Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia Membawa Pesan Kerukunan dan Toleransi Umat Beragama di Dunia

Jakarta – Paus Fransiskus hari ini telah tiba di Jakarta dengan membawa pesan kerukunan dan toleransi umat beragama di dunia. Masyarakat Indonesia menyambutnya dengan hangat dan penuh sukacita karena setelah 35 tahun lalu Paus Yohanes Paulus II berkunjung ke Indonesia.

Tokoh Pemuda Katolik Stefanus Gunawan mengatakan kedatangan Paus Fransiskus memberikan makna mendalam bagi kerukunan dan toleransi antar-umat beragama serta membawa pesan damai dari Indonesia untuk dunia.

“Saya berharap kedatangan Paus semakin mempererat hubungan toleransi antara suku dan agama di Indonesia,” ujar Stefanus Gunawan saat ditemui awak media di Jakarta Selasa 3/9/2024.

Stefanus Gunawan juga berharap kedatangan Paus yang juga Kepala Negara Vatikan menjadi simbol persahabatan, toleransi dan pesan perdamaian.

“Indonesia adalah negara yang kaya akan keragaman suku dan agama, kedatangan Paus tak hanya akan menjadi simbol persahabatan, dan toleransi, tapi membawa pesan damai untuk dunia bahwa Indonesia itu tetap bersatu di tengah perbedaan. Kita hidup berdampingan, Bhinneka Tunggal Ika dan Pancasila tak hanya sebatas jargon semata, jelasnya.

“Semoga kunjungan Yang Mulia Paus Fransiskus senantiasa diberkati, kami rakyat Indonesia khususnya umat Katolik akan menyambut dengan penuh suka cita,” pungkasnya.

Untuk diketahui, Paus Fransiskus berkunjung ke Indonesia pada Selasa (3/9/2024) hingga Jumat (6/9/2024). Pemilik nama asli Jorge Mario Bergoglio tersebut dijadwalkan akan bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan para pemimpin gereja Katolik di Indonesia.

Paus Fransiskus juga dijadwalkan akan mengunjungi Gereja Katedral dan Masjid Istiqlal sebelum memimpin misa bersama umat Katolik di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) Senayan Jakarta.

Sebagai informasi, kunjungan Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik Sedunia sekaligus Kepala Negara Vatikan ini merupakan paus ketiga yang berkunjung sejak Indonesia merdeka.

Sebelumnya, Indonesia pernah kedatangan Paus Santo Paulus VI pada 3-4 Desember 1970 dan Paus Yohanes Paulus II pada 9-14 Oktober 1989.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *