Pemerintah Pastikan MBG Layak Konsumsi dengan Prosedur Higienis Modern

JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi salah satu program unggulan pemerintah pusat terus diperkuat kualitasnya. Tidak hanya menyasar perluasan distribusi ke berbagai daerah, pemerintah juga memastikan makanan yang diterima pelajar terjamin gizi dan higienitasnya melalui prosedur modern.

Di Kalimantan Timur, Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Biddokkes) Polda Kaltim bersama Balai Besar POM Balikpapan menggelar Rapat Kerja Teknis (Rakernis) guna membahas kesiapsiagaan food safety dalam mengawal program MBG.

Kapolda Kaltim, Irjen Pol Endar Priantoro mengungkapkan Biddokkes bersama BPOM membantu dari perspektif kesehatan dan gizi. menegaskan pentingnya pengawasan berlapis agar makanan yang disajikan memenuhi standar kesehatan.

“Kabiddokkes sudah meneliti bagaimana kualitas makanan dari sisi higienis dan kandungan gizinya, dan hasilnya sudah baik untuk diterapkan,” ujar Endar.

Hal senada disampaikan Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama BPOM Balikpapan, Nitra Wahyuningsih. Ia menjelaskan pengawasan dilakukan menyeluruh, mulai dari penerimaan bahan baku, pengolahan, pengemasan hingga distribusi makanan ke sekolah.

“Layanan SPPG di Balikpapan masih terbatas karena terkendala izin layak operasi. Beberapa SPPG masih dalam proses perizinan untuk memenuhi kebutuhan program MBG secara lebih luas,” ucap Nitra.

Manfaat MBG juga dirasakan nyata di Kabupaten Lebak, Banten. Berdasarkan data Dinas Pendidikan setempat, sebanyak 225.055 siswa mulai dari PAUD, SD hingga SMP telah menerima manfaat program tersebut. Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Maman Suryaman, menyebut program ini mampu meningkatkan motivasi belajar siswa sekaligus membantu mengendalikan kemiskinan.

“Luar biasa manfaatnya, selain meningkatkan kecerdasan juga semangat belajar. Kami minta pengawasan lebih ketat dengan melibatkan ahli gizi nasional agar kualitas makanan tetap higienis,” kata Maman.

Di Pringsewu, Lampung, dapur umum SPPG Sedulur Sewu memastikan setiap makanan diolah sesuai SOP. Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), Mad Khotib, menjelaskan seluruh pekerja rutin mengikuti briefing sebelum bertugas agar standar higienitas tetap terjaga.

“Menu berganti setiap hari dengan bahan segar. Kebersihan selalu diprioritaskan,” jelasnya.

Program MBG terbukti tidak hanya mengisi perut siswa, tetapi juga membentuk kebiasaan hidup sehat sejak dini. Dengan pengawasan ketat serta prosedur higienis modern, pemerintah optimistis MBG akan melahirkan generasi cerdas, sehat, dan kuat untuk masa depan bangsa.

(*/rls)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *