Jakarta – Presiden Prabowo Subianto mengumpulkan jajaran menteri, wakil menteri, pejabat setara menteri, hingga kepala badan Kabinet Merah Putih di Akademi Militer (Akmil), Magelang. Ratusan pembantu Prabowo itu digembleng selama tiga hari, dari Jumat (25/10) hingga Minggu (27/10).
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hariqo Satria, menyatakan bahwa acara ini adalah upaya berkelanjutan pemerintah untuk menanamkan prinsip-prinsip kepemimpinan yang kuat dan komitmen pelayanan kepada seluruh masyarakat Indonesia.
“Jadi acara di Magelang ini, acara yang romantis. Jadi saya baca kembali apa yang disampaikan oleh Pak Prabowo, dikatakan dalam suatu refleksi, korupsi itu dilakukan oleh orang mampu dibayar oleh orang miskin. Nah kalau kita lihat penekanan acara di Magelang itu ada beberapa komitmen memang yang akan ditanamkan oleh bapak presiden Prabowo. Yang pertama itu komitmen anti korupsi, komitmen untuk tidak korupsi,” jelas Hariqo.
Selain komitmen antikorupsi, Hariqo menyoroti pesan Presiden mengenai pentingnya melayani seluruh masyarakat Indonesia tanpa memandang suku, agama, atau ras. “Pesan beliau itu sejalan dengan prinsip dasar yang diajarkan oleh orang tua kita semua untuk menghindari korupsi, bekerja jujur, dan tulus dalam melayani,” tambahnya.
Pembekalan di Magelang juga ditegaskan bahwa para menteri harus terus membangun empati, terutama dengan melihat kondisi nyata masyarakat. Presiden Prabowo meminta para menteri untuk menyadari betapa beratnya perjuangan hidup masyarakat miskin dan pentingnya menjalankan program-program prioritas dengan baik dan benar.
“Presiden Prabowo menekankan bahwa program besar seperti renovasi 22.000 sekolah dan penyediaan makanan bergizi gratis adalah tanggung jawab yang harus dilaksanakan dengan penuh integritas, mengingat alokasi anggaran yang besar. Beliau ingin seluruh pejabat fokus pada upaya pelayanan dan pembangunan yang berdampak langsung pada kesejahteraan rakyat,” lanjut Hariqo.
Di kesempatan berbeda, Pengamat Politik Ujang Komaruddin berpendapat bahwa agenda di Magelang diselenggarakan sejalan dengan latar belakang Prabowo sebagai pensiunan Jenderal TNI. Ia menyatakan bahwa pengalaman militer Prabowo mendorongnya untuk mengharapkan para menteri tetap setia dan mengikuti segala tugas serta perintah yang diberikan.
Oleh karena itu, menurutnya, sangat wajar jika Prabowo mengadakan kembali pembekalan untuk membekali jajaran menteri di Kabinet Merah Putih selama tiga hari di Akmil, Magelang.
“Ya agar ke depan bahwa menteri-menteri itu loyal kepada Presiden bukan kepada partainya atau kepada kepentingan oligarki dan lain sebagainya,” kata Ujang
Pembekalan di Magelang memiliki penekanan pada kedisiplinan dan pemantapan visi dalam bekerja sama. Hal ini merupakan kelanjutan dari pembekalan sebelumnya di Hambalang, yang lebih memfokuskan pada pengkondisian pikiran dan membangun chemistry antar pejabat.
^^