Peringatan Hari Sumpah Pemuda Ke-97: Semangat Generasi Muda Menjadi Penggerak Indonesia Bersatu

Jakarta- Peringatan Hari Sumpah pemuda (HSP) ke – 97 menjadi momentum bagi gererasi muda Indonesia untuk menjadi penggerak Indonesia agar tetap kokoh bersatu.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengatakan Pemuda Indonesia harus berani dan pantang meyerah dalam menghadapi tantangan zaman dengan ilmu, kerja keras, dan kejujuran dengan semangat yang sama: Indonesia harus berdiri tegak. Indonesia tidak boleh kalah.

Hal tersebut disampaikan Mendiktisaintek Brian Yuliarto dalam pidatonya saat memperingati Hari Sumpah pemuda ke-97 di Jakarta, Selasa, 28/10.

Menurutnya itu adalah kekuatan yang dimiliki bangsa Indonesia sehingga Indonesia dapat berdiri tegak meski bada datang.

“Itulah kekuatan bangsa kita. Kita butuh pemuda patriotik, gigih dan empati yang mencintai tanah air dengan tindakan nyata, yang tetap berdiri ketika badai datang,” ujar Menteri Brian di lapangan upacara kementerian, saat membacakan amanat Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora).

Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, agar para pemuda tidak takut bermimpi besar, tidak takut gagal, karena kita bukan pelengkap sejarah, namun penentu sejarah berikutnya.

Peringatan Hari Sumpah Pemuda (HSP) Ke-97 mengusung tema: Pemuda Pemudi Bergerak, Indonesia Bersatu. Tema ini mengandung pesan bahwa kejayaan Indonesia di masa depan harus diwujudkan melalui kolaborasi lintas elemen bangsa.

Hal senada juga disampaikan oleh Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Purwadi Arianto. Menurut Wamen PANRB Purwadi Arianto, Hari Sumpah Pemuda yang diperingati setiap 28 Oktober mengingatkan seluruh elemen pemuda Indonesia yang telah menebar semangat jiwa patriotisme dan berhasil melahirkan sebuah komitmen kebangsaan yaitu bertumpah darah satu tanah air Indonesia, berbangsa satu bangsa Indonesia dan menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia.

“Pemuda jangan takut bermimpi besar, jangan takut gagal, kalian bukan pelengkap sejarah tetapi kalian adalah penentu sejarah berikutnya, seperti yang selalu dinyatakan dan dicerminkan oleh Bapak Presiden” ujar Wakil Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Purwadi Arianto diJakarta.

Wamen Purwadi mengatakan bahwa dunia sudah bergerak cepat, pemuda dituntut untuk tetap optimis dalam membangun bangsa. Hal ini sejalan dengan kebijakan pembangunan sumber daya manusia dalam RPJMN yang menekankan penguatan karakter, produktivitas dan daya saing generasi muda.

“Diharapkan dengan semangat dan tekad serta dukungan teknologi, kita jaga api perjuangan dan buktikan bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa yang besar” ujarnya.

Ditambahkannya seluruh masyarakat Indonesia harus menghormati jasa para pejuang muda dan jasa para pendiri bangsa dan jasa para pahlawannya agar sejarah kebangkitan pemuda dapat dimaknai dengan baik demi tercapainya kemajuan bangsa Indonesia.

Melalui peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-97 ini, Wakil Menteri PANRB mengharapkan setiap elemen masyarakat dapat menghormati jasa para pejuang muda, jasa para pendiri bangsa, dan para pahlawan yang sudah berjuang terdahulu. Sejarah kebangkitan pemuda dapat dimaknai secara utuh demi tercapainya kemajuan bangsa. “Kita tidak lagi mengangkat bambu runcing tetapi mengangkat ilmu, kerja keras dan kejujuran” tutupnya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *