Oleh: Isak Sokoy
Pembangunan infrastruktur di Papua terus berkembang pesat dan terbukti mampu mewujudkan konektivitas yang lebih baik serta mendorong kemajuan di berbagai sektor. Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, pembangunan infrastruktur di Bumi Cenderawasih telah memberikan dampak signifikan dalam mempercepat roda perekonomian, meningkatkan aksesibilitas, dan membuka peluang baru bagi masyarakat setempat.
Kehadiran infrastruktur yang lebih baik, mulai dari jalan, jembatan, hingga fasilitas umum, memainkan peran penting dalam memperkuat konektivitas wilayah berjuluk Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi tersebut dengan daerah lainnya di Indonesia.
Kepala Sekretariat Wakil Presiden, Prof. Ahmad Erani Yustika, menyampaikan bahwa Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2020 tentang Percepatan Pembangunan Kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat menjadi landasan penting dalam upaya pembangunan di wilayah tersebut.
Instruksi itu merupakan bagian dari tema besar yang diusung pemerintah, yakni penguatan kapasitas ekonomi. Sejak Inpres ini diberlakukan, pemerintah melakukan koordinasi yang lebih baik dalam memantau pelaksanaan pembangunan di Papua.
Bobot perencanaan semakin diperhatikan, sehingga program-program yang dijalankan lebih terarah dan bermanfaat langsung bagi masyarakat. Pembangunan infrastruktur dipandang sebagai elemen utama dalam mempercepat rantai pasok ekonomi, memompa aktivitas ekonomi lebih cepat, dan mempermudah akses masyarakat terhadap fasilitas publik seperti pendidikan dan kesehatan.
Infrastruktur yang dibangun tidak hanya bertujuan untuk memperkuat sektor ekonomi, tetapi juga untuk memastikan masyarakat di wilayah berjuluk Surga Kecil di ujung Indonesia ini mendapatkan akses yang lebih mudah ke berbagai pelayanan dasar.
Dengan adanya akses yang lebih baik, masyarakat dapat lebih produktif, baik dalam mengembangkan usaha lokal maupun dalam memanfaatkan potensi alam yang melimpah. Pendidikan dan kesehatan, dua sektor yang sangat krusial bagi kemajuan sebuah bangsa, mendapatkan dorongan yang signifikan dengan hadirnya infrastruktur yang memadai.
Selain aspek ekonomi, pembangunan infrastruktur juga mendukung pengembangan pariwisata di Papua Barat Daya. Kepala Dinas Pemuda Olahraga Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Papua Barat Daya, Yusdi N Lamatenggo, menekankan bahwa konektivitas merupakan kunci penting dalam mengembangkan sektor pariwisata.
Provinsi yang baru terbentuk itu memiliki kekayaan alam luar biasa, seperti Raja Ampat, namun untuk menarik wisatawan, diperlukan dukungan konektivitas transportasi yang baik. Pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan telah memberikan perhatian khusus terhadap pembangunan transportasi darat, laut, dan udara, yang sangat diperlukan untuk memfasilitasi kedatangan wisatawan. Dengan semakin mudahnya akses, wisatawan dari dalam dan luar negeri dapat menikmati keindahan alam Papua Barat Daya, yang akan berkontribusi pada peningkatan ekonomi lokal.
Pembangunan infrastruktur tidak hanya membawa kemajuan bagi pariwisata dan ekonomi, tetapi juga mempengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat. Kepala Perum LKBN ANTARA Biro Papua, Hendrina Dian Kandipi, menyatakan bahwa pembangunan infrastruktur di Papua mengalami perkembangan yang sangat pesat di era pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Banyak proyek pembangunan yang dijalankan, mulai dari perbaikan jalan, pembangunan jembatan, hingga penyediaan fasilitas publik seperti pasar dan pusat perbelanjaan. Salah satu proyek yang mencolok adalah pembangunan Jembatan Merah yang memangkas waktu tempuh dari tiga jam menjadi satu jam. Hal tersebut menunjukkan bagaimana infrastruktur dapat mengubah kehidupan masyarakat secara langsung, terutama dalam hal mobilitas dan aksesibilitas.
Tidak hanya infrastruktur fisik yang mendapat perhatian, tetapi juga pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat Papua. Dian menyoroti bahwa pemerintah telah membangun pasar khusus untuk “mama-mama” Papua, sebagai wadah bagi mereka untuk menjual hasil pertanian dan ikan asap.
Selain itu, banyak bantuan modal diberikan kepada masyarakat lokal, serta beasiswa yang disalurkan ke berbagai kabupaten untuk mendukung anak-anak Papua melanjutkan pendidikan hingga ke luar negeri.
Kesehatan gratis juga menjadi bagian dari program pemerintah yang dijalankan melalui Kartu Papua Sehat. Semua ini merupakan bentuk nyata dari upaya pemerintah dalam memberdayakan masyarakat Papua, terutama di sektor ekonomi dan pendidikan.
Dalam upaya mendukung generasi muda, Papua Youth Creative Hub (PYCH) juga dibangun sebagai tempat bagi anak-anak muda Papua mengembangkan keterampilan mereka, baik dalam bidang bisnis, teknologi, maupun komunikasi publik.
Fasilitas tersebut memberikan ruang bagi anak-anak muda untuk tumbuh dan berkembang, sehingga mereka bisa bersaing di tingkat nasional dan internasional. Program-program yang dijalankan di PYCH mencakup pelatihan kewirausahaan hingga public speaking, yang sangat relevan untuk menghadapi tantangan dunia modern.
Infrastruktur yang dibangun juga mendukung tumbuhnya ekonomi lokal. Dian mengamati bahwa saat ini banyak pusat perbelanjaan yang dibangun di Papua, sehingga masyarakat memiliki tempat untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM).
Mall-mall tersebut juga menjadi tempat berkumpul bagi anak-anak muda, yang menunjukkan bahwa Papua telah mengalami perkembangan signifikan, tidak kalah dengan wilayah-wilayah lain di Indonesia. Perubahan ini menggambarkan bagaimana pembangunan infrastruktur dapat menciptakan efek berantai, tidak hanya di bidang ekonomi, tetapi juga dalam kehidupan sosial masyarakat.
Secara keseluruhan, pembangunan infrastruktur di Bumi Cenderawasih terbukti mampu mewujudkan konektivitas yang lebih baik, mempercepat laju perekonomian, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Kemajuan yang terjadi tidak hanya terasa di pusat kota, tetapi juga di pelosok-pelosok wilayah Papua, sehingga semua lapisan masyarakat dapat merasakan dampak positif dari pembangunan yang dilakukan.
Infrastruktur yang kuat menjadi fondasi bagi kemajuan Papua, membuka akses ke berbagai peluang, serta memberikan harapan bagi masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat di wilayah berjuluk Kota Emas ini.
*) Pengamat Politik Papua