Oleh: Andika Pratama
Memasuki tahun 2024, Indonesia kembali dihadapkan pada pesta demokrasi lokal yang dinanti-nantikan, yaitu Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Berbagai daerah di Tanah Air tengah mempersiapkan diri untuk memilih pemimpin baru yang akan membawa perubahan dan kemajuan. Dalam situasi ini, menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat menjadi suatu keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar. Dari Bekasi hingga Nusa Tenggara Barat (NTB), para pemimpin daerah mengajak masyarakat untuk tetap bersatu dan menghadapi Pilkada dengan penuh kebijaksanaan dan kedamaian.
Di Bekasi, Penjabat (Pj) Wali Kota Bekasi, Raden Gani Muhammad, menyampaikan pesan penting kepada warganya saat perayaan Idul Adha. Ia mengingatkan masyarakat untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan, meski ada perbedaan pilihan politik. Menurutnya masyarakat boleh berbeda dalam pilihan. Asalkan semua disikapi dengan hati yang sejuk dan pikiran tenang.
Raden Gani Muhammad juga menekankan pentingnya memilih pemimpin yang sesuai dengan ajaran Islam, yaitu pemimpin yang jujur, dapat dipercaya, cerdas, dan mampu menyampaikan perintah dan larangan. Pesan ini menjadi penting karena dalam suasana Pilkada, kerap kali emosi dan ketegangan meningkat di antara masyarakat. Dengan mengedepankan nilai-nilai keislaman, diharapkan masyarakat dapat tetap bersikap bijaksana dan tidak terpecah belah.
Sementara itu, di NTB, Penjabat (Pj) Gubernur NTB, Drs. Lalu Gita Ariadi, juga menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kerukunan menjelang Pilkada. Dalam khutbahnya saat perayaan Iduladha di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center, Kota Mataram, ia mengajak masyarakat untuk memperdalam keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT serta memperkuat solidaritas sosial.
Pj Gubernur NTB juga mengimbau masyarakat untuk menyambut pesta demokrasi ini dengan riang gembira dan persaudaraan. Hal ini menunjukkan bahwa Pilkada seharusnya menjadi momen kebahagiaan dan bukan pemicu perpecahan. Selain itu, dalam khotbahnya, Gita Ariadi juga mengajak umat Muslim untuk mendoakan keselamatan dan kesuksesan bagi jamaah haji yang sedang menunaikan ibadah di tanah suci. Ini merupakan upaya untuk mempererat tali silaturahmi dan memupuk rasa persatuan di tengah masyarakat multikultural NTB.
Pesan-pesan dari kedua pemimpin daerah tersebut sangat relevan dan penting dalam konteks Pilkada. Pemilihan kepala daerah sering kali menjadi ajang persaingan yang ketat dan tidak jarang menimbulkan gesekan di tengah masyarakat. Dalam suasana seperti ini, persatuan dan kesatuan menjadi kunci untuk menjaga stabilitas dan kedamaian.
Masyarakat harus menyadari bahwa perbedaan pilihan politik adalah hal yang wajar dan bagian dari demokrasi. Hal yang terpenting adalah bagaimana setiap individu dapat menyikapi perbedaan tersebut dengan bijaksana dan tetap menjaga persaudaraan. Sikap saling menghormati dan mengedepankan dialog yang konstruktif harus terus ditumbuhkan.
Selain itu, Pemimpin memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat. Sebagai panutan, pemimpin harus mampu menunjukkan sikap yang bijak dan menjadi teladan dalam menjaga kerukunan. Pemilihan kepala daerah yang baik adalah pemilihan yang menghasilkan pemimpin yang tidak hanya cerdas dan kompeten, tetapi juga memiliki integritas dan kepedulian terhadap masyarakat.
Dalam hal ini, pemimpin harus mampu mengedepankan dialog dan menjembatani perbedaan yang ada di tengah masyarakat. Sikap inklusif dan terbuka terhadap berbagai pandangan akan membantu meredam potensi konflik dan menjaga stabilitas sosial. Pemimpin juga harus aktif dalam memberikan edukasi politik yang baik kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa lebih cerdas dalam menentukan pilihannya dan tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu negatif.
Idul Adha, sebagai salah satu hari besar umat Islam, juga menjadi momentum yang tepat untuk memperkuat rasa persatuan dan kesatuan. Nilai-nilai keikhlasan, kebersamaan, dan kepedulian sosial yang terkandung dalam perayaan Iduladha sejalan dengan upaya menjaga kerukunan di tengah masyarakat. Dengan meneladani keikhlasan Nabi Ibrahim dan memperkuat ukhuwah islamiyah, diharapkan masyarakat dapat menghadapi Pilkada dengan lebih tenang dan damai.
Menjelang Pilkada 2024, menjaga persatuan dan kesatuan di tengah masyarakat menjadi tugas bersama yang tidak bisa diabaikan. Perbedaan pilihan politik seharusnya tidak menjadi pemicu perpecahan, melainkan bisa disikapi dengan sikap saling menghormati dan kebijaksanaan. Nilai-nilai keagamaan dan solidaritas sosial harus terus diperkuat sebagai fondasi dalam menjaga kerukunan di tengah masyarakat.
Peran pemimpin sangat penting dalam menjaga persatuan, dan pemimpin yang memiliki integritas serta kepedulian terhadap masyarakat harus menjadi pilihan utama. Pendidikan politik dan keterlibatan aktif masyarakat dalam proses demokrasi juga menjadi kunci dalam menciptakan suasana yang lebih inklusif dan demokratis. Dengan sikap yang bijak dan saling menghormati, diharapkan Pilkada 2024 dapat berlangsung dengan damai dan membawa manfaat bagi seluruh masyarakat. Mari kita sambut pesta demokrasi ini dengan penuh kegembiraan, persaudaraan, dan tetap menjaga persatuan dan kesatuan di antara kita.
*Kontributor JabbarTrigger.com