Bandung – Pemerintah Kota Bandung, Jawa Barat, mulai mempersiapkan strategi untuk memastikan libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru) berlangsung aman dan terkendali. Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung, A Koswara, meminta seluruh jajarannya memprioritaskan berbagai kebutuhan serta mengantisipasi potensi hambatan.
“Kota Bandung selalu menjadi pusat pergantian tahun. Saya minta masalah galian dan ketertiban lalu lintas segera dipersiapkan agar Nataru dapat berlangsung kondusif,” ujarnya.
Koswara turut menyoroti tantangan terkait kondisi cuaca, khususnya musim hujan yang kerap menjadi hambatan. Menurutnya, infrastruktur dan pengelolaan lalu lintas harus diprioritaskan untuk menghadapi situasi tersebut.
“Kita perlu memastikan semua persiapan berjalan optimal, khususnya mengingat curah hujan yang sering meningkat di akhir tahun,” ujarnya.
Bandung, sebagai salah satu destinasi wisata unggulan, diprediksi akan kembali menjadi pilihan utama masyarakat untuk merayakan momen pergantian tahun. Untuk itu, Pemkot Bandung memastikan keamanan dan kenyamanan bagi warga serta wisatawan dengan berkoordinasi bersama kepolisian dan dinas terkait guna mengelola lonjakan kendaraan dan kelancaran lalu lintas.
“Kesiapan infrastruktur, pengaturan lalu lintas, dan langkah antisipasi terhadap cuaca menjadi prioritas utama dalam perencanaan Nataru kali ini,” ungkap Koswara.
Ia juga meminta semua pihak untuk berupaya maksimal demi memastikan libur Nataru di Bandung berjalan dengan lancar dan aman.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) juga telah menyiapkan posko di 38 provinsi untuk memberikan informasi cuaca terkini.
“Posko kami ada di setiap stasiun BMKG di 38 provinsi serta posko gabungan di 13 pelabuhan dan 96 bandara,” kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati
BMKG telah menyiapkan lebih dari 1.200 alat monitoring cuaca, radar cuaca, dan perangkat pendeteksi gempa untuk mendukung kelancaran libur Nataru. “Kami mengoperasikan ribuan alat pemantauan, termasuk 1.200 Automatic Weather Station (AWS) yang mampu mencatat data meteorologi secara otomatis,” jelasnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Pratikno, juga menekankan pentingnya kesiapan pemerintah dalam mengelola arus mudik dan balik Nataru
“Momentum penting ini harus dijaga agar berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar,” tegasnya.
Pratikno menambahkan, pemerintah menyiapkan langkah-langkah respons cepat untuk mengatasi potensi kejadian darurat, seperti bencana alam, dengan melibatkan BMKG, BNPB, dan SAR.
*