Oleh Jonathan Sawias )*
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk meningkatkan akses kesehatan di Tanah Papua. Langkah-langkah ini mendapat dukungan dan apresiasi yang luas dari masyarakat Papua, yang telah lama merasakan tantangan dalam mendapatkan layanan kesehatan yang memadai. Melalui berbagai kebijakan dan program, pemerintah berupaya mengatasi disparitas kesehatan yang masih ada di wilayah timur Indonesia ini.
Berbagai kebijakan dan program telah diluncurkan untuk memastikan seluruh masyarakat di Tanah Papua mendapatkan akses kesehatan yang layak dan merata. Salah satu langkah signifikan adalah penerapan sistem Rekam Medis Elektronik (RME) di Kabupaten Fakfak, pembangunan Rumah Sakit Vertikal Kelas B di Jayapura, dan pencapaian Universal Health Coverage (UHC) oleh Provinsi Papua Barat. Kebijakan ini mendapatkan dukungan dan apresiasi yang luas dari masyarakat setempat.
Kabupaten Fakfak, Papua Barat, baru-baru ini mengumumkan akan meluncurkan sistem Rekam Medis Elektronik (RME) di seluruh Puskesmas pada bulan Agustus 2024. Implementasi RME ini merupakan hasil kerjasama antara Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak dan PT. Infokes Indonesia. Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Fakfak, Pierre S. Kwando, S. Kep., M.Kes (MMR), menyatakan bahwa langkah ini bertujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, memberikan kepastian hukum dalam penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis, serta menjamin keamanan, kerahasiaan, dan ketersediaan data rekam medis.
Pierre menyebut penerapan RME ini adalah langkah signifikan dalam transformasi digital kesehatan di Kabupaten Fakfak. RME memungkinkan penyimpanan data pasien secara lebih aman, akurat, dan efisien. Masyarakat menyambut baik inisiatif ini karena diyakini akan mempercepat proses administrasi dan meningkatkan akurasi data medis, sehingga pelayanan kesehatan menjadi lebih modern dan efisien. Dukungan masyarakat ini menunjukkan kesadaran akan pentingnya transformasi digital dalam sektor kesehatan untuk meningkatkan kualitas hidup.
Proyek pembangunan Rumah Sakit Vertikal Kelas B di kawasan Kampus Universitas Cenderawasih (Uncen) Jayapura juga menjadi sorotan positif. Rumah sakit yang mulai dibangun pada 23 September 2023 ini diharapkan menjadi rumah sakit terbesar di Indonesia Timur dengan konsep desain modern bertaraf internasional. Penjabat Pembuat Komitmen (PPK) Perencanaan Pembangunan RS UPT Vertikal Papua di Jayapura, Siti Ulfa Chanifah, menyebutkan bahwa rumah sakit ini akan menjadi rujukan bagi rumah sakit lainnya di Papua dan menjadi pusat pendidikan bagi para dokter.
Tujuan pembangunan rumah sakit ini adalah untuk menurunkan disparitas pelayanan kesehatan di Papua dengan menyediakan pelayanan tersier seperti kanker, jantung, dan stroke. Siti Ulfa juga mengatakan kehadiran rumah sakit ini diharapkan dapat memobilisasi semua sumber daya manusia dan teknologi yang ada di Papua. Pembangunan ini mendapat apresiasi tinggi dari masyarakat Papua yang melihatnya sebagai solusi atas keterbatasan fasilitas kesehatan yang selama ini menjadi kendala utama. Harapan bahwa rumah sakit ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi setempat juga menjadi pendorong semangat bagi berbagai pihak untuk mendukung penyelesaian proyek ini.
Provinsi Papua Barat juga meraih prestasi membanggakan dengan menerima penghargaan prestisius pada acara UHC Awards 2024 atas keberhasilannya mencapai Universal Health Coverage (UHC) dengan cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) melebihi 95% dari jumlah penduduknya. Kepala BPJS Kesehatan Kantor Cabang Manokwari, dr. Dwi Sulistyono Yudo, mengungkapkan bahwa penghargaan ini merupakan bukti komitmen kuat pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan dalam mendukung program JKN.
Dokter Dwi mengatakan pencapaian ini tidak hanya menunjukkan dedikasi dalam meningkatkan akses layanan kesehatan, tetapi juga keberhasilan dalam edukasi dan sosialisasi mengenai pentingnya jaminan kesehatan kepada masyarakat. Keberhasilan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Papua Barat yang merasa terbantu dengan adanya jaminan kesehatan yang memastikan seluruh warga memiliki akses ke layanan kesehatan yang terjamin. Prestasi ini diharapkan menjadi motivasi bagi daerah lain untuk mempercepat upaya pencapaian UHC sehingga seluruh masyarakat Indonesia dapat menikmati layanan kesehatan yang inklusif dan merata.
Berbagai kebijakan dan program yang diluncurkan pemerintah untuk meningkatkan akses kesehatan di Papua menunjukkan hasil yang positif dan mendapat dukungan luas dari masyarakat. Penerapan sistem Rekam Medis Elektronik di Fakfak, pembangunan Rumah Sakit Vertikal di Jayapura, dan pencapaian UHC di Papua Barat adalah langkah-langkah nyata yang membuktikan komitmen pemerintah dalam memperbaiki layanan kesehatan di wilayah ini.
Masyarakat juga aktif mendukung program-program kesehatan yang dijalankan. Keterlibatan masyarakat dalam kampanye kesehatan, seperti imunisasi dan pemeriksaan kesehatan rutin, menunjukkan bahwa mereka menyadari pentingnya kesehatan dan siap bekerja sama dengan pemerintah untuk mencapainya.
Apresiasi masyarakat terhadap kebijakan ini menjadi indikator penting bahwa upaya pemerintah sudah berada di jalur yang benar dan perlu terus ditingkatkan agar setiap warga Papua mendapatkan hak mereka atas layanan kesehatan yang berkualitas. Masyarakat di Papua pun berharap agar pemerintah terus berkomitmen dalam meningkatkan layanan kesehatan di daerah mereka. Sebab, dengan adanya peningkatan jumlah tenaga medis yang berkualitas, serta penyediaan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap dan modern, masyarakat lokal bisa aktif secara mandiri dalam menjaga kesehatan.
)* penulis merupakan pengamat kebijakan sosial