Oleh : Jamaluddin Syahfitra Nasution )*
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) adalah tonggak penting dalam perjalanan demokrasi suatu negara. Namun, di tengah antusiasme menyambut pesta demokrasi tersebut, seringkali muncul tantangan yang mengancam kedamaian dan persatuan masyarakat. Untuk menjawab tantangan tersebut, deklarasi Pilkada Damai menjadi momentum krusial dalam mengokohkan semangat persaudaraan dan kerjasama lintas lembaga serta kelompok masyarakat.
Beberapa waktu yang lalu, Kota Lubuk Linggau menjadi saksi pelaksanaan Deklarasi Pilkada Damai 2024 yang menggema di Polres Lubuk Linggau. Acara tersebut, yang merupakan hasil kerjasama antara Polres Lubuk Linggau dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), telah mencatat momen bersejarah dalam menjaga kedamaian dan persatuan jelang Pemilihan Kepala Daerah.
Plt Asisten I Setda Kota Lubuklinggau menegaskan pentingnya menjaga kedamaian dan persatuan dalam proses demokrasi, khususnya dalam konteks Pilkada. Kerukunan antarumat beragama dan kerjasama antar lembaga pemerintahan, penyelenggara pemilu, dan masyarakat sipil menjadi kunci keberhasilan dalam melaksanakan Pilkada yang aman dan tertib.
Acara deklarasi ini juga menjadi panggung untuk menyatukan tekad dalam menolak segala bentuk provokasi dan tindakan yang dapat mengganggu persatuan masyarakat. Semangat persaudaraan dan toleransi antarumat beragama menjadi pondasi utama dalam menjalani proses demokrasi yang sehat dan bermartabat.
Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Surakarta juga menggelar acara dengan tema “Merajut Harmoni dalam Perbedaan Menuju Pilkada Damai”. Kegiatan ini dihadiri oleh beragam elemen masyarakat, termasuk partai politik, organisasi masyarakat, tokoh agama, dan perwakilan anak muda.
Kepala Bakesbangpol Kota Surakarta, Indradi, menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan persatuan di tengah keragaman budaya dan agama. Dia berharap partisipasi masyarakat dapat lebih tinggi dari sebelumnya, dan proses Pilkada dapat berlangsung lancar.
Indradi menyatakan bahwa Pilkada bukan hanya sekadar agenda politik, tetapi juga ujian bagi kedewasaan bangsa dalam menyelenggarakan proses demokrasi yang harmonis dan bermartabat. Keanekaragaman budaya dan agama di Indonesia harus menjadi kekuatan yang menyatukan, bukan memisahkan.
Dalam acara tersebut, Indradi juga mengajak semua pihak untuk bekerja sama menjaga kondusifitas Kota Surakarta. Perbedaan harus dihargai, sambil tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
Wakil Wali Kota Surakarta, Teguh Prakosa, juga menyoroti peran anak muda dalam menjaga situasi Pilkada. Anak muda diharapkan dapat menjaga situasi dan mendapatkan harapan untuk masa depan yang lebih baik melalui Pilkada.
Di sisi lain, Sadali Ie, Penjabat Gubernur Maluku, menyatakan bahwa Pilkada di Maluku pada November mendatang adalah proses pembelajaran untuk menciptakan Pilkada Damai. Indikator kesuksesan Pilkada bukan hanya pada hasil pemungutan suara, tetapi juga pada situasi yang tertib dan tenteram.
Sadali mengajak seluruh elemen bangsa untuk berpartisipasi dalam menjaga kondusifitas dan keamanan selama tahapan Pilkada 2024. Semua pihak, termasuk aparat keamanan dan pemerintahan, diminta untuk memastikan bahwa kegiatan kampanye politik berjalan dengan menghargai martabat setiap pihak.
Kapolsek Sampung, Akp Agus Suprianto, SH, juga turut ambil bagian dalam menciptakan Pilkada yang aman dan damai dengan melakukan sambang ke Tokoh Masyarakat Desa Glingang. Pesan kamtibmas disampaikan dengan harapan agar seluruh warga dapat berperan aktif dalam menciptakan suasana yang kondusif menjelang Pilkada 2024.
Pilihan politik yang berbeda tidak boleh mengganggu kerukunan dan kekompakan antar warga masyarakat. Perbedaan tersebut seharusnya menjadi warna-warni yang menghiasi pesta demokrasi.
Konsolidasi dan komunikasi antar semua pihak menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan kelancaran proses Pilkada. Anak muda, sebagai agen perubahan, juga diharapkan dapat berpolitik dengan santun dan bertanggung jawab.
Pilkada bukan hanya tentang pesta politik, tetapi juga tentang ujian bagi persaudaraan dan kebersamaan dalam masyarakat. Dalam prosesnya, komunikasi sosial, kerjasama antarlembaga, dan partisipasi aktif semua elemen masyarakat menjadi kunci untuk menciptakan Pilkada yang damai dan bermartabat.
Deklarasi Pilkada Damai 2024 yang digelar di berbagai daerah menjadi momentum penting dalam menguatkan komitmen untuk menjaga kedamaian dan persatuan. Melalui ajakan kepemimpinan pemerintah daerah, dukungan lembaga pemerintahan, partisipasi masyarakat sipil, dan peran aktif tokoh agama serta pemuda, Indonesia menunjukkan kesungguhan dalam mewujudkan proses Pilkada yang berintegritas.
Komunikasi sosial menjadi landasan utama dalam upaya mencapai Pilkada yang damai. Melalui dialog, diskusi, dan kerjasama antarberbagai pihak, perbedaan dapat dihargai dan dilebur menjadi kekuatan yang mempersatukan. Keterbukaan dalam berkomunikasi juga memungkinkan adanya pemahaman yang lebih baik antarberbagai kelompok masyarakat.
Selain itu, peran tokoh masyarakat, termasuk aparat keamanan dan pemimpin daerah, sangatlah penting dalam menjaga situasi yang kondusif. Dengan memberikan contoh yang baik dan terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga persaudaraan, mereka dapat menjadi pilar yang kokoh dalam menciptakan Pilkada yang aman dan damai.
Menjaga persaudaraan dan memperkuat komunikasi sosial adalah kunci utama dalam menciptakan Pilkada yang damai dan bermartabat. Melalui kerjasama antarlembaga, partisipasi masyarakat, dan peran aktif tokoh masyarakat, Indonesia dapat terus melangkah maju menuju proses demokrasi yang lebih matang dan berkualitas.
Dengan semangat persatuan dan toleransi, mari bersama-sama menjaga persaudaraan dan menciptakan Pilkada yang damai untuk masa depan yang lebih baik bagi bangsa dan negara.
)* Penulis adalah kontributor Ruang Baca Nusantara