Program Sekolah Rakyat Komitmen Sosial Pemerintah untuk Keluarga Kurang Mampu

Jakarta – Pemerintah Indonesia meluncurkan program Sekolah Rakyat (SR) sebagai langkah strategis untuk memberikan akses pendidikan berkualitas kepada anak-anak dari keluarga kurang mampu. Mulai tahun 2025, sebanyak 100 titik Sekolah Rakyat permanen akan dibangun di seluruh Indonesia, khusus untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin.

Menteri Sosial, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul , mengatakan, “Kita ingin ada keterpaduan antarprogram daerah dengan kementerian dan lembaga, mengacu pada Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN),” ujar Gus Ipul.

Integrasi data tunggal ini diharapkan memastikan bantuan sosial dan program pemerintah lainnya tepat sasaran. Menurutnya, Presiden Prabowo Subianto telah menerbitkan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2025 yang mewajibkan penggunaan data tunggal oleh semua pihak terkait.

Salah satu intervensi utama adalah Sekolah Rakyat Berasrama, yang dirancang untuk anak-anak yang berpotensi putus sekolah. Gus Ipul menegaskan, “Pemerintah menjamin seluruh biaya kebutuhan siswa, mulai dari biaya sekolah hingga asrama.” Program ini juga akan mengimplementasikan metode pemetaan bakat siswa untuk mendukung proses pembimbingan yang lebih efektif,’’ jelasnya.

Pembangunan fasilitas Sekolah Rakyat akan dilakukan oleh Kementerian Pekerjaan Umum, dengan sekolah yang dapat menampung 1.000 siswa dari jenjang SD hingga SMA. Kalimantan Timur, sebagai salah satu provinsi prioritas, telah memiliki tiga titik rintisan Sekolah Rakyat yang segera dibangun permanen.

Analis Madya Ditjen Strategi Ekonomi dan Fiskal Kemenkeu, Roni Parasian, menjelaskan, “Program ini mengoptimalkan anggaran lintas kementerian, sehingga tidak membebani APBN.” Fase awal program, Sekolah Rakyat Rintisan, telah dimulai pada 2025/2026 dengan memanfaatkan fasilitas negara yang telah ada,’’ jelas Roni.

Sekretaris Jenderal Kemensos, Robben Rico, menambahkan, ” Data menunjukkan bahwa di Jawa Timur saja terdapat lebih dari 400 ribu anak usia SMA yang tidak bersekolah. Sekolah Rakyat adalah solusi konkret untuk menjawab persoalan tersebut, memberikan akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera,” ujar Robben.

Ia juga menilai bahwa konsep berasrama dalam Sekolah Rakyat merupakan langkah inovatif yang penting untuk melindungi anak-anak dari eksploitasi dan kekerasan. “Sekolah reguler saja tidak cukup. Anak-anak ini membutuhkan lingkungan yang aman dan terproteksi 24 jam agar bisa fokus belajar,” tambah Robben.

Dengan kolaborasi lintas lembaga, program Sekolah Rakyat Berasrama ini diharapkan dapat mempercepat pengentasan kemiskinan dan menciptakan generasi unggul Indonesia. Pemerintah berkomitmen untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan yang terjangkau, memberikan kesempatan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu.

(*/rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *