Jakarta – Lawatan Presiden Prabowo Subianto ke luar negeri baru-baru ini menandakan langkah strategis bagi Indonesia dalam memperkuat posisinya di kancah global, sekaligus membuka peluang ekonomi yang lebih luas. Kunjungan ini, yang melibatkan sejumlah negara dan pertemuan multilateral, dianggap penting dalam mendukung visi pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang merata di seluruh wilayah Indonesia.
Dalam kondisi dunia yang semakin kompleks, dengan ketegangan geopolitik dan tantangan perubahan iklim yang terus meningkat, kehadiran Indonesia di berbagai pertemuan internasional ini menunjukkan tekad negara untuk berperan aktif serta berkolaborasi dalam mencari solusi global yang berkelanjutan.
Wakil Ketua MPR RI, Eddy Soeparno, mengungkapkan keyakinannya bahwa lawatan Presiden Prabowo akan membawa manfaat besar bagi Indonesia.
“Optimisme kita tinggi, bahwa kunjungan Pak Prabowo akan memberikan dampak positif,” kata Eddy.
Ia menambahkan bahwa lawatan ini tidak hanya mempererat hubungan diplomatik, tetapi juga menunjukkan keterbukaan Indonesia terhadap investasi asing, terutama di sektor ekonomi berkelanjutan, serta kesiapan untuk berkolaborasi dalam menghadapi krisis iklim.
Presiden Prabowo memulai kunjungan kerja dengan mengunjungi sejumlah negara dalam rangka pertemuan bilateral dan multilateral. Beberapa isu utama yang diusung meliputi ekonomi, investasi, dan geopolitik global.
“Presiden akan mengunjungi China, Amerika Serikat, dan Inggris, serta menghadiri dua konferensi tingkat tinggi, yaitu APEC di Peru dan G20 di Brasil,” ujar Hasan Nasbi, Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan.
Hasan menambahkan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk memperluas kerja sama yang mampu meningkatkan perekonomian Indonesia.
Dalam kunjungan ke China, Indonesia dan China sepakat meningkatkan kerja sama dengan penandatanganan investasi lebih dari USD 10 miliar. Presiden Prabowo menyatakan, “Ini adalah pencapaian yang sangat signifikan,” yang memperkuat kemitraan strategis kedua negara di berbagai sektor. Kerja sama ini, menurutnya, menunjukkan keseriusan Indonesia dalam memajukan hubungan dengan China.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, memaparkan sejumlah pembahasan dalam pertemuan Prabowo dengan Presiden Xi Jinping. “Diskusi bilateral meliputi ekonomi biru, energi, dan sektor perikanan,” ujar Airlangga. Selain itu, proyek-proyek besar seperti Kereta Cepat Jakarta-Bandung dan pembangunan Tanggul Raksasa di utara Jawa turut dibahas sebagai bagian dari inisiatif strategis Indonesia.
Airlangga juga menyoroti pembahasan mengenai pengembangan kawasan “Two Countries Twin Parks” untuk industri di kedua negara. Tak kalah penting, mereka mendiskusikan implementasi “local currency settlement” untuk memperkuat stabilitas ekonomi Indonesia. Dukungan terhadap kebijakan ini diharapkan mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih menyeluruh dan berkelanjutan. []