Oleh: Linda Permata
Pilkada Serentak 2024 akan menjadi momentum penting dalam menentukan arah pembangunan dan kepemimpinan di berbagai daerah di Indonesia. Kontestasi politik tingkat daerah ini tidak hanya menjadi ajang bagi masyarakat untuk menyalurkan hak politik mereka, tetapi juga kesempatan bagi media untuk memainkan peran kunci dalam mengawal jalannya proses demokrasi. Dalam konteks inilah, Pemerintahan Presiden Jokowi perlu merangkul media menjadi elemen penting yang harus dijaga agar informasi yang disampaikan kepada publik tetap akurat, seimbang, dan dapat dipercaya.
Pentingnya peran media dalam mengawal Pemilihan Kepala Daerah tidak bisa diremehkan. Di tengah maraknya informasi yang beredar, terutama melalui media sosial dan platform digital, media massa konvensional tetap memiliki tanggung jawab besar dalam memberikan informasi yang terverifikasi.
Dalam pandangan Komisioner KPU RI Idham Holik, media memiliki peran ganda, yaitu sebagai penyebar informasi sekaligus pengawas dalam proses Pilkada. Media harus mampu menyaring berita-berita yang berpotensi memecah belah masyarakat serta mencegah munculnya disinformasi yang dapat merusak tatanan demokrasi.
Selama Pilkada, media sering kali menjadi jembatan antara calon pemimpin dengan pemilih. Dengan demikian, media memiliki peran strategis dalam memberikan gambaran yang objektif mengenai visi, misi, dan program kerja para calon.
Tugas ini tidak bisa dilakukan secara sembarangan, mengingat dampaknya yang sangat besar terhadap pandangan dan keputusan politik masyarakat. Media yang bertanggung jawab akan memastikan setiap berita atau informasi yang dipublikasikan didasarkan pada fakta dan data yang dapat dipertanggungjawabkan.
Pentingnya kredibilitas media juga disoroti oleh Menteri Sekretaris Negara RI, Pratikno. Dalam pandangannya, media memiliki kekuatan yang sangat besar dalam membentuk opini publik, khususnya selama periode kontestasi politik tingkat daerah. Apabila media gagal menjaga integritasnya, proses politik yang seharusnya berjalan lancar dapat terganggu oleh munculnya sentimen negatif yang tidak perlu.
Oleh karena itu, Pratikno menekankan bahwa media harus tetap berpegang pada prinsip-prinsip jurnalistik yang profesional dan etis, terutama dalam menyajikan berita politik yang dapat memengaruhi persepsi masyarakat.
Selain memberikan informasi yang akurat, media juga harus berperan dalam menjaga stabilitas sosial selama proses Pemilihan Kepala Daerah. Pilkada sering kali memicu dinamika politik yang intens, dan perbedaan dukungan politik di tengah masyarakat bisa berkembang menjadi konflik jika tidak dikelola dengan baik.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) RI, Hadi Tjahjanto, menyoroti pentingnya peran media dalam menjaga suasana tetap kondusif selama pesta demokrasi tingkat daerah ini berlangsung.
Media harus mampu menjadi penyeimbang di tengah situasi yang kerap kali memanas, dengan tetap memberikan ruang bagi perbedaan pendapat, namun tidak mengabaikan potensi benturan sosial.
Dalam menjaga kredibilitasnya, media harus menghindari segala bentuk pemberitaan yang tendensius atau berpihak pada salah satu calon. Objektivitas harus menjadi prinsip utama yang dipegang teguh.
Masyarakat sangat mengandalkan informasi yang disampaikan oleh media dalam menentukan pilihannya, sehingga berita yang bias akan sangat berpengaruh pada proses politik di tingkat daerah. Media yang baik akan memberikan ruang yang sama bagi semua calon untuk menyampaikan pandangannya, tanpa mengutamakan kepentingan pihak tertentu.
Dalam konteks digitalisasi informasi, tantangan bagi media menjadi semakin besar. Penyebaran berita melalui media sosial yang tidak terkontrol sering kali menyebabkan beredarnya informasi yang tidak akurat atau bahkan sengaja dipalsukan.
Disinformasi ini bisa dengan cepat menyesatkan publik, terutama bagi mereka yang kurang memiliki akses terhadap sumber informasi yang lebih kredibel. Oleh karena itu, media massa harus mengambil peran lebih proaktif dalam meluruskan berita-berita yang salah dan memberikan klarifikasi yang jelas. Dengan menjaga kredibilitas, media dapat membantu masyarakat untuk lebih cerdas dalam menyaring informasi selama periode Pilkada.
Selain itu, media juga berperan dalam mengawasi jalannya proses Pemilihan Kepala Daerah. Dalam fungsinya sebagai kontrol sosial, media harus mengungkap dan melaporkan apabila terjadi penyimpangan dalam proses pemilihan, seperti adanya kampanye hitam, manipulasi suara, atau pelanggaran etika politik lainnya.
Peran pengawasan ini sangat penting untuk memastikan bahwa Pilkada berlangsung dengan jujur dan adil, sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi. Ketika media menjalankan fungsinya sebagai watchdog dengan baik, masyarakat akan memiliki keyakinan lebih terhadap transparansi dan integritas Pilkada.
Tidak hanya itu, media juga berperan penting dalam memberikan edukasi politik kepada masyarakat. Informasi mengenai tata cara pemilihan, pentingnya partisipasi aktif, serta hak dan kewajiban pemilih perlu disosialisasikan dengan baik oleh media.
Pemilih yang teredukasi dengan baik akan lebih mampu berpartisipasi secara efektif dalam proses demokrasi, dan ini sangat penting untuk meningkatkan kualitas Pemilihan Kepala Daerah. Dengan memberikan informasi yang mendidik, media membantu menciptakan pemilih yang lebih cerdas dan kritis.
Melalui pemberitaan yang akurat dan edukatif, media dapat mendorong masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilkada dengan cara yang benar. Partisipasi yang baik tidak hanya sebatas menggunakan hak pilih, tetapi juga mencakup pengawasan terhadap jalannya proses politik. Masyarakat yang mendapatkan informasi yang baik dari media akan lebih mampu menjalankan peran sebagai pengawas pemilu yang efektif.
Pada akhirnya, kredibilitas media menjadi fondasi utama dalam menjaga keberhasilan Pilkada Serentak 2024. Media yang mampu menjaga objektivitas dan profesionalitas dalam melaporkan setiap tahapan Pilkada akan berkontribusi besar dalam menciptakan iklim politik yang sehat dan demokratis.
Dengan mengedepankan prinsip jurnalisme yang akurat, bertanggung jawab, dan tidak berpihak, media akan membantu masyarakat melewati Pilkada dengan damai dan tertib, tanpa harus terpecah akibat informasi yang menyesatkan.
Dalam menghadapi Pilkada Serentak 2024, seluruh elemen media diharapkan mampu menjaga kredibilitasnya dengan baik. Informasi yang valid, berita yang obyektif, dan pelaporan yang adil akan sangat berpengaruh terhadap kelancaran dan integritas proses demokrasi di tingkat daerah. Dengan demikian, media tidak hanya berfungsi sebagai penyebar informasi, tetapi juga sebagai pilar penting yang menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sistem demokrasi itu sendiri.
*) Pengamat Sosial Budaya Universitas Negeri Jakarta