Jakarta — Setelah 10 tahun memimpin Indonesia, Presiden Joko Widodo meninggalkan berbagai warisan yang patut diapresiasi yang berhasil mencapai banyak capaian yang signifikan, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kini beralih kepada transisi pemerintahan menuju Presiden terpilih Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dimana proses ini diharapkan berjalan dengan baik, sambil memastikan program unggulan yang telah dijalankan tetap berlanjut.
Sekretaris Jenderal PP Muhammadiyah, Prof. Abdul Mu’ti, menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Presiden Jokowi atas kontribusinya selama satu dekade terakhir.
“Kami menyampaikan apresiasi atas kinerja yang telah beliau kerjakan selama 10 tahun memimpin Indonesia dan kerja sama yang terbangun antara Presiden Jokowi dengan Muhammadiyah di berbagai bidang,” ujarnya.
Prof. Mu’ti juga menyoroti empat pencapaian utama dari pemerintahan Jokowi. Pertama, pembangunan infrastruktur yang masif yang telah membantu pertumbuhan ekonomi dan menghubungkan berbagai daerah terisolasi. Kedua, stabilitas ekonomi yang ditandai dengan penurunan angka pengangguran dan terciptanya lebih banyak lapangan pekerjaan.
Ketiga, Presiden Jokowi telah berhasil menciptakan suasana demokrasi yang terbuka di mana masyarakat bisa berbicara dengan bebas. Keempat, peran penting Indonesia di kancah internasional di bawah kepemimpinan Jokowi, seperti Presidensi G20, kepemimpinan ASEAN hingga konflik Palestina dengan Israel.
Selain apresiasi, Prof. Mu’ti mengajak seluruh elemen masyarakat untuk mengawal transisi pemerintahan dengan damai dan tertib.
“Proses demokrasi harus berjalan sebagaimana yang direncanakan. Pilkada harus berlangsung secara berkualitas yang bisa diukur dari penyelenggaraan yang adil, calon yang beradu gagasan substansial, dan hasil yang berkualitas,” jelasnya.
Ia juga menekankan pentingnya menerima hasil Pemilu sebagai bagian dari kedewasaan dalam berdemokrasi.
“Terpilihnya Prabowo dan Gibran bukan hanya kemenangan bagi mereka, tetapi juga kemenangan bagi bangsa Indonesia,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum MUI, KH. Marsudi Syuhud, juga memberikan apresiasi terhadap keberhasilan pembangunan yang telah dicapai oleh pemerintahan Jokowi.
“Semua bisa melihat, infrastruktur terbangun sangat banyak, dan segala kebutuhan yang hari ini sangat dibutuhkan telah dibangun,” ujar KH. Marsudi.
Ia menekankan bahwa pencapaian ini harus terus dilanjutkan oleh pemerintahan Prabowo-Gibran.
“Kami berharap, apa yang sudah dilakukan oleh Presiden Jokowi ini diteruskan. Jangan sampai ada yang terputus, karena kalau terputus nanti ada sesuatu yang nganggur dan kurang manfaatnya,” jelasnya.
Menurut KH. Marsudi, menjaga kesinambungan pembangunan infrastruktur dan kesejahteraan bangsa sangat penting untuk masa depan Indonesia yang lebih baik.
KH. Marsudi juga menyoroti pentingnya persatuan dan kerukunan dalam menjaga stabilitas negara selama proses transisi.
“Berbangsa dan bernegara itu mengikuti aturan. Jika aturan dijaga dan dijalankan dengan baik, bangsa Indonesia akan bisa tetap tertib dan rukun,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa nilai-nilai persaudaraan antarumat, antarindividu, dan antarbangsa harus terus dipertahankan, terutama di masa transisi politik.
“Jangan sampai hanya karena politik lima tahunan sekali, persaudaraan bisa pecah dan berubah. Yang terpenting kita semua bisa saling mendukung walaupun berbeda,” tambahnya.
Dalam konteks transisi pemerintahan, baik Prof. Abdul Mu’ti maupun KH. Marsudi sepakat bahwa publik harus memberikan dukungan penuh kepada pemerintahan baru.
“Mari kita memberikan kesempatan pada pemerintahan yang baru untuk memimpin penyelenggaraan negara,” kata Prof. Mu’ti.
Pihaknys berpesan terpilihnya Prabowo-Gibran harus diberi kepercayaan untuk bekerja sesuai dengan rencana-rencana besar yang telah disusun,.
KH. Marsudi pun meyakini bahwa Prabowo-Gibran akan mampu melanjutkan berbagai langkah yang telah dirintis oleh Presiden Jokowi.
“Saya yakin pemerintah mendatang akan bisa meneruskan berbagai langkah presiden terdahulu, dan diteruskan lagi sesuai rencana-rencana besar. Seluruhnya harus saling menyambung,” ujarnya.
Keberhasilan transisi tidak hanya penting bagi stabilitas politik dan ekonomi, tetapi juga bagi kelanjutan program-program pembangunan yang telah dirancang untuk masa depan Indonesia.
*