Oleh : Loa Murib
Pembangunan Papua sering kali diidentikkan dengan infrastruktur fisik, seperti jalan raya, jembatan, dan bangunan publik. Namun, ada aspek yang tak kalah penting dan sering kali terlupakan. Dalam konteks menuju Indonesia Emas 2045, peran pemuda Papua menjadi sangat vital. Mereka bukan hanya penerima manfaat dari pembangunan, tetapi juga aktor utama yang dapat mendorong perubahan sosial dan ekonomi di wilayah tersebut.
Program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADiK) yang digagas oleh pemerintah merupakan salah satu inisiatif yang bertujuan untuk mengembangkan sumber daya manusia di Papua. Program ini memberikan kesempatan kepada anak-anak Papua untuk mengenyam pendidikan tinggi, membuka pintu bagi mereka untuk berkarir di berbagai bidang. Marani, seorang guru dan orangtua dari penerima beasiswa ADiK, mengungkapkan betapa besar dampak program ini bagi keluarganya. Anaknya tidak hanya mendapatkan pendidikan yang layak, tetapi juga peluang untuk bersaing di dunia kerja.
Pendidikan tinggi adalah alat yang ampuh untuk mengembangkan potensi lokal. Pemuda Papua yang menerima beasiswa ADiK tidak hanya mendapatkan pengetahuan akademis, tetapi juga keterampilan praktis yang dapat diaplikasikan dalam konteks lokal. Mereka dapat kembali ke Papua dengan wawasan baru dan inovasi yang dapat diterapkan untuk mengatasi berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat setempat.
Pendidikan tinggi juga sebagai investasi jangka panjang yang sangat penting. Melalui pendidikan, pemuda Papua dapat mengembangkan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk berkontribusi dalam pembangunan daerah mereka. Selain itu, pendidikan juga meningkatkan kesadaran kritis dan kemampuan berpikir analitis, yang merupakan elemen penting dalam menciptakan perubahan sosial yang berkelanjutan.
Selain pendidikan, kreativitas dan inovasi juga memainkan peran penting dalam pembangunan Papua. Dana Indonesiana, yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), merupakan program lain yang dirancang untuk mendukung komunitas kreatif di Papua. Indonesia Art Movement, sebuah komunitas kreatif anak muda Papua, adalah salah satu penerima dana tersebut. Melalui dukungan ini, mereka mampu mengembangkan berbagai inisiatif di bidang seni dan kebudayaan, termasuk pelatihan, produksi, dan distribusi karya seni.
Ilham Murda, Presiden Indonesia Art Movement, menekankan pentingnya dukungan pemerintah dalam memajukan komunitas kreatif. Dengan adanya dukungan ini, pemuda Papua dapat mengekspresikan kreativitas mereka dan berkontribusi pada pembangunan budaya di wilayah mereka. Kreativitas tidak hanya memperkaya budaya lokal, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi baru melalui industri kreatif.
Tenaga Ahli Utama Kedeputian V Kantor Staf Presiden, Theofransus Litaay, menekankan pentingnya pendekatan holistik dan integratif dalam pembangunan Papua. Pembangunan tidak boleh hanya terfokus pada aspek fisik, tetapi juga harus mencakup pembangunan manusia. Pemuda harus dilibatkan dalam setiap tahap pembangunan, dari perencanaan hingga pelaksanaan, agar mereka merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap hasil akhirnya.
Pendekatan holistik ini memerlukan kolaborasi antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Program-program yang telah diluncurkan, seperti PON Papua, Jembatan Youtefa, dan Pos Lintas Perbatasan Indonesia-Papua Nugini, harus diimbangi dengan upaya pengembangan sumber daya manusia. Dengan demikian, pembangunan fisik dan manusia dapat berjalan seiring, menciptakan sinergi yang kuat untuk kemajuan Papua.
Dalam era globalisasi, pemuda Papua harus siap menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Globalisasi membawa serta berbagai peluang dan tantangan, yang memerlukan kesiapan mental dan keterampilan yang memadai. Partisipasi aktif pemuda dalam program-program pembangunan akan mempersiapkan mereka untuk bersaing di kancah global. Mereka harus dibekali dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk beradaptasi dengan perubahan yang cepat.
Program KSP Mendengar, yang kali ini bertemakan “10 Tahun Pemerintahan Presiden Joko Widodo,” merupakan salah satu upaya untuk mendengarkan dampak program-program pemerintah dari perspektif masyarakat, termasuk pemuda. Melalui kegiatan ini, pemerintah dapat memahami kebutuhan dan aspirasi pemuda Papua, serta menyesuaikan kebijakan dan program yang lebih responsif terhadap kondisi lokal.
Partisipasi pemuda adalah kunci utama dalam pembangunan Papua. Mereka memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan, baik melalui pendidikan, kreativitas, maupun keterlibatan aktif dalam proses pembangunan. Program-program seperti beasiswa ADiK dan Dana Indonesiana adalah langkah awal yang baik, tetapi masih banyak yang perlu dilakukan untuk memastikan bahwa pemuda Papua dapat berkontribusi secara maksimal.
Pendekatan holistik yang melibatkan semua pihak, dari Pemerintah Pusat hingga Pemerintah Daerah, sangat diperlukan untuk menciptakan pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan memberikan ruang dan kesempatan yang lebih besar bagi pemuda untuk terlibat, kita dapat memastikan bahwa Papua akan berkembang tidak hanya secara fisik, tetapi juga secara sosial dan ekonomi, menuju Indonesia Emas 2045.
Dalam perjalanan menuju visi besar ini, pemuda Papua harus dipandang sebagai aset berharga yang memerlukan investasi dan perhatian serius. Partisipasi aktif mereka adalah jaminan bahwa pembangunan Papua akan berjalan sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat lokal, menciptakan masa depan yang lebih cerah bagi semua.
*Penulis adalah Mahasiswa Papua di Surabaya