Jakarta – Dalam sepuluh tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo, Indonesia terus konsisten memperjuangkan hak-hak rakyat Palestina di berbagai forum internasional sebagai bagian dari komitmen terhadap perdamaian dunia. Melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Indonesia secara aktif menyuarakan kecaman terhadap kekerasan yang dilakukan Israel dan meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) agar lebih efektif dalam menciptakan perdamaian dunia, khususnya di wilayah Palestina.
Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi menyampaikan pandangan Indonesia terkait ketidakmampuan DK PBB untuk menangani krisis yang berkepanjangan di Palestina. Perlunya mekanisme yang lebih demokratis dalam pengambilan keputusan di organisasi internasional tersebut.
“Indonesia menyerukan mekanisme yang lebih demokratis untuk pengambilan keputusan yang efektif, guna menghindari ketidakaktifan di tengah ancaman serius terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” tegasnya
Dalam pidatonya, ia mengingatkan dunia bahwa lebih dari 41 ribu nyawa telah hilang dan jutaan warga Palestina terpaksa mengungsi akibat agresi yang terus berlanjut. Situasi ini, seharusnya menjadi refleksi bagi komunitas internasional untuk bertindak lebih tegas dalam menghentikan kekerasan.
Retno menekankan, perjuangan Indonesia untuk kemerdekaan Palestina tidak hanya sekadar sikap moral, tetapi juga bagian dari upaya mewujudkan perdamaian dunia. Dalam berbagai kesempatan, Retno mengingatkan bahwa kekerasan yang dialami Palestina bukanlah hal yang dapat dinormalisasi. “Kekerasan serta agresi seperti ini tidak boleh menjadi sebuah new normal,” ujar Retno tegas.
Selama satu dekade kepemimpinan Presiden Jokowi, Indonesia selalu menempatkan isu Palestina sebagai agenda prioritas dalam diplomasi luar negerinya. Sejak pertemuan Presiden Jokowi dengan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon di awal masa pemerintahannya, hingga sekarang, Indonesia terus konsisten menyuarakan hak-hak rakyat Palestina.
Kepemimpinan Presiden Jokowi yang berfokus pada perdamaian dan keadilan internasional telah menjadikan Indonesia salah satu suara paling lantang dalam memperjuangkan hak-hak Palestina di forum global.
Dengan dukungan penuh dari Presiden Jokowi, diplomasi aktif yang dilakukan oleh Retno Marsudi tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai pembela Hak Asasi Manusia, tetapi juga menegaskan komitmen Indonesia untuk mewujudkan perdamaian dunia yang adil dan berkelanjutan. Dalam pandangan Indonesia, perdamaian di Timur Tengah, khususnya di Palestina, adalah kunci untuk stabilitas global yang lebih luas.
Konsistensi Indonesia dalam mendukung kemerdekaan Palestina di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi menjadi bukti bahwa diplomasi damai bisa menjadi alat yang kuat dalam menciptakan perubahan di tingkat internasional.
Sepuluh tahun dukungan ini menjadi cerminan dari tekad Indonesia untuk tidak hanya membela Palestina, tetapi juga mewujudkan perdamaian dunia yang lebih inklusif dan berkeadilan.