Jakarta — Keluarga Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) tetap terus menjunjung tinggi transparansi dan integritas, utamanya dalam menghadapi gelombang fitnah tidak berdasar.
Hal tersebut berkaitan dengan banyaknya isu negatif yang terlihat sangat berupaya mendiskreditkan Kepala Negara beserta keluarganya.
Tudingan tidak berdasar menyasar kepada Kaesang Pangarep yang dituduh menerima gratifikasi terkait penggunaan pesawat jet pribadi ke Amerika Serikat (AS) bersama sang istri.
Bukan hanya itu, namun Kaesang juga dituduh sempat menghilang setelah mencuatnya kasus tersebut.
Menjawab itu semua, ternyata Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia itu terus menjunjung transparansi dan integritas.
Terbukti, bahwa pada hari Rabu (4/9) dia tetap dengan rutin menghadiri kegiatan di Kantor DPP PSI untuk meminpin rapat.
Kemunculan Kaesang di kantornya pada sore hari itu jelas sekaligus menjadi bukti nyata bahwa dirinya sama sekali tidak menghilang seperti isu yang beredar di media sosial.
Turun dari mobil, Kaesang yang mengenakan kemeja biru dongker langsung bergegas masuk ke dalam Kantor DPP PSI. Kaesang mengaku kedatangan sore itu untuk menghadiri rapat bersama jajaran PSI.
“Rapat dulu, rapat dulu,” ucapnya kepada wartawan.
Pada kesempatan berbeda, Sekjen PSI, Raja Juli Antoni turut membantah tudingan bahwa Kaesang menghilang.
Menurutnya, Ketum PSI itu sudah tiba di Jakarta sejak tanggal 28 Agustus 2024 dan langsung menghadiri berbagai agenda rapat di Kantor DPP PSI.
“Mas Kaesang Pangarep sudah berada di Jakarta sejak tanggal 28 Agustus 2024, pagi hari. Siangnya setelah salat zuhur, Mas Kaesang langsung bergabung di DPP PSI, Jalan Wahid Hasyim 194 Tanah Abang, Jakarta Pusat,” ujar Raja Juli
Berkaitan dengan dugaan gratifikasi, Anggota Komisi III DPR RI, Benny K Harman mengkritik KPK yang ingin memanggil Kaesang untuk dimintai klarifikasi.
Hal tersebut menurutnya hanya akan membuat gaduh, terlebih Kaesang sendiri bukan merupakan penyelenggara negara atau pejabat publik sehingga tidak terikat dengan aturan sebagai berlaku untuk para pejabat.
Sejatinya Kaesang sendiri tetap swasta, sehingga misalnya dia menyewa jet pribadi pun, itu semua menjadi haknya.
“Oleh sebab itu, kalau dia mau sewa private jet, kemana, itu adalah haknya beliau. Ndak perlu KPK membuang-buang waktu yang enggak perlu gitu ya,” kata Benny.