Oleh: Muzakir Hasbi
Pembangunan gedung baru AMANAH di Kawasan Industri Aceh (KIA), Desa Ladong, Kabupaten Aceh Besar, telah menghadirkan berbagai fasilitas canggih yang dirancang khusus untuk menunjang kreativitas generasi muda daerah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendukung pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia khususnya Aceh, dan Gedung AMANAH diharapkan menjadi pusat inovasi dan pengembangan bagi generasi milenial Aceh, yang didorong untuk mengambil peran dalam pertumbuhan ekonomi kreatif daerah.
Gedung tersebut menjadi salah satu infrastruktur penting dalam mendukung pengembangan ekonomi kreatif di wilayah berjuluk Serambi Mekah, di mana program tersebut terus berkontribusi secara aktif terhadap pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) muda.
Fasilitas yang tersedia di gedung tersebut meliputi studio musik profesional, ruang podcast, dan berbagai sarana penunjang lainnya. Semua ini dihadirkan untuk memperkaya kemampuan pemuda Aceh dalam berbagai bidang kreatif seperti produksi musik, audio engineering, hingga konten digital.
AMANAH, yang merupakan salah satu program pengembangan SDM muda inisiasi Badan Intelijen Negara (BIN), memberikan kesempatan besar kepada generasi muda untuk berlatih menggunakan teknologi mutakhir di bidang mereka.
Salah satu program unggulan yang telah berjalan adalah pelatihan bertajuk ‘Soundcraft with AMANAH: Menguasai Teknik Sound Engineering dan Produksi Musik’, yang diselenggarakan di studio musik AMANAH.
Pelatihan tersebut ditujukan kepada mahasiswa dan pemuda dari berbagai daerah di Aceh, yang dengan antusias memanfaatkan kesempatan ini untuk mengasah keterampilan dalam produksi audio dan musik.
Ridho Brilian Laksamana, salah satu peserta pelatihan, merasa sangat terbantu dengan adanya fasilitas dan instruktur profesional yang didatangkan langsung dari Jakarta. Ridho, yang baru pertama kali merasakan canggihnya peralatan studio di Gedung AMANAH, mengakui bahwa tempat ini membuka peluang besar bagi pemuda Aceh untuk mengeksplorasi bakat mereka di bidang audio production.
Ia menyatakan bahwa instruktur yang hadir membimbing para peserta dengan sangat baik, terutama dalam memperkenalkan teknologi seperti mixer digital dan Digital Audio Workstation (DAW). Bagi Ridho dan peserta lainnya, pengalaman tersebut memberikan mereka wawasan baru dan optimisme dalam mengembangkan karya kreatif di masa depan.
Peserta pelatihan tersebut juga menyampaikan bahwa di Aceh, pelatihan semacam ini tergolong jarang, sehingga kehadiran AMANAH menjadi jawaban bagi kebutuhan pemuda di sektor kreatif.
Lebih dari itu, Ridho yakin program tersebut dapat memajukan perekonomian daerah melalui penciptaan produk-produk kreatif lokal. Fasilitas seperti ruang rehearsal, ruang vokal, dan ruang monitoring di Gedung AMANAH telah dirancang secara profesional sehingga memberikan kenyamanan bagi para pelaku kreatif untuk terus berkarya.
Selain musik, program strategis unggulan Presiden Jokowi tersebut juga mengembangkan fasilitas lainnya seperti ruang podcast. Thamlica, salah satu pengelola fasilitas itu, optimis bahwa ruang podcast yang lengkap dengan peralatan profesional seperti kamera, komputer, dan sistem pencahayaan estetik, mampu mendorong kreativitas anak muda Aceh dalam memproduksi konten digital.
Fasilitas itu memberi kesempatan bagi pemuda Aceh untuk mengangkat isu-isu relevan di masyarakat melalui medium podcast, sekaligus meningkatkan kemampuan mereka dalam produksi konten berkualitas tinggi. Menurut Thamlica, ide-ide kreatif yang dihasilkan dari ruang podcast tersebut diharapkan dapat menginspirasi dan memperkaya konten digital di Aceh.
Lebih jauh, program pengembangan SDM muda yang dirintis AMANAH juga menginisiasi berbagai pelatihan di bidang lain, salah satunya fashion. Melalui kerja sama dengan Indonesian Fashion Chamber (IFC), AMANAH menyelenggarakan pelatihan bertajuk ‘X Fashion – Explore Your Passion in Fashion’.
Program itu ditujukan untuk generasi muda Aceh agar dapat mengembangkan produk fashion berbasis lokal yang kompetitif di pasar internasional. Ali Charisma, salah satu mentor dalam pelatihan tersebut, menekankan pentingnya mempromosikan budaya lokal dalam desain fashion. Kain tradisional Aceh seperti bordir dan batik Aceh, menurutnya, memiliki potensi besar di pasar global apabila diolah dengan baik.
Ali Charisma menyarankan agar para peserta tetap konsisten dalam mempromosikan budaya lokal sambil menjaga kualitas dan daya saing produk mereka. Pelatihan tersebut membekali peserta dengan teknik pemasaran dan branding yang relevan untuk menembus pasar internasional. Program ini diharapkan mampu melahirkan talenta baru di bidang fashion di Aceh, sekaligus meningkatkan daya tarik produk-produk lokal di pasar global.
Tidak hanya terbatas pada fashion, AMANAH juga menggandeng Atsiri Research Center (ARC) dari Universitas Syiah Kuala (USK) dalam memberdayakan milenial Aceh untuk mengembangkan produk-produk berbasis minyak nilam, salah satu komoditas unggulan daerah tersebut.
Pelatihan itu fokus pada produksi turunan minyak nilam seperti parfum, body butter, pomade, dan sabun body wash. Dengan mengintegrasikan teknologi dan kreativitas, peserta diajak untuk memahami proses produksi serta strategi pemasaran produk-produk tersebut baik di pasar lokal maupun internasional.
Dengan berbagai program yang sudah berjalan, AMANAH menjadi pusat pengembangan SDM kreatif yang mengedepankan potensi anak muda Aceh. Fasilitas dan program pelatihan yang ada tidak hanya memberikan pengetahuan teknis, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi yang dapat mendukung perekonomian lokal. Kehadiran gedung baru ini menjadi bukti nyata bahwa Aceh memiliki potensi besar di sektor ekonomi kreatif, dan AMANAH memainkan peran penting dalam merealisasikannya.
*) Peneliti Ekonomi Syariah Aceh – Forum Ekonomi Syariah Aceh Berkelanjutan