Oleh : Herman Wijaya )*
Indonesia di era kepemimpinan Presiden Joko Widodo (Jokowi) selama dua periode telah menghadirkan banyak perubahan dalam berbagai aspek kehidupan di Indonesia. Salah satu pencapaian yang paling menonjol adalah upaya penurunan kemiskinan ekstrem. Presiden Jokowi memahami bahwa kemiskinan ekstrem bukan hanya sekadar masalah ekonomi, melainkan juga berkaitan dengan pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Oleh karena itu, pemerintahannya menerapkan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai sektor untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh.
Salah satu keberhasilan Presiden Jokowi dalam menurunkan angka kemiskinan ekstrem adalah pendekatan terintegrasi yang melibatkan berbagai sektor. Pemerintah tidak hanya mengandalkan satu program tunggal, melainkan mengembangkan berbagai inisiatif yang saling mendukung. Program-program seperti Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan langsung tunai, dan penguatan akses pendidikan serta kesehatan menjadi pilar utama.
PKH tidak hanya memberikan dukungan finansial, tetapi juga mendorong keluarga untuk memenuhi syarat pendidikan dan kesehatan. Ini membantu anak-anak dari keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan yang layak dan akses layanan kesehatan, yang merupakan langkah penting untuk memutus rantai kemiskinan.
Sejak awal kepemimpinan Presiden Jokowi, angka kemiskinan ekstrem di Indonesia menunjukkan penurunan yang signifikan. Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa tingkat kemiskinan mengalami penurunan dari 11,25% pada tahun 2014 menjadi sekitar 6,42% pada tahun 2023. Meskipun dampak pandemi COVID-19 sempat menyebabkan peningkatan angka kemiskinan, pemerintah mengambil langkah-langkah cepat untuk membantu masyarakat yang terdampak, seperti melalui bantuan sosial dan pemulihan ekonomi.
Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati mengatakan kepemimpinan Presiden Jokowi dalam bidang ekonomi telah berhasil membawa perubahan yang signifikan dalam penanganan kemiskinan ekstrem di Indonesia. Di tengah tantangan ekonomi global, Indonesia berhasil menjaga stabilitas ekonomi dan menekan angka kemiskinan ekstrem hingga mendekati nol pada tahun 2024. Pertumbuhan ekonomi yang stabil ini tidak terlepas dari kebijakan pembangunan infrastruktur yang terus digencarkan oleh Presiden Jokowi serta program perlindungan sosial yang komprehensif. Pencapaian ini tidak terlepas dari kebijakan ekonomi Presiden Jokowi yang fokus pada pemerataan pembangunan dan perlindungan sosial.
Selain itu, Presiden Jokowi juga sangat fokus pada pembangunan infrastruktur sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi. Investasi besar-besaran dalam pembangunan jalan, jembatan, dan akses transportasi lainnya bertujuan untuk menghubungkan daerah-daerah terpencil dengan pusat-pusat ekonomi. Hal ini penting karena banyak daerah yang kaya sumber daya alam tetapi terisolasi dari pasar, sehingga menghambat perkembangan ekonomi lokal. Oleh karena itu, infrastruktur sangat penting untuk meningkatkan akses dan mobilisasi sehingga berdampak positif bagi sektor perekonomian.
Dengan meningkatnya aksesibilitas, diharapkan para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) dapat lebih mudah menjangkau pasar dan memperoleh bahan baku. Program Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga diluncurkan untuk memberikan akses pembiayaan yang lebih mudah bagi UKM, yang merupakan tulang punggung ekonomi Indonesia. Melalui langkah-langkah ini, banyak masyarakat yang sebelumnya terjebak dalam kemiskinan kini memiliki kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Hal senada juga dikatakan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Ferry Irawan yang mengatakan di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia telah berhasil mencatatkan sejumlah capaian penting dalam menurunkan angka kemiskinan hingga sekitar sembilan persen dalam satu dekade terakhir. Selain itu, kemiskinan ekstrem turun menjadi 0,83 persen melalui berbagai kebijakan ekonomi yang diterapkan. Strategi kebijakan yang dilakukan pemerintah menjadi kunci dalam mempertahankan stabilitas ekonomi sekaligus menurunkan angka kemiskinan secara signifikan.
Kemudian di sektor pendidikan dan kesehatan merupakan aspek penting dalam mengurangi kemiskinan ekstrem. Pemerintahan Presiden Jokowi telah meluncurkan berbagai program untuk memastikan akses pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak dari keluarga miskin. Program beasiswa, penggratisan biaya sekolah, dan penyediaan fasilitas pendidikan di daerah terpencil telah membantu meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Di bidang kesehatan, program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah diperluas untuk mencakup lebih banyak penduduk. Dengan akses layanan kesehatan yang lebih baik, masyarakat tidak lagi khawatir akan biaya pengobatan yang mahal, sehingga mereka dapat hidup lebih sehat dan produktif.
Kepemimpinan Presiden Jokowi menunjukkan bahwa pengentasan kemiskinan ekstrem bukanlah hal yang mustahil. Dengan pendekatan terintegrasi dan komitmen yang kuat, berbagai program yang telah diluncurkan memberikan harapan baru bagi masyarakat Indonesia. Meskipun masih ada tantangan yang harus dihadapi, langkah-langkah yang diambil sejauh ini menunjukkan arah yang positif menuju masyarakat yang lebih sejahtera.
Dengan terus melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk sektor swasta dan organisasi non-pemerintah, diharapkan upaya untuk mengurangi kemiskinan ekstrem dapat lebih efektif dan berkelanjutan. Ke depan, Indonesia perlu mempertahankan momentum ini dan terus berinovasi dalam mengatasi masalah kemiskinan, agar semua warga negara dapat menikmati hasil pembangunan dan meraih masa depan yang lebih baik.
)* Penulis adalah kontributor JurnalRedaksi.com