Oleh: Nana Gunawan )*
Pemerintah melalui Kementerian Perindustrian telah menetapkan visi Indonesia Emas 2045. Visi tersebut menjadi salah satu langkah yang sangat strategis dalam mewujudkan hilirisasi industri. Kementerian Perindustrian terus berupaya meningkatkan daya saing Perindustrian terutama industri pengolahan dengan tujuan untuk menumbuhkan ekonomi nasional yang dapat diwujudkan oleh seluruh pihak. Pemerintah juga telah berkomitmen untuk berkontribusi cepat mendukung pelaku industri.
Sebagaimana upaya yang telah dilakukan Pemerintah dalam meningkatkan daya saing industri, tercatat bahwa industri pengolahan nasional mampu bertumbuh sebesar 4,64% (yoy) pada tahun 2023 dan menjadi salah satu penyumbang besar pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan share mencapai 18,67% (yoy) terhadap PDB tahun 2023.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kementerian Perindustrian, Andi Rizaldi mengatakan peningkatan daya saing industri mempunyai peran dalam meningkatkan kinerja ekonomi Indonesia. Menurutnya, dalam upaya mengungkit daya saing industri, peran Pemerintah khususnya dukungan Kementerian Perindustrian sangat penting termasuk dengan layanan jasa industri. Jasa industri nantinya akan memberikan nilai tambah yang besar selain dari manufaktur, serta berperan penting dalam pengembangan sektor industri.
Andi menambahkan bahwa pelayanan jasa industri tersebut antara lain memberikan dukungan dalam bentuk sertifikasi, pengujian, konsultasi, pendampingan, peningkatan kompetensi SDM, jasa pemeliharaan, jasa teknik, jasa penilaian kesesuaian, dan jasa industri yang berkontribusi pada peningkatan output industri.
Selain itu, Kementerian Perindustrian melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) di bawah binaan BSKJI terus berinovasi dan meningkatkan kualitas pelayanan jasa industri. Dalam rangka meningkatkan kualitas manajerial dan kinerja pelayanan, Satuan Kerja BSKJI terus didorong untuk bertransformasi menjadi Badan Layanan Umum (BLU), salah satunya yaitu Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kulit, Karet, dan Plastik (BBSPJIKKP) Yogyakarta yang telah bertransformasi menjadi BLU. Hal ini menjadi penanda capaian milestone menuju penyedia layanan jasa industri dengan layanan prima dan mendukung daya saing industri.
Sementara itu, Kepala BBSPJIKKP Yogyakarta, Hagung Eko Pawoko mengatakan bahwa dalam upaya mendukung daya saing industri, BBSPJIKKP terus mengembangkan layanannya agar dapat mengikuti perkembangan tuntutan dunia industri. Pihaknya mengatakan bahwa saat ini layanan BBSPJIKKP meliputi 13 jenis layanan yaitu pengujian, kalibrasi, sertifikasi, bimtek atau konsultasi, sertifikasi profesi, validasi atau verifikasi Gas Rumah Kaca (GRK) dan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), inspeksi, pendampingan, uji profisiensi, audit teknologi, miniplant kulit dan karet, dan jasa teknis lainnya.
Layanan-layanan tersebut menjadi kabar baik bagi seluruh pelaku industri dan merupakan bukti nyata Kementerian Perindustrian dalam memenuhi kebutuhan Pembangunan industri dalam mewujudkan industri yang mandiri, berdaya saing, dan maju sebagaimana yang diamanahkan dalam Undang-Undang.
Kementerian Perindustrian juga menggelar program Startup4Industry yang mempertemukan para pengusaha dengan startup binaan Kementerian Perindustrian, dengan tujuan untuk meningkatkan daya saing melalui pemanfaatan teknologi. Kolaborasi ini penting untuk meningkatkan daya saing industri dalam negeri. Menurutnya, program ini merupakan komitmen yang dilakukan Pemerintah untuk memitigasi dinamika global serta mewujudkan industri yang inklusif dan berkelanjutan dengan mengedepankan inovasi.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita dengan adanya program ini diharapkan mampu menciptakan nilai baru dalam rangkaian proses bisnis perusahaan seperti lini produksi, penyimpanan (warehouse), pemasaran, logistik dan transportasi, pengolahan limbah, efisiensi energi, serta pengelolaan manajemen perusahaan. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk mempertemukan para pemimpin industri, pemimpin startup, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bertukar gagasan, berbagi wawasan, serta menjalin kemitraan yang menghasilkan nilai tambah (added value) bagi masing-masing pihak.
Di sisi lain, Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian, Ferry Erviyan Rinaldy mengatakan dalam mewujudkan tujuan Pemerintah di bidang industri, Pemerintah Kota Padang melalui Dinas Tenaga Kerja dan Perindustrian sangat gencar mendukung geliat industri dengan meningkatkan standar dalam pengoperasian dan pengolahan bahan industri. Pihaknya selalu memonitor dalam rangka peningkatan standar operasional cara memproduksi dan perlengkapan dalam produksi.
Hal tersebut terbukti dengan masuknya Rendang Zara sebagai kategori (Kaizen) yang merupakan perubahan dalam memproduksi hasil industri yang benar. Pihaknya juga menegaskan bahwa pelaku industri khususnya Industri Kecil Menengah (IKM) sangat membutuhkan dukungan penuh dari Pemerintah dalam upaya pengembangan diri.
Dalam memperbaiki struktur perekonomian saat ini, Pemerintah terus berupaya menjaga neraca perdagangan pada sektor industri. Salah satu strateginya yaitu dengan menekan defisit neraca perdagangan melalui memfasilitasi pemberian insentif bagi industri yang berorientasi pada ekspor serta mempermudah legalitas melalui Sistem Verifikasi dan Legalitas. Oleh karena itu, Pemerintah mengharapkan dukungan dari seluruh elemen masyarakat dalam rangka menjaga stabilitas ekonomi melalui peningkatan daya saing di sektor perindustrian.
)* Penulis adalah Pengamat Ekonomi Nusa Bangsa Institute.