Oleh: Nicholas Tatu )*
Berbagai pihak mengapresiasi inisiatif Badan Intelijen Negara (BIN) dalam upaya untuk mempersatukan para anak muda bangsa dari berbagai macam latar belakang yang saling berbeda lewat program Asrama Mahasiswa Nusantara (AMN).
Keberadaan gedung AMN sendiri merupakan salah satu program strategis unggulan dari pemerintah di masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui inisiasi BIN yang di dalamnya memungkinkan seluruh generasi muda penerus bangsa bisa bersatu.
Hal tersebut merupakan sesuatu yang penting dan sangat bangsa Indonesia butuhkan, karena negeri ini memang terdiri dari bermacam suku, agama, adat, bahasa dan budaya serta latar belakang yang saling berbeda. Sehingga membutuhkan sarana untuk mampu saling mempersatukan para anak mudanya. Oleh karena itu, BIN kemudian menginisiasi AMN.
Memang pembangunan AMN sendiri merupakan inisiasi dari lembaga pimpinan Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan dengan turut melibatkan berbagai kementerian dan pihak pemerintah daerah (pemda) terkait.
Sebelumnya, AMN telah berdiri dengan sangat megah dan berhasil menyediakan beragam fasilitas memadai, lengkap dan modern kepada anak muda di Kota Pahlawan Surabaya. Lantaran masyarakat menilai bahwa program unggulan strategis itu mendatangkan banyak dampak positif, maka dukungan terus mengalir untuk keberkanjutannya.
Sehingga, pemerintah melalui BIN terus melakukan keberlanjutan akan pelaksanaan AMN hingga di berbagai wilayah menyebar di seluruh Indonesia, yang mana kali ini tengah berproses di Manado.
Kemudian nantinya, AMN akan terus Badan Intelijen Negara inisiasi di banyak daerah seperti Makassar, Yogyakarta, Jakarta dan Malang. Menurut Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulawesi Utara (BPPW Sulut), Nurdiana Habibie bahwa pembangunan gedung tersebut merupakan sebuah program bersama dengan melibatkan berbagai stakeholder terkait lainnya.
Untuk lahan pada pembangunan Asrama Mahasiswa Nusantara di Manado sendiri, pihak Pemerintah Provinsi (Pemprov) setempat mempersiapkannya berlokasi di Desa Sea II, Kecamatan Pineleng, Kabupaten Minahasa.
Pembangunan AMN merupakan upaya dari BIN untuk bisa mempersatukan para mahasiswa dari berbagai macam latar belakang, seperti saling berbeda suku bangsa, bahasa, kebudayaan hingga agama. Mereka semua berasal dari seluruh pelosok Indonesia dengan bersifat multi perguruan tinggi.
Kepala Badan Intelijen Negara, Jenderal Polisi (Purn) Prof. Dr. Budi Gunawan secara langsung mendapatkan tugas dari Presiden Jokowi untuk menjadi katalisator dalam pembangunan AMN melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 106 Tahun 2021 tentang AMN sebagai dasar pembangunannya.
Awal mula terwujudnya gedung tersebut karena sebagai upaya konkret dari pemerintah dalam menyerap seluruh aspirasi masyarakat, yakni kala itu terdapat sebanyak 50 tokoh masyarakat dari Papua yang menginginkan supaya ada suatu wadah atau media yang memungkinkan persatuan antar suku bangsa di seluruh wilayah Tanah Air ini.
Untuk itu, kemudian pemerintah langsung menyanggupi dan memberikan respon yang sangat positif, berlanjut dengan eksekusi dengan perencanaan sangat matang melalui inisiasi BIN dengan juga merangkul sejumlah kementerian dan instansi lain terkait untuk kelancaran dan kesuksesan realisasi program unggulan strategis itu.
Bukan hanya sekedar merupakan sebuah bangunan asrama atau hunian yang mampu mempersatukan para anak bangsa dari berbagai macam latar belakang dan golongan saja, melainkan AMN juga menjadi pusat bagi lahirnya calon pemimpin masa depan bangsa.
Pasalnya, para pemuda yang tergabung ke dalam program tersebut mendapatkan banyak sekali bentuk pelatihan, binaan, bimbingan, pendidikan hingga gemblengan yang memungkinkan mereka untuk terus berkembang sehingga semakin meningkatkan daya saingnya.
Para anak muda itu juga ke depannya akan tumbuh menjadi sosok individu dengan rasa kebangsaan yang sangat kuat dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta memiliki kesetiaan luar biasa pada falsafah negara Pancasila dan juga konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Banyak sekali program pembinaan yang BIN lakukan melalui AMN kepada para anak muda itu yang menjadi wadah serta cerminan nyata dari betapa indahnya penerapan kebhinnekaan karena memungkinkan mereka yang saling beragam perbedaan itu hidup rukun saling berdampingan bersama.
Sementara itu, akademisi sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Airlangga (Unair), Prof. Purnawan Basundoro menilai bahwa seluruh elemen memiliki tanggung jawab yang sama untuk semakin memperkuat kebhinnekaan di Indonesia.
Merawat kebhinekaan serta perbedaan yang terjadi di tengah masyarakat dan bersifat niscaya ini tentu harus dengan cara terus mempersiapkan mentalitas bangsa, khususnya anak muda agar mereka memiliki nilai kebhinekaan dan terus merawatnya dengan banyak membuka ruang pertemuan terbuka antar berbagai latar belakang golongan sebagaimana upaya BIN dalam menginisiasi AMN.
Oleh karenanya, inisiasi BIN untuk menyatukan seluruh anak bangsa dari berbagai macam latar belakang dan golongan yang saling berbeda agar mereka terus merawat persatuan dan kesatuan NKRI adalah melalui program unggulan strategis AMN patut mendapat apresiasi tinggi.
)* Penulis adalah Mahasiswa Manado Tinggal di Medan