Jakarta – Presiden Joko Widodo mengatakan di era pemerintahannya, inflasi dapat dikendalikan dikisaran 2-3 persen, disaat banyak negara yang mencapai lebih dari 200 persen. Sedangkan, angka kemiskinan ekstrem juga telah diturunkan, yang semula sebesar 6,1 persen kini menjadi 0,8 persen di tahun 2024 ini.
Upaya perlindungan bagi masyarakat ekonomi bawah juga telah dilakukan. Selama 10 tahun ini, anggaran Kartu Indonesia Sehat telah menghabiskan data sebesar Rp 362 triliun, yang telah digunakan untuk membiayai layanan kesehatan lebih dari 92 juta peserta JKN per tahunnya, bagi masyarakat usia dini hingga lanjut usia, jelas Presiden Jokowi di Jakarta.
Jokowi juga menjelaskan selama 10 tahun ini, dengan dukungan Rp.113 triliun anggaran untuk Kartu Indonesia Pintar telah digunakan lebih dari 20 juta siswa per tahun mulai dari jenjang SD hingga SMA/SMK diseluruh Indonesia.
Presiden Jokowi menyebutkan bahwa Rp361 Triliun anggaran Kartu Indonesia Sehat telah membiayai layanan kesehatan untuk lebih dari 92 juta peserta JKN per tahun.
Selain itu. Sebesar Rp.225 triliun anggaran Program Keluarga Harapan selama 10 tahun telah dimanfaatkan untuk meningkatkan ekonomi sekitar 10 juta keluarga kurang mampu per tahun, ungkapnya.
Sementara, dukungan sebesar Rp.60,3 triliun anggaran Pra Kerja selama 5 tahun telah dimanfaatkan untuk menambah keahlian 18,8 juta pekerja yang tersebar di seluruh Indonesia, terangnya.
Disisi lain, upaya penurunan stunting juga membuahkan hasil, sebelumnya sebesar 37,2 persen kini menjadi 21,5 persen di tahun 2023. Serta tingkat pengangguran telah ditekan menjadi 4,8 persen dari sebelumnya 5,7 persen di tahun 2024, pungkasnya.