Bali – Indonesia-Africa Forum (IAF) ke-2 yang berlangsung di Bali telah berhasil menjadi momentum penting bagi penguatan kerja sama antara Indonesia dan negara-negara Afrika. Forum ini tidak hanya menunjukkan komitmen Indonesia terhadap kemitraan global, tetapi juga menegaskan posisi strategis Indonesia sebagai bagian dari Global South dalam mendorong pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya kerja sama antara negara-negara berkembang untuk menghadapi tantangan global. “Semangat Global South adalah elemen kunci yang akan membedakan kerja sama kita dengan negara-negara Afrika dari negara-negara lainnya. Kita harus bersama-sama melawan kebijakan diskriminatif dan proteksionis yang merugikan kita, termasuk dalam narasi kebijakan lingkungan,” ujar Jokowi.
Forum yang berlangsung dari tanggal 1 hingga 3 September ini dihadiri oleh sejumlah kepala negara dan pejabat tinggi dari berbagai negara Afrika. Dalam sambutannya, Wakil Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Pahala Mansury, menegaskan bahwa kedekatan historis dan kerja sama yang telah terjalin sejak Konferensi Asia-Afrika tahun 1955 akan kembali diperkuat melalui forum ini. “Indonesia dan negara-negara Afrika memiliki kepentingan serupa dalam memperkuat kolaborasi di sektor-sektor prioritas seperti ketahanan pangan, energi, kesehatan, dan mineral,” kata Pahala.
IAF ke-2 ini menghasilkan beberapa kesepakatan penting, termasuk penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan total nilai mencapai US$ 3,5 miliar. Kesepakatan ini mencakup berbagai sektor strategis yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang saling menguntungkan. “Ini adalah langkah besar bagi Indonesia untuk mendiversifikasi pasar ekspor, memperluas pasokan komoditas, dan meningkatkan investasi di luar negeri,” tambah Pahala.
Dalam konteks kepemimpinan global, Indonesia juga memanfaatkan forum ini untuk menunjukkan komitmennya dalam memperkuat solidaritas lintas sektoral. Direktur Politik Luar Negeri dan Kerja Sama Pembangunan Internasional Kementerian PPN/Bappenas, Hendra Wahanu Prabandani, menjelaskan bahwa IAF ke-2 adalah kelanjutan dari estafet keberhasilan Indonesia di forum-forum dunia sebelumnya. “Forum ini membuktikan bagaimana Indonesia mampu menggalang kemitraan multi-pihak yang inklusif, yang akan menjadi katalisator untuk solusi inovatif dalam menghadapi tantangan global,” jelas Hendra.
Dengan suksesnya penyelenggaraan IAF ke-2, Indonesia sekali lagi menunjukkan perannya sebagai pemimpin dalam kerja sama pembangunan internasional, sekaligus memperkuat posisi strategisnya di kancah global. Forum ini tidak hanya menjadi ajang dialog, tetapi juga menjadi platform untuk menciptakan peluang baru dalam hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan negara-negara Afrika. []