Jakarta — Paus Fransiskus memimpin pelaksanaan Misa Akbar di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) pada Kamis (5/9), dan berlangsungnya gelaran tersebut secara khidmat serta penuh suasana religius.
Terdapat puluhan ribu umat Katolik dari seluruh penjuru Indonesia yang mengikuti ibadah tersebut. Bahkan, menjadikannya sebagai salah satu momen spiritual yang sangat dinantikan dalam seluruh rangkaian kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia.
Misa Agung yang dipimpin oleh Paus Fransiskus itu berlangsung dengan lancar dan khidmat.
Sebagian besar umat berada di Stadion Utama GBK, sisanya sekitar 20 ribu orang di Stadion Madya GBK, dan jutaan umat Katolik lainnya mengikuti secara daring di Gereja Katedral dan gereja Katolik lainnya.
Namun, umat Katolik yang mengikuti Misa Paus bukan hanya dari Jakarta dan sekitarnya saja, melainkan juga terdapat perwakilan dari seluruh Gereja Katolik se-Indonesia.
Salah satunya di Gereja Santo Antonius Padua Kotabaru, Yogyakarta. Salah satu jemaat, Stella Maris (33) mengungkapkan bahwa meski mengikuti secara daring, namun momen tersebut tetap berkesan baginya.
“Sebenarnya saya lebih terinspriasi dengan sosok Paus Fransiskus-nya sendiri sih, dalam artian dia yang sudah usianya sudah sangat senja masih memiliki dedikasi tinggi untuk menyapa umatnya di berbagai belahan dunia, khususnya di Indonesia,” ungkapnya.
Hal serupa juga terjadi di Surabaya. Menurut Kepala Paroki Hati Kudus Yesus Katedral, Romo Cornelius Triwidya Tjahja Utama bahwa seluruh jemaat sangat antusias untuk mengiktui acara misa secara daring.
“Sehingga kerinduan umat untuk bisa merayakan kasih dengan Bapa Paus ini terpenuhi. Karena ada ungkapan iman yang harus juga diwadahi,” ucapnya.
Senada, Umat Katolik di Gereja Katedral Ijen, Kota Malang juga denga khidmat mengikuti Misa Agung.
Salah satu umat, Prastyo Wibowo (70) mengatakan bahwa dirinya datang bersama dengan istri dan cucu, serta mengaku baru pertama kali mengikuti misa secara daring bersamaan dengan umat Katolik lainnya.
“Ini kan layar lebarnya ada juga sampai di luar, kita kira yang datang sedikit, ternyata banyak sekali, jam setengah 4 tadi sudah banyak yang datang, padahal acaranya setengah 5, dan misa berjalan dengan khidmat,” katanya.
Sementara itu, Koordinator Pusat Badan Eksekutif Mahasiswa Kristiani Seluruh Indonesia (BEM KSI), Charles Gilbert, menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada TNI dan Polri atas persiapan pengamanan yang telah dilakukan selama acara Misa Suci Akbar tersebut.
Charles Gilbert mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada TNI dan Polri yang telah berupaya maksimal untuk memastikan keamanan dan kelancaran acara ini.
“Kami sangat mengapresiasi dedikasi dan profesionalisme TNI-Polri dalam mempersiapkan pengamanan untuk acara Misa Suci Akbar ini. Kehadiran mereka memberikan rasa aman dan nyaman bagi seluruh peserta yang akan hadir,” ujar Charles.
Selain itu, Charles juga menyampaikan harapannya agar kerjasama yang baik antara panitia acara dan aparat keamanan dapat terus terjalin, terutama dalam menjaga kerukunan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.
Kehadiran pemimpin tertinggi Gereja Katolik dalam misa itu menjadi simbol kuat bahwa perdamaian dan cinta kasih dapat terus terjaga, dirayakan dan terwujud dalam tindakan nyata oleh seluruh umat manusia.