Jakarta – Sejumlah capaian telah ditorehkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama Satu Dekade dalam memimpin negeri ini. Kepemimpinan Presiden Jokowi akan segera berakhir, selanjutnya jabatan presiden baru akan beralih ke Prabowo Subianto. Transisi Pemerintahan ini harus berjalan mulus agar kondisi yang kondusif dapat terus terjaga.
Jelang akan berakhirnya kepemimpinan Presiden Jokowi tersebut, salah satu stasiun TV swasta menggelar dialog bertema “Jaga Stabilitas, Transisi Pemerintahan Lancar dan Program Presiden Terpilih Berjalan Sukses”. Acara dialog tersebut menghadirkan Direktur Sekolah Kajian Statejik dan Global (SKSG) yang juga Pengamat Ekonomi Universitas Indonesia, Athor Subroto dan Pengamat Politik Ekonomi Universitas Bung Karno, Faisyal Chaniago sebagai nara sumber.
Athor Subroto mengatakan Komitmen pemerintah Jokowi selama ini merangkul seluruh komponen politisi itu memberikan sinyal pada pengusaha dan masyarakat bahwa politik Indonesia sudah dewasa. Dengan sinyal itu, maka banyak aktor ekonomi merasa percaya diri untuk melakukan aktivitas ekonomi di Indonesia.
“Komitmen adanya transisi yang halus dari pemerintah Jokowi ke Prabowo adalah hal baik, sehingga quick win pemerintahan mendatang bisa berjalan dengan cepat, karena itu hal yang harus disegerakan untuk dilaksanakan,” kata Athor pada Program Prime Time News, di studio Metro TV, Jakarta, Selasa (24/09) malam.
Menurutnya, Presiden Jokowi memiliki semangat begitu besar untuk menumbuhkan ekonomi Indonesia, dan itu direspon baik oleh pasar. Suka atau tidak, nyatanya angka ekonomi kita terus membaik.
“Adanya pertumbuhan ekonomi di level 5 itu suatu resiliens ekonomi yang sangat luar biasa dari Presiden Jokowi hingga saat ini dan faktanya ekonomi kita makin membaik,” ujar Athor.
Athor juga menambahkan bahwa pesan Jokowi kepada jajarannya untuk mendukung kabinet Prabowo, dapat menjadi sinyal pasar bahwa beliau ingin transisi ini sukses, karena kepemimpinan yang baik harus bisa diteruskan, karena jika tidak bisa diteruskan maka akan menjadi masalah.
“Itu suatu pesan yang bagi saya pribadi adalah jaminan transisi akan membuat seluruh masyarakat Indonesia terus akan maju. Ini menjadi kunci bagaimana seorang pemimpin menggawangi pemimpin berikutnya, termasuk pembuatan peraturan yang dipercepat untuk mendukung pemerintah selanjutnya,” tegas Athor.
Di tempat yang sama, Faisyal Chaniago mengatakan pendekatan pemerintahan Presiden Jokowi bisa dicontoh oleh Prabowo, yakni dengan pendekatan yang soft, bagaimana dia merangkul semua kompetitor politiknya sehingga terlibat di dalam kabinetnya.
“Kita apresiasi Jokowi memimpin 10 tahun program dapat dirasakan semuanya,terutama hilirisasi dan perlu didukung pemerintah selanjutnya. Sehingga politik tetap stabil dan tidak terjadi kegaduhan, pendekatan politik harmonisasi itu yang harus dilakukan oleh Prabowo,” ucapnya.
Menurutnya, masa transisi harus dijaga dan dikawal agar program pembangunan berjalan dengan berkesinambungan. Supaya tidak ada tumpang tindih kebijakan sehingga seluruh program bisa berjalan dengan baik. Maka transisi ini harus dilakukan sampai kabinet baru terbentuk.
“Di masa transisi ini sangat penting, maka harus dijaga dan dikawal agar tidak ada tumpang tindih kebijakan. Maka transisi ini harus dilakukan sampai kabinet baru terbentuk,” ujarnya.
Pertumbuhan ekonomi era Presiden Jokowi bisa dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo. Seperti halnya peningkatan peran BUMN, yang harus dipikirkan oleh pemerintah selanjutnya.
“Pemerintah selanjutnya harus menjalankan hilirisasi karena ini akan menjadi income terbesar nanti. Jangan sampai ada penurunan kelas menengah karena itu akan mengguncang negara,” tutup Faisyal. [*]