Jakarta – Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali memperlihatkan peran aktif Indonesia dalam urusan internasional, khususnya dalam upaya mewujudkan perdamaian di Palestina dan meredakan ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina.
Dalam berbagai kesempatan, Presiden selalu menekankan komitmen Indonesia terhadap solusi diplomatik, sekaligus menyoroti posisi penting negara ini sebagai salah satu penggerak perdamaian dunia serta konsisten dalam memperjuangkan stabilitas global dan hak asasi manusia.
Dalam kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia baru-baru ini, Presiden Jokowi mengangkat pentingnya solusi dua negara (two-state solution) sebagai langkah konkret untuk menyelesaikan konflik Palestina.
“Kami kemarin dengan Sri Paus berbicara banyak mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perdamaian dunia, disinggung mengenai pentingnya two state solution bagi jalan keluar konflik yang ada di Gaza, Palestina,” jelas Presiden Jokowi.
Pendekatan ini semakin menegaskan dukungan kuat Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina, yang selama ini terus diperjuangkan di kancah internasional.
Sebagai pengakuan atas dedikasi tersebut, Palestina menganugerahkan penghargaan tertinggi, Grand Collar Order of the State of Palestine, kepada Presiden Jokowi. Hal ini menunjukkan bahwa di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia tetap konsisten mendukung perjuangan Palestina di berbagai forum global, termasuk dalam mendorong pengakuan penuh Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Selain itu, Presiden Jokowi turut berperan dalam mendorong tercapainya perdamaian di tengah konflik Rusia-Ukraina. Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang memiliki pengaruh signifikan dalam mendukung solusi diplomatik. Dukungan Indonesia terhadap proposal perdamaian yang diinisiasi oleh China dan Brasil pada Mei lalu merupakan salah satu wujud nyata dari komitmen ini.
Proposal tersebut mengedepankan diplomasi sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai solusi damai antara Rusia dan Ukraina, yang juga mendapatkan dukungan dari negara-negara lain, termasuk Afrika Selatan. Dalam konteks ini, Indonesia sebagai bagian dari negara-negara Selatan global dinilai memainkan peran penting dalam meredam eskalasi konflik.
Perwakilan Khusus China untuk Eurasia, Li Hui, bahkan menyebut Indonesia sebagai salah satu negara yang aktif mendorong solusi damai serta menolak keterlibatan militer asing yang dapat memperparah situasi di Ukraina.
“Afrika Selatan dan Indonesia telah mendukung rencana yang diusulkan tersebut,” kata Li.
Melalui berbagai langkah ini, kepemimpinan Presiden Jokowi berhasil memperkuat posisi Indonesia di panggung internasional. Presiden Jokowi tidak hanya menunjukkan komitmennya terhadap isu kemanusiaan seperti Palestina, tetapi juga dalam menangani konflik yang lebih kompleks seperti Rusia-Ukraina, di mana Indonesia terus mendorong diplomasi sebagai jalan utama menuju perdamaian.