apa yang disampaikan oleh Nurdjalal ini merupakan gambaran betapa pentingnya kolaborasi antara ormas dan pemerintah daerah dalam menjaga suasana aman selama Pilkada. Ormas diharapkan tidak hanya menjadi pengawal proses demokrasi, tetapi juga menjadi penghubung komunikasi antara masyarakat dan pemerintah.
Mereka memiliki peran strategis dalam menyampaikan aspirasi masyarakat sekaligus memberikan edukasi politik yang baik agar masyarakat tidak mudah terpancing oleh isu-isu yang dapat memicu konflik.
Ormas di Kabupaten Banggai juga diharapkan bisa mengantisipasi potensi gangguan sosial yang mungkin muncul, seperti politisasi isu-isu agama dan etnis, serta maraknya penyebaran berita hoaks yang bisa memperkeruh suasana. Dalam hal ini, sinergi antara pemerintah daerah dan ormas menjadi kunci untuk menyukseskan Pilkada yang aman dan damai.
Tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Kabupaten Banggai, di Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pemerintah daerah juga mengajak seluruh ormas untuk turut serta dalam menyukseskan Pilkada 2024.
Dalam rapat koordinasi bersama sejumlah ormas di wilayah tersebut, Penjabat Bupati Bangka Barat, Hendriwan, menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan ormas dalam menjaga keamanan selama proses Pilkada.
Rapat yang dihadiri oleh berbagai ormas, seperti Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Muhammadiyah, Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), menunjukkan betapa pentingnya peran ormas dalam menjaga stabilitas demokrasi di daerah. Kehadiran ormas-ormas tersebut diharapkan bisa membantu menciptakan suasana aman dan damai selama Pilkada, sekaligus menjadi penegak nilai-nilai demokrasi dan hukum.
Dalam kesempatan tersebut, Hendriwan menyampaikan bahwa kesuksesan Pilkada tidak mungkin dicapai tanpa kolaborasi. Ormas dianggap sebagai mitra strategis pemerintah dalam menjaga kondusivitas daerah. Melalui sinergi ini, diharapkan tercipta hubungan yang harmonis antara pemerintah dan masyarakat, yang pada akhirnya akan mendukung terciptanya Pilkada yang damai dan berkualitas.
Selain itu, ormas juga diminta untuk berperan dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Sosialisasi mengenai pentingnya menjaga persatuan, serta ajakan untuk tidak terlibat dalam tindakan yang dapat memicu konflik, merupakan bagian dari tugas ormas selama Pilkada.
Hal ini adalah langkah penting untuk mencegah berbagai gangguan keamanan yang mungkin muncul, sekaligus memastikan bahwa Pilkada berjalan dengan lancar.
Pilkada Serentak 2024 akan menjadi ujian bagi kematangan demokrasi di Indonesia. Tantangan yang dihadapi tidak hanya datang dari calon kepala daerah dan partai politik, tetapi juga dari dinamika sosial yang berkembang di tengah masyarakat.
Untuk itulah, peran ormas dalam mengawal Pilkada menjadi sangat krusial. Mereka bukan hanya sekadar pengamat, tetapi juga aktor aktif yang bisa menjaga stabilitas dan harmoni selama proses demokrasi berlangsung.
Kolaborasi yang kuat antara pemerintah dan ormas harus terus diperkuat. Edukasi politik, pencegahan konflik, serta menjaga stabilitas daerah adalah beberapa peran penting yang harus diemban oleh ormas.
Sebagai organisasi yang dekat dengan masyarakat, ormas memiliki kekuatan untuk meredam berbagai potensi gangguan, sekaligus memastikan bahwa masyarakat bisa menjalankan hak politiknya dengan baik dan damai. Mari kita bersama-sama menjaga demokrasi kita tetap sehat dan berkualitas.
)* Penulis adalah kontributor Persada Institute