Oleh: Muhlisin Sany *)
Aceh memiliki potensi besar dalam mengembangkan sektor ekonomi kreatif dan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah). Dalam rangka mendorong inovasi dan kreativitas pemuda Aceh, Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH), sebuah organisasi yang berfokus pada pemberdayaan masyarakat, telah menginisiasi serangkaian program pelatihan dan pengembangan UMKM yang bertujuan untuk membekali generasi muda dengan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi pengusaha sukses.
Program pelatihan yang diselenggarakan oleh AMANAH ini mencakup berbagai aspek penting dalam pengembangan UMKM, mulai dari manajemen bisnis, pemasaran digital, hingga inovasi produk. Pelatihan ini tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga menyediakan kesempatan bagi para peserta untuk mempraktikkan keterampilan melalui simulasi bisnis dan proyek nyata. Dengan demikian, para pemuda Aceh dapat lebih siap untuk menghadapi tantangan dalam dunia usaha yang semakin kompetitif.
Pada 13-14 Agustus kemarin, AMANAH menyelenggarakan pelatihan kerajinan tangan bagi warga di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Para peserta dilatih untuk berkembang dan berinovasi dalam produksi maupun pemasaran. Salah seorang perajin lokal, Fitriani, menyatakan bahwa pelatihan ini memberikan banyak manfaat bagi para pengrajin. Fitriani juga mengungkapkan rasa syukurnya karena pelatihan ini memberi kesempatan untuk bersaing dengan produk-produk unggulan lain.
Pelatihan AMANAH ini berlangsung di sebuah pusat kerajinan tangan yang terletak di Desa Garot, Kecamatan Indrajaya, Kabupaten Pidie yang sudah lama dikenal sebagai pusat kerajinan tangan khas Aceh. Produk-produk kerajinan tangan yang dihasilkan oleh pengrajin di daerah ini meliputi tas, dompet, payung, sarung bantal, pakaian adat, serta berbagai bordiran benang emas. Selain itu, juga memproduksi kopiah khas Aceh, atau yang dikenal dengan nama meuketop, dan berbagai kerajinan lainnya.
Fitriani juga menambahkan bahwa kehadiran AMANAH sangat membantu dalam mengekspos produk-produk kerajinan tangan yang selama ini hanya dikenal di daerah pelosok. Maka dari itu, kehadiran AMANAH menjadi harapan masyarakat untuk bisa membantu mempromosikan produk-produk kerajinan tangan ke pasar yang lebih luas.
Selain pelatihan, AMANAH juga tentu mendukung pengembangan UMKM dengan menyediakan akses ke jaringan pemasaran dan pembiayaan. Hal ini bertujuan untuk membantu para pengusaha muda dalam memperluas pasar dan meningkatkan daya saing produk lokal di tingkat nasional maupun internasional. Dengan dukungan ini, diharapkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Aceh dapat tumbuh dan berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian daerah.
Inisiatif ini mendapatkan respons positif dari berbagai kalangan, termasuk pemerintah daerah dan komunitas bisnis di Aceh karena melihat program AMANAH sebagai langkah strategis dalam memanfaatkan potensi pemuda Aceh dan memperkuat perekonomian lokal melalui pengembangan UMKM.
Beberapa inisiatif AMANAH dalam pengembangan UMKM di Aceh adalah dengan mengadakan berbagai seminar pengembangan UMKM di sejumlah wilayah di Aceh. Dengan fokus pada peningkatan kreativitas dan produktivitas, AMANAH menyasar kalangan mahasiswa dan masyarakat untuk menumbuhkan semangat berwirausaha yang tangguh dan inovatif.
Serangkaian seminar ini digelar di berbagai kabupaten, termasuk Aceh Selatan, dengan tema sentral “Membangun Bisnis Kreatif.” AMANAH mengundang sejumlah tokoh berpengaruh di bidang ekonomi dan bisnis sebagai pemateri, seperti Yuliana Irvana Rasyidi, Novita Rosmita, dan Yusra. Seminar dirancang untuk memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya mentalitas yang kuat, inovasi dalam bisnis, serta strategi pemasaran yang efektif.
Ketua TP PKK Aceh Selatan Yuliana Irvana Rasyisi, menegaskan bahwa pendapatan UMKM di Aceh perlu ditingkatkan secara signifikan untuk mencapai target produktivitas yang lebih tinggi. Dalam setiap seminar, Yuliana selalu mengingatkan pentingnya bagi masyarakat Aceh untuk mampu bersaing secara ekonomi dengan wilayah lain. Selani itu, mengajak para mahasiswa untuk terus mengasah kemampuan kreatif dan produktif.
AMANAH juga memperluas inisiatif dan dampaknya melalui program seminar “Nextgen UMKM, Visionaries for Lhokseumawe.” Seminar ini bertujuan untuk mendorong penerapan teknologi dalam meningkatkan efisiensi dan daya saing UMKM di pasar global. Kegiatan ini mencerminkan komitmen AMANAH dalam mendukung generasi muda di Kota Lhokseumawe agar lebih berdaya dalam mewujudkan efisiensi dan daya saing UMKM, sesuai dengan salah satu pilar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yaitu “pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi.”
Wakil Ketua DPRK Lhokseumawe, T. Sofianus menekankan pentingnya sinergi antara elemen pemerintah dan masyarakat untuk mencapai kesejahteraan ekonomi di Kota Lhokseumawe melalui sektor UMKM. Sofianus juga menyatakan bahwa forum yang diinisiasi oleh AMANAH seperti ini mampu menciptakan inovasi dan membuka akses UMKM ke pasar global, sehingga meningkatkan daya saing produk lokal.
AMANAH, sebagai lembaga yang menjadi wadah bagi pelaku UMKM, industri kreatif, dan pemuda di Aceh, terus berupaya memperkuat ekosistem bisnis dan ekonomi di provinsi ini melalui berbagai program positif. Dengan fokus pada inovasi dan sinergi, AMANAH berharap dapat meningkatkan daya saing UMKM Aceh di pasar global serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
*) Pegiat UMKM asal Aceh