Oleh : Patricia Oktavia Sikoway )*
Penangkapan anggota Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Intan Jaya baru-baru ini menjadi salah satu pencapaian yang patut diapresiasi. Aparat keamanan, berhasil menangkap Alex Sondegau, seorang pria kelahiran Intan Jaya yang diduga kuat terlibat dalam berbagai aksi teror di wilayah tersebut.
Tindakan tegas dan cepat aparat dalam menanggapi ancaman di Bumi Cenderawasih menunjukkan komitmen nyata pemerintah dalam menjaga stabilitas dan keamanan di wilayah berjuluk Surga Kecil di ujung Indonesia.
Alex Sondegau, yang merupakan bagian dari kelompok Zacky Sondegau, ditangkap di sekitaran Pos Kodim Persiapan Yonif 509/BY di Kampung Mamba, Distrik Sugapa, pada Rabu (9/10/2024).
Penangkapan tersebut terjadi saat Alex sedang mengintai pos jaga, mengisyaratkan adanya upaya serangan dari kelompok separatis. Penyelidikan intensif terhadap Alex terus dilakukan oleh aparat TNI di Pos Kotis Mamba. Keberhasilan ini tidak terlepas dari pengawasan ketat dan operasi lapangan yang terstruktur dengan baik.
Selain Alex, dua hari sebelumnya aparat gabungan TNI, Polri dan BIN juga berhasil meringkus dua anggota gerombolan separatis lainnya, Alison Wonda dan Yotenus Wonda, di Kampung Lumbuk.
Upaya penangkapan tersebut adalah hasil dari operasi pengejaran intensif di wilayah Puncak Jaya. Keduanya diduga terlibat dalam serangkaian aksi kekerasan, termasuk penembakan di Kampung Kulirik. Dengan tertangkapnya dua anggota kunci ini, jaringan OPM yang mengganggu ketertiban di Papua semakin tergerus.
Kapolres Intan Jaya, Kompol Subekti Wibowo, menegaskan bahwa tindakan tegas terhadap kelompok separatis tidak akan berhenti pada penangkapan ini saja. Ia menjelaskan, insiden sebelumnya di Pos Titigi, yang menewaskan salah satu prajurit TNI, menunjukkan bahwa OPM terus berusaha memanfaatkan situasi untuk melakukan serangan kejutan.
Pergerakan Joshua Maiseni, pemimpin kelompok yang melakukan penembakan tersebut, masih dalam pemantauan. Kompol Subekti mengungkapkan bahwa anggota OPM di wilayah tersebut sangat terorganisir dan cenderung menggunakan kesempatan ketika aparat sedang menjalankan tugas rutin.
Aburizal Bakrie, seorang politikus senior Partai Golkar, memberikan dukungan penuh terhadap upaya tegas yang diambil oleh TNI dan Polri dalam menangani ancaman separatis di Bumi Cenderawasih.
Menurutnya, langkah tegas tersebut sangat penting dalam menjaga kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Setiap bentuk pembangkangan terhadap NKRI harus disikapi dengan tindakan keras, tanpa memberikan ruang kompromi.
Politik senior tersebut juga mendukung bagaimana komitmen kuat aparat keamanan untuk mengantisipasi seluruh ancaman yang sangat nyata yang dihadapi oleh bangsa Indonesia, utamanya dari kasus separatisme OPM.
Di sisi lain, Aburizal juga menekankan pentingnya pendekatan kesejahteraan di samping langkah-langkah keamanan. Menurutnya, percepatan pembangunan di Papua, terutama di bidang ekonomi dan sosial, sangat dibutuhkan untuk memastikan bahwa masyarakat dapat hidup dengan aman dan sejahtera.
Pendekatan tersebut akan menciptakan lingkungan yang lebih kondusif, sehingga masyarakat dapat beraktivitas tanpa rasa takut. Sinergi antara tindakan tegas aparat dan pendekatan kesejahteraan diyakini akan menghasilkan dampak positif jangka panjang bagi Papua.
Tindakan aparat keamanan yang berhasil menangkap anggota kelompok separatis tersebut patut mendapatkan apresiasi tinggi. Langkah itu tidak hanya mencegah potensi serangan di masa depan, tetapi juga mengirimkan pesan kuat bahwa negara tidak akan memberikan ruang bagi gerakan yang ingin memecah belah NKRI.
Penangkapan tersebut menegaskan bahwa keamanan di Bumi Cenderawasih adalah prioritas utama pemerintah, dan aparat keamanan tidak akan berhenti dalam menjaga stabilitas di wilayah yang kaya akan potensi tersebut.
Kasat Reskrim Polres Puncak Jaya, AKP Rian Oktaria, menambahkan bahwa penyelidikan lebih lanjut terhadap jaringan OPM akan terus dilakukan, terutama untuk mengungkap siapa saja yang masih aktif mengorganisir gerakan di wilayah Intan Jaya.
Menurutnya, kelompok-kelompok tersebut tidak hanya meresahkan aparat keamanan, tetapi juga merugikan masyarakat setempat. AKP Rian menegaskan, dengan tertangkapnya para pemimpin kunci gerombolan teroris tersebut, diharapkan intensitas aksi kekerasan di Papua dapat diminimalisir.
Keberhasilan aparat dalam menangkap anggota OPM di wilayah berjuluk Kota Emas tersebut membuktikan bahwa keamanan dan perdamaian di Papua bukanlah hal yang mustahil dicapai. Kerja keras dan dedikasi aparat keamanan dalam menjaga kedaulatan negara, terutama di wilayah yang rawan konflik seperti Papua, menunjukkan betapa pentingnya peran mereka dalam mewujudkan stabilitas nasional.
Sebagai masyarakat, rasa aman dan damai di Papua adalah hal yang patut dijaga, dan tindakan tegas terhadap gerombolan separatis yang merongrong NKRI merupakan langkah yang tidak bisa ditunda lagi.
Ke depannya, dengan terus dilakukannya operasi-operasi pengamanan dan pendekatan kesejahteraan yang holistik, situasi di Surga Kecil di Timur Indonesia ini diharapkan akan semakin kondusif. Kesejahteraan yang tercipta dari keamanan dan perdamaian akan membawa dampak positif bagi seluruh masyarakat, serta memperkuat posisi Papua sebagai bagian integral dari NKRI.
)* Penulis adalah Mahasiswa Papua Tinggal di Yogyakarta