Oleh: Nur Fajar Bustomi )*
Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur merupakan salah satu proyek strategis yang diusung Presiden Joko Widodo (Presiden Jokowi) dalam mewujudkan Indonesia sebagai negara yang berdaya saing di kancah global. Salah satu aspek paling menonjol dari proyek ini adalah upaya untuk menjadikan IKN sebagai kota pintar (smart city) berkelanjutan yang mengandalkan energi ramah lingkungan dan teknologi canggih. Di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, IKN dirancang tidak hanya sebagai pusat pemerintahan baru, tetapi juga sebagai simbol kemajuan Indonesia dalam hal tata kelola perkotaan modern.
Presiden Jokowi telah menunjukkan komitmen besar dalam membangun IKN sebagai kota pintar. Salah satu langkah konkret yang diambil adalah pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) di kawasan IKN. PLTS yang dibangun di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur ini akan menjadi cikal bakal energi ramah lingkungan yang menggerakkan seluruh sistem kelistrikan di IKN.
PLTS di IKN menjadi spesial karena mengandalkan 100% energi bersih dari sinar matahari, tanpa menggunakan bahan bakar fosil. Panel-panel surya yang membentang di lahan seluas 80 hektar tersebut telah mampu menghasilkan 10 Megawatt (MW) listrik yang digunakan untuk mengaliri kawasan inti pusat pemerintahan IKN. Targetnya, hingga akhir 2024, kapasitas PLTS ini akan ditingkatkan menjadi 50 MW, yang merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk menghadirkan listrik ramah lingkungan di IKN.
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Kalimantan Timur dan Utara, Agung Murdifi, menegaskan bahwa pihaknya siap memenuhi kebutuhan listrik di IKN dengan menerapkan teknologi terkini, termasuk sistem kelistrikan berbasis State of the Art Technology dan konsep green, smart, and beautiful electricity. Teknologi ini diharapkan dapat menjadikan IKN sebagai model kota pintar yang secara maksimal memanfaatkan energi terbarukan.
Sementara itu, Penjabat Ketua OIKN sekaligus Menteri Perumahan dan Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono, menyatakan bahwa integrasi teknologi canggih ke dalam infrastruktur smart city tidak hanya akan meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga secara signifikan meningkatkan kualitas hidup penduduk. Pemerintah Indonesia, melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah merancang pembangunan IKN dengan konsep smart city di seluruh kawasan. Konsep ini mencakup penerapan teknologi dalam berbagai sektor, seperti transportasi, energi, pengelolaan limbah, dan layanan publik.
Menurut Direktur Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR, Diana Kusumastuti, pembangunan infrastruktur berbasis smart city di IKN akan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekaligus menciptakan tata kelola pemerintahan yang lebih efektif dan transparan. Presiden Joko Widodo juga telah menyiapkan berbagai kebijakan untuk mendukung pengembangan kota pintar ini, mulai dari peningkatan transportasi publik, pengurangan emisi karbon, hingga pemanfaatan energi terbarukan sebagai sumber utama kelistrikan.
Tidak hanya itu, IKN juga dilengkapi dengan jaringan listrik berbasis teknologi Smart Light yang memungkinkan penggunaan energi lebih efisien dan terintegrasi. Jaringan listrik ini akan dibangun di bawah tanah melalui Multi Utility Tunnel (MUT) yang disiapkan oleh Kementerian PUPR. Dengan langkah-langkah ini, pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi berkomitmen penuh untuk menjadikan IKN sebagai contoh nyata penerapan smart city yang ramah lingkungan di Indonesia.
Salah satu keuntungan besar dari penerapan konsep smart city di IKN adalah pengurangan emisi karbon dan dampak positif terhadap lingkungan. Pembangunan PLTS di IKN diperkirakan akan mereduksi emisi karbon dioksida hingga 104.000 ton per tahun. Selain itu, IKN mampu menghasilkan energi hijau sekitar 93 gigawatt hour (GW) per tahun, yang secara signifikan mengurangi ketergantungan Indonesia pada bahan bakar fosil.
Dengan memanfaatkan sistem kelistrikan berbasis energi terbarukan dan teknologi canggih, IKN akan menjadi kota dengan mobilitas lebih efisien. Sejalan dengan visi Presiden Jokowi untuk menciptakan kota berkelanjutan, seluruh penghuni IKN diwajibkan menggunakan 100% kendaraan listrik, baik untuk transportasi publik maupun pribadi. Kebijakan ini diharapkan menjadikan IKN kota berbasis energi hijau yang mendukung transportasi ramah lingkungan.
Presiden Jokowi juga memberikan perhatian besar pada pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam meningkatkan pelayanan publik. Salah satu inovasi yang sudah berjalan adalah aplikasi JAKI (Jakarta Kini), yang menjadi salah satu contoh sukses penerapan smart city di Jakarta. Dengan konsep serupa, IKN diharapkan akan menjadi kota masa depan yang mengintegrasikan teknologi dalam berbagai aspek kehidupan untuk menciptakan kehidupan yang lebih efisien dan berkelanjutan.
Pembangunan Ibu Kota Nusantara sebagai smart city berkelanjutan adalah salah satu proyek besar yang diinisiasi oleh Presiden Jokowi dalam upaya mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan berdaya saing. Berbasis energi ramah lingkungan, teknologi canggih, dan kebijakan yang mendukung tata kelola kota yang efektif, IKN diproyeksikan akan menjadi model kota pintar yang dapat menjadi contoh bagi kota-kota lain di Indonesia dan dunia. Komitmen pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi ini menunjukkan visi jangka panjang dalam menciptakan kota yang tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga memberikan kualitas hidup yang lebih baik bagi seluruh masyarakat.
)* Mahasiswa Jurusan Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota di Makassar