Oleh: Melani Sondegau
Dukungan publik terhadap Presiden Joko Widodo terus menguat seiring dengan upayanya dalam mengatasi berbagai tantangan di Papua serta mengembangkan potensi wilayah berjuluk Surga Kecil di ujung Indonesia itu.
Sejak awal masa jabatannya sebagai Presiden RI ketujuh, pemimpin bangsa kelahiran Kota Surakarta tersebut berkomitmen untuk memastikan bahwa Papua mendapatkan perhatian yang layak, baik dalam pembangunan infrastruktur, pengentasan kesenjangan sosial, maupun upaya melestarikan keanekaragaman budaya yang menjadi kekayaan berharga Bumi Cenderawasih.
Salah satu langkah nyata yang dilakukan Presiden RI yang menjabat sejak tahun 2014 tersebut adalah mempercepat pembangunan infrastruktur di wilayah yang selama ini mengalami ketertinggalan.
Ketimpangan infrastruktur yang terjadi jika dibiarkan akan memperburuk kondisi Papua dan semakin memperlebar kesenjangan antarwilayah di Indonesia. Oleh karena itu, Presiden Jokowi menilai bahwa pembangunan infrastruktur yang merata di Papua bukan hanya penting dari segi ekonomi, tetapi juga sebagai fondasi bagi persatuan bangsa Indonesia.
Keberhasilan pemerintah dalam mengendalikan inflasi di Papua juga menjadi salah satu indikator bahwa kebijakan ekonomi yang diterapkan berhasil memberikan dampak positif. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua, Ridwan Rumasukun, mengungkapkan bahwa Provinsi Papua masuk dalam 10 provinsi dengan tingkat inflasi terendah.
Dari Mei 2023 hingga Mei 2024, inflasi di wilayah tersebut turun dari 2,39 persen menjadi 2,18 persen. Penurunan ini menjadi capaian yang signifikan dan menunjukkan upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi di wilayah berjuluk Surga Kecil di Timur Indonesia tersebut. Keberhasilan ini tidak lepas dari kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah dalam menjalankan program pengendalian inflasi.
Selain pembangunan infrastruktur dan pengendalian inflasi, upaya Presiden Jokowi dalam melestarikan budaya Papua juga mendapatkan apresiasi luas. Ketua Tim Kerja Informasi dan Komunikasi Politik dan Pemerintahan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Agus Tri Yuwono, memuji keanekaragaman budaya Papua yang menjadi warisan berharga bagi Indonesia.
Menurutnya, kekayaan budaya Papua bukan hanya milik masyarakat setempat, tetapi juga menjadi bagian penting dari identitas bangsa. Dalam pandangan Agus, pelestarian budaya Papua harus dilakukan dengan kolaborasi yang baik antara pemerintah pusat dan daerah, sekaligus didukung oleh peningkatan literasi digital agar generasi muda Papua semakin mencintai dan memahami nilai-nilai budayanya.
Selain aspek budaya, Papua juga menyimpan potensi ekonomi yang sangat besar. Sumber daya alam yang melimpah di wilayah berjuluk Kota Emas itu harus dimanfaatkan secara optimal demi kesejahteraan masyarakat.
Presiden Jokowi melihat bahwa pengembangan potensi alam Papua, terutama sektor pertambangan dan energi, menjadi salah satu kunci untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat Papua.
Pemerintah telah mengambil langkah-langkah penting untuk memastikan bahwa hasil pengelolaan sumber daya alam di Papua bisa memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat, melalui kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Tidak hanya sektor ekonomi, pemerintah juga memperhatikan aspek sosial dengan memastikan bahwa masyarakat Papua mendapatkan akses yang setara terhadap layanan publik, pendidikan, dan kesehatan.
Proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang dilakukan di Papua bukan hanya untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Pembangunan jalan, jembatan, dan bandara memudahkan masyarakat Papua mengakses layanan dasar, yang sebelumnya sulit dijangkau. Hal ini sejalan dengan visi jangka panjang Presiden Jokowi dalam menciptakan kesejahteraan yang merata di seluruh Indonesia, termasuk di Papua.
Pendekatan humanis yang diterapkan oleh pemerintah di bawah kepemimpinan pemimpin bangsa kelahiran tahun 1961 tersebut juga turut berperan dalam menciptakan kondisi yang lebih stabil di Papua.
Dialog yang intensif dengan berbagai elemen masyarakat Papua, termasuk tokoh adat dan pegiat hak asasi manusia, menjadi kunci dalam menjaga perdamaian di wilayah tersebut. Pemerintah terus mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pembangunan dan rekonsiliasi, sehingga tercipta hubungan yang lebih harmonis antara pemerintah dan masyarakat Papua. Dengan pendekatan tersebut, konflik yang selama ini sering terjadi di Papua berangsur-angsur dapat diredam, menciptakan iklim yang lebih kondusif bagi pembangunan berkelanjutan.
Papua, dengan segala tantangan yang dihadapi, tetap menjadi prioritas utama dalam kebijakan pemerintahan Presiden Jokowi. Dukungan penuh dari masyarakat dan berbagai pihak terhadap Presiden RI ketujuh itu mencerminkan bahwa kebijakan yang dijalankan sudah berada di jalur yang tepat.
Dengan fokus pada pembangunan infrastruktur, pengendalian inflasi, pelestarian budaya, dan dialog damai, pemerintah berupaya menciptakan Papua yang lebih sejahtera dan berdaya saing. Upaya-upaya tersebut juga terus berlangsung hingga saat ini, sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk membangun Papua yang lebih baik.
Secara keseluruhan, kepemimpinan Presiden Jokowi dalam menghadapi tantangan di Papua dan memaksimalkan potensi wilayah berjuluk Surga Kecil yang Jatuh ke Bumi ini telah memberikan dampak positif yang signifikan.
Papua tidak lagi dipandang sebagai wilayah yang tertinggal, tetapi sebagai daerah yang terus berkembang dan memiliki potensi besar untuk masa depan Indonesia. Dukungan publik yang terus mengalir kepada Kepala Negara tersebut menjadi cerminan bahwa kebijakan yang dijalankan benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat luas, terutama di wilayah yang kaya akan budaya dan sumber daya alam ini..
*) Direktur Program Keadilan Sosial – Yayasan Kesejahteraan Papua Berdaulat