Oleh : Melky Samuel Hansen )*
Pemerintah Republik Indonesia (RI) memastikan bahwa seluruh jajaran aparat keamanan akan bertindak dengan sangat tegas terhadap Organisasi Papua Merdeka (OPM) pelaku pembunuh pilot helikopter berkebangsaan Selandia Baru.
Dengan memastikan adanya tindakan sangat tegas dari jajaran aparat keamanan tersebut, pemerintah memang menginginkan supaya terjadi keadilan bagi korban dan keluarganya, selain itu untuk kembali mewujudkan situasi yang kondusif di wilayah berjuluk Bumi Cenderawasih dengan cara menumpas habis keberadaan OPM pembunuh pilot Selandia Baru.
Pasalnya, aksi OPM dengan menyerang, kemudian membunuh dan bahkan membakar jasad pilot berkebangsaan Selandia Baru tersebut jelas merupakan sebuah tindak yang keji dan biadab serta melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) secara berat. Oleh karena itu, perlu adanya tindak tegas dari aparat keamanan kepada gerombolan separatis di Tanah Papua.
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto memastikan bahwa pemerintah akan melakukan langkah yang sangat tegas melalui jajaran aparat keamanan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku di Tanah Air.
Sejauh ini, Pemerintah RI melalui aparat keamanan melakukan berbagai macam tindakan yang sebagaimana mestinya sesuai dengan prosedur hukum. Langkah tersebut dilakukan lantaran dalam upaya untuk tetap menjaga situasi kondusif di wilayah Papua bagi kepentingan nasional.
Aparat keamanan akan tetap menjaga situasi di Papua supaya kondusif, terlebih pasca kejadian pembunuhan pilot helikopter berkebangsaan Selandia Baru bernama Glen Malcolm Conning berusia 50 tahun oleh OPM.
Tidak hanya itu, seluruh jajaran aparat keamanan juga memastikan bahwa proses hukum akan terus berjalan demi memberikan rasa aman dan nyaman kepada semua elemen warga masyarakat sipil, khususnya orang asli Papua (OAP).
Hingga saat ini, petugas tengah melakukan pelacakan, pengejaran dan pemburuan kepada seluruh pelaku dari kelompok Organisasi Papua Merdeka yang melarikan diri ke wilayah Nduga, Papua Pegunungan.
Bukan hanya memastikan adanya tindakan sangat tegas saja, Pemerintah RI melalui Kedutaan Besar Republik Indonesia di Wellington, Selandia Baru juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya pilot Glen Malcolm Conning. Menurut Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Selandia Baru, Fientje Maritje Suebu pihaknya akan bertemu dengan keluarga pilot.
Pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI) menyatakan melakukan pengejaran kepada OPM dan mengutuk dengan sangat keras adanya aksi pembunuhan tersebut. Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkogabwilhan) III, Letnan Jenderal (Letjen) TNI Richard Tampubolon mengatakan bahwa dirinya sangat mengutuk dan menyesalkan kejadian yang sudah sangat jelas OPM lakukan.
Oleh karena itu, aparat keamanan berkomitmen dengan sangat kuat untuk melakukan tindak lanjut dengan pengejaran dan pemburuan kepada gerombolan separatis musuh negara tersebut dengan terkoordinasi kepada seluruh jajaran aparat lainnya.
Mirisnya lagi, selain OPM telah melakukan pembunuhan, mereka terus berupaya untuk membuat propaganda sedemikian rupa. Salah satunya yakni mereka menyebarkan sebuah isu bahwa seolah-olah akan ada operasi militer di Distrik Alama, Mimika sehingga hal itu bisa mereka gunakan sebagai cara untuk mengintimidasi dan memaksa masyarakat sipil mengungsi.
Padahal yang sebenarnya terjadi jelas tidaklah demikian. Adanya isu bahwa seolah-olah akan terjadi operasi militer tersebut hanyalah merupakan sebuah upaya propaganda dan provokasi yang dilakukan OPM. Keberadaan para prajurit atau personel aparat keamanan di Bumi Cenderawasih bertujuan untuk memberikan rasa aman dan nyaman serta mendukung penuh kelancaran segala pelayanan dasar kepada warga sipil.
Aksi pembunuhan oleh Organisasi Papua Merdeka terhadap pilot helikopter berkebangsaan Selandia Baru itu jelas merupakan sebuah pelanggaran HAM yang sangat berat. Karena mereka telah melakukan tindakan yang sangat biadab dan keji sehingga menjadikan seseorang meninggal dunia.
Sebagai informasi, bahwa pembunuhan terhadap pilot itu terjadi di wilayah Distrik Alama, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah pada hari Senin tanggal 5 Agustus 2024. Kala itu, OPM dari kelompok pimpinan Egianus Kogoya menghadang helikopter begitu melakukan pendaratan.
Setelah mereka menghadang, kemudian langsung melakukan penodongan dengan menggunakan senjata api kepada pilot dan penumpang. Sehingga ulah itu saat ini sudah sangat menimbulkan dampak ketakutan di tengah masyarakat.
Terlebih, dengan bagaimana upaya propaganda yang memutarbalikkan fakta dari OPM, menjadikan masyarakat OAP semakin terintimidasi dan ketakutan sehingga menyebabkan para warga harus mengungsi dari kampung halaman mereka.
Adanya aksi Organisasi Papua Merdeka di Alama itu, sebenarnya merupakan satu dari banyaknya serangkaian bukti nyata bahwa sejatinya keberadaan mereka memang bukan untuk kepentingan Bumi Cenderawasih, melainkan hanya demi kepentingan kelompoknya sendiri dengan terus melakukan gangguan keamanan melalui penyiksaan dan pembunuhan kepada masyarakat yang tidak berdosa.
Untuk itu, Pemerintah Republik Indonesia melalui seluruh jajaran aparat keamanan RI memastikan adanya tindak yang sangat tegas demi bisa menumpas habis OPM pembunuh pilot Selandia Baru demi kelancaran upaya percepatan pembangunan di Tanah Papua yang semakin maju dan sejahtera.
)* Mahasiswa Papua tinggal di Kupang