Oleh : David Kiva Prambudi )*
Mewujudkan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang damai dan berintegritas memerlukan partisipasi aktif dari berbagai elemen masyarakat, termasuk organisasi kemasyarakatan (Ormas). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Balikpapan dan sejumlah instansi lainnya telah mengajak Ormas untuk turut berperan serta dalam pengawasan Pilkada 2024.
Keterlibatan Ormas dinilai penting dalam memastikan jalannya Pilkada yang aman, damai, dan bebas dari isu-isu negatif seperti ujaran kebencian, SARA, dan hoaks.
Komisioner Bawaslu Kota Balikpapan, Ahmad Aziz, menekankan pentingnya peran Ormas dalam pengawasan partisipatif aktif, khususnya dalam lingkup organisasi mereka. Pada acara sosialisasi yang diadakan di Balikpapan, tema yang diusung adalah “Peran Ormas dan Parpol Mengawal Pilkada 2024 Tanpa Ujaran Kebencian, Isu SARA, dan Hoaks.”
Tema ini dipilih untuk menyoroti betapa pentingnya kontribusi Ormas dan partai politik dalam memastikan Pilkada yang bersih dari informasi menyesatkan.
Untuk mengukur efektivitas pengawasan, Bawaslu telah menjalin kerjasama dengan beberapa Ormas melalui Memorandum of Understanding (MoU). Ormas besar seperti PCNU, PGI, dan beberapa universitas di Balikpapan telah menandatangani MoU ini.
Aziz menyatakan bahwa kerjasama ini sangat penting dalam membantu Bawaslu mengawasi jalannya Pilkada. Kedepannya, Bawaslu berencana memperluas kerjasama ini dengan Ormas lain yang bersedia berpartisipasi dalam pengawasan Pilkada.
Keberagaman suku di Balikpapan, menurut Aziz, seharusnya menjadi kekuatan dalam menghadapi isu SARA. Namun, kewaspadaan tetap diperlukan agar Pilkada tidak merusak keharmonisan yang ada. Aziz mengajak semua Ormas untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi oleh isu SARA yang mungkin dihembuskan oleh pasangan calon atau tim kampanye.
Ia juga menegaskan bahwa politik identitas harus dicegah dalam Pilkada, dan Bawaslu melarang keras penggunaan politik identitas.
Selain di Balikpapan, Pemerintah Aceh melalui Badan Kesbangpol Aceh juga mengajak Ormas untuk menyukseskan Pilkada 2024. Sub Koordinator Ormas, Diana Purmasuri, menyampaikan pentingnya peran Ormas dalam menyukseskan Pilkada karena mereka memiliki banyak anggota yang bisa meneruskan informasi kepada masyarakat luas.
Dalam kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Kota Sabang, Diana menyatakan bahwa FGD ini diadakan untuk mendengar aspirasi dan menyamakan persepsi antara pemerintah dan Ormas dalam rangka menyukseskan Pilkada 2024.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Sabang, T. Ramli Angkasa, menegaskan pentingnya sinergi antara semua komponen bangsa dan negara dalam menjaga stabilitas politik, hukum, dan keamanan selama Pilkada.
Stabilitas ini sangat penting karena masalah dalam stabilitas politik dan keamanan dapat mempengaruhi tahapan Pilkada 2024. Ramli juga menekankan pentingnya pemahaman yang cukup bagi penyelenggara Pilkada dari KPPS hingga KIP agar Pemilu dapat berjalan dengan aman dan sukses.
Dalam FGD tersebut, muncul banyak pertanyaan dan tanggapan dari para peserta yang berasal dari kalangan Ormas. Perwakilan KNPI Kota Sabang, Boyhaqi, menyatakan bahwa seharusnya penghitungan suara ulang di sejumlah tempat di Aceh tidak perlu terjadi jika pemahaman penyelenggara pemilu di berbagai level lebih baik.
Ikhsan, perwakilan dari Kwarcab Pramuka Sabang, menambahkan bahwa lemahnya pemahaman penyelenggara pemilu menyebabkan kekacauan saat penyelenggaraan pemilu. Ia berharap diskusi ini menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi semua pihak.
Di Kota Tangerang, Komisi Pemilihan Umum (KPU) juga melibatkan Ormas dalam mengawal Pilkada serentak 2024. Pada acara sosialisasi yang diadakan di Novotel Tangerang, KPU mengundang berbagai tokoh masyarakat dan perwakilan Ormas untuk berdiskusi mengenai peran serta Ormas dalam Pilkada serentak 2024.
Achmad Zamzami, salah satu pemateri, membahas peran Ormas dalam Pilkada serentak, sementara Yhannu Setyawan mengulas peran tokoh masyarakat dalam mewujudkan Pilkada berkualitas di Kota Tangerang.
Koordinator Divisi Parmas KPU Provinsi Banten, Aas Satibi, menekankan pentingnya kolaborasi dan sinergi antara KPU dan Ormas. Ia menyatakan bahwa kolaborasi ini harus terus digaungkan agar memberikan manfaat bagi demokrasi di Kota Tangerang.
Ketua KPU Kota Tangerang, Qori Ayatullah, berharap Ormas berperan aktif dalam mengawal Pilkada serentak 2024, khususnya di Kota Tangerang. Sosialisasi ini diharapkan menciptakan sinergi yang baik antara KPU, Ormas, dan masyarakat dalam menyukseskan Pilkada serentak 2024.
Komisioner KPU Kota Tangerang, Yudhis, menargetkan peningkatan partisipasi pemilih hingga 80 persen. Ia berharap bisa bekerja sama dengan Ormas karena yakin bahwa Ormas memiliki jaringan hingga di tingkat kecamatan bahkan RT/RW. Yudhis juga mengajak Ormas untuk mengawal proses pencocokan dan penelitian (coklit) agar data yang dihasilkan benar-benar valid.
Peran Ormas dalam mengawasi dan mengawal jalannya Pilkada 2024 sangat vital. Keterlibatan aktif mereka dapat memastikan Pilkada berjalan dengan damai, aman, dan berintegritas, bebas dari isu negatif yang dapat merusak proses demokrasi.
Kolaborasi dan sinergi antara Ormas, pemerintah, dan masyarakat luas harus terus ditingkatkan untuk mewujudkan Pilkada yang berkualitas dan sukses. Mari kita semua berpartisipasi aktif dalam menjaga dan mengawal Pilkada 2024 demi masa depan yang lebih baik.
)* Kontributor Yudistira Institute