Pemerintah Dorong Pemerataan Ekonomi Melalui Kontribusi BUMN

Jakarta — Menteri BUMN, Erick Thohir, menyatakan bahwa BUMN kini tidak hanya didorong untuk mengejar angka pertumbuhan, tetapi juga menjadi alat utama pemerataan ekonomi sesuai komitmen Presiden Prabowo Subianto.

“Saya akan bertemu dengan para direktur utama BUMN dalam beberapa minggu ke depan untuk memastikan bahwa mereka tidak hanya fokus pada angka-angka statistik, tetapi juga memiliki dampak nyata dalam pemerataan ekonomi,” ujar Erick

Menurut Erick, BUMN memiliki tanggung jawab besar dalam mendukung ekonomi rakyat dan memastikan bahwa manfaat ekonomi tidak hanya terpusat di perkotaan.

BUMN perbankan, misalnya, seperti yang diungkapkan Erick, telah berhasil menjangkau segmen masyarakat luas melalui penyaluran kredit ultra mikro hingga program Mekaar.

Program ini telah memberi manfaat bagi lebih dari 21,2 juta nasabah, terutama ibu-ibu rumah tangga dan pelaku usaha kecil di pedesaan. Dengan skema ini, ekonomi rakyat tetap terlindungi, dan pemerataan kesejahteraan semakin nyata.

Lebih lanjut, Erick menjelaskan bahwa BUMN juga berperan penting dalam pelaksanaan sejumlah proyek strategis nasional (PSN). Proyek-proyek tersebut, seperti Kawasan Ekonomi Khusus Kesehatan di Sanur dan pembangunan jalan tol di Sumatera, diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi dengan efek berganda yang signifikan.

“Dan juga yang paling penting membantu pendapatan negara dari pajak, dari dividen. Kemarin target dividen 2025 sudah diketok Rp 90 triliun oleh Kemenkeu. Mudah-mudahan tiga bulan lagi tercapai,” pungkas Erick.

Sementara itu, Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Mahendra Sinulingga, menambahkan bahwa BUMN telah menjadi tulang punggung ekonomi nasional selama pandemi Covid-19. Saat sektor swasta menghadapi kesulitan, BUMN justru mampu bertahan tanpa adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) dan bahkan turut mendukung vaksinasi serta pemulihan ekonomi.

“Ini adalah yang diberikan oleh BUMN kepada Indonesia. Ketika semua turun, dia justru yang mendukung dan support dan ketika tidak ada yang berani masuk ke ruang-ruang itu, kita yang masuk ke ruang-ruang itu,” ujar Arya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *