Harga dan Pasokan Sembako Stabil hingga Awal 2026, Pemerintah Minta Masyarakat Tenang

Oleh : Gavin Asadit *)

Pemerintah memastikan bahwa harga dan pasokan sembilan bahan pokok (sembako) nasional berada dalam kondisi stabil hingga memasuki awal tahun 2026. Kepastian ini disampaikan menyusul hasil pemantauan lintas kementerian dan lembaga terhadap ketersediaan stok pangan, distribusi logistik, serta pergerakan harga di pasar tradisional dan modern menjelang akhir tahun 2025. Pemerintah pun mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan yang berpotensi memicu gejolak harga.

Berdasarkan data pemantauan nasional hingga Desember 2025, stok pangan strategis seperti beras, gula, minyak goreng, daging, dan telur berada dalam kondisi aman. Cadangan Beras Pemerintah (CBP) tercatat mencapai lebih dari 3,5 juta ton, menjadi salah satu capaian tertinggi dalam sejarah pengelolaan stok pangan nasional. Kondisi ini dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan konsumsi masyarakat hingga melewati periode Natal dan Tahun Baru, bahkan diproyeksikan aman hingga memasuki awal Ramadan 2026.

Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto dalam sejumlah kesempatan menegaskan bahwa stabilitas pangan merupakan salah satu prioritas utama pemerintah. Menurut Presiden, negara harus hadir secara nyata dalam menjamin ketersediaan bahan pangan pokok dengan harga terjangkau, terutama di tengah dinamika global dan potensi gangguan rantai pasok internasional. Presiden juga meminta seluruh kementerian dan lembaga terkait untuk bekerja secara terkoordinasi guna memastikan distribusi pangan berjalan lancar hingga ke daerah-daerah.

Kepala Badan Pangan Nasional, Andi Amran Sulaiman, juga menyampaikan bahwa pemerintah secara aktif melakukan pemantauan harian terhadap stok dan harga pangan di seluruh wilayah Indonesia. Ia menjelaskan bahwa posisi cadangan pangan nasional saat ini berada jauh di atas ambang batas aman, sehingga pemerintah memiliki ruang yang cukup untuk melakukan intervensi pasar jika dibutuhkan. Menurutnya, stabilitas pasokan beras menjadi fondasi penting dalam menjaga inflasi pangan tetap terkendali dan melindungi daya beli masyarakat.

Hasil pemantauan di lapangan menunjukkan bahwa harga sejumlah komoditas utama masih berada dalam kisaran Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah. Beras medium dan premium di mayoritas pasar tradisional dijual sesuai ketentuan, sementara harga minyak goreng rakyat, gula konsumsi, dan telur ayam ras relatif stabil. Operasi pasar yang dilakukan secara berkala oleh pemerintah pusat dan daerah turut berperan dalam menjaga keseimbangan antara pasokan dan permintaan.

Sementara itu, Direktur Utama Perum Bulog, Ahmad Rizal Ramdhani, menyampaikan bahwa Bulog telah menyiapkan langkah antisipatif untuk menghadapi potensi lonjakan permintaan di akhir tahun. Ia menegaskan bahwa Bulog siap menyalurkan cadangan pangan melalui operasi pasar dan penugasan stabilisasi harga apabila terjadi kenaikan harga yang tidak wajar. Menurutnya, sinergi antara Bulog, pemerintah daerah, dan Satgas Pangan menjadi kunci dalam menjaga stabilitas harga hingga awal tahun depan.

Selain beras, ketersediaan gula konsumsi nasional juga dilaporkan dalam kondisi surplus. Produksi dalam negeri yang stabil serta stok cadangan yang memadai membuat pemerintah optimistis kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi tanpa tekanan berarti pada harga. Kondisi serupa juga terjadi pada komoditas minyak goreng, meskipun pemerintah tetap mewaspadai potensi gangguan distribusi di beberapa daerah akibat faktor cuaca dan logistik.

Pemerintah juga terus mengintensifkan peran Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga stabilitas harga pangan. Melalui koordinasi rutin, TPIP dan TPID melakukan pemetaan wilayah rawan inflasi, mempercepat distribusi pasokan, serta memastikan efektivitas operasi pasar. Langkah ini dinilai berhasil menekan laju inflasi pangan sepanjang 2025, meskipun tekanan permintaan domestik meningkat pada momen tertentu.

Di sisi lain, pengawasan terhadap praktik penimbunan dan spekulasi harga juga diperketat. Satgas Pangan Polri bersama instansi terkait melakukan inspeksi mendadak di pasar tradisional, gudang distributor, dan sentra distribusi. Pemerintah menegaskan tidak akan ragu mengambil tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang mencoba memanfaatkan momentum akhir tahun untuk meraup keuntungan berlebihan dengan cara merugikan masyarakat.

Pemerintah terus mengajak masyarakat untuk berbelanja secara bijak dan tidak melakukan panic buying. Stabilitas harga, menurut pemerintah, tidak hanya bergantung pada kecukupan pasokan, tetapi juga pada perilaku konsumsi masyarakat. Dengan pasokan yang terjamin dan distribusi yang terkendali, pemerintah optimistis harga sembako akan tetap stabil hingga awal 2026.

Secara keseluruhan, berbagai indikator menunjukkan bahwa ketahanan pangan nasional berada dalam kondisi kuat menjelang pergantian tahun. Dengan stok yang memadai, harga yang terkendali, serta pengawasan yang diperketat, pemerintah memastikan kebutuhan pokok masyarakat dapat terpenuhi dengan baik. Pemerintah pun kembali menegaskan komitmennya untuk menjaga stabilitas pangan sebagai bagian dari upaya melindungi kesejahteraan rakyat dan menjaga momentum pemulihan ekonomi nasional.

)* Penulis adalah Pemerhati Masalah Sosial dan Kemasyarakatan

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *