Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen pemerintahannya dalam perang melawan narkoba di Indonesia. Sebagai bagian dari Asta Cita, prioritas Presiden Prabowo dalam memberantas narkoba tak sekadar menjadi arahan, melainkan langkah nyata yang mencakup koordinasi dengan lembaga penegak hukum untuk menutup setiap celah peredaran dan penyelundupan narkotika di seluruh negeri.
“Narkoba adalah musuh bersama yang harus kita lawan dengan segala upaya, demi keselamatan generasi mendatang,” ujar Presiden Prabowo.
Dalam implementasinya, Polri telah merespons serius arahan ini dengan melakukan operasi penegakan hukum terpadu di berbagai daerah. Kabareskrim Polri, Komjen Wahyu Widada, menjelaskan bahwa institusinya bersama Kejaksaan Agung, BNN, PPATK, Ditjen Bea Cukai, dan berbagai instansi lain melaksanakan operasi terpadu untuk memutus rantai distribusi narkotika.
“Dalam dua bulan terakhir, kami berhasil mengungkap kasus besar dan menyita berbagai jenis narkoba dalam jumlah besar. Ini bukti nyata komitmen kami untuk menciptakan lingkungan yang aman, khususnya bagi generasi muda,” kata Komjen Wahyu.
Polri juga menerapkan langkah-langkah strategis guna mengurangi peredaran narkoba. Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut, “Kami mengambil pendekatan yang menyeluruh, dari aspek supply hingga demand, dengan penekanan pada pemberantasan di setiap lini.” Kapolri memastikan penindakan tegas terhadap oknum aparat yang terlibat agar integritas penegakan hukum tetap terjaga.
Selain itu, Kepala BNN Komjen Pol Marthinus Hukom menyoroti persoalan kampung-kampung narkoba yang tersebar di berbagai wilayah. “Lebih dari 900 lokasi di Indonesia dikendalikan oleh bandar besar dalam struktur sosial patron-klien. Kami tengah berupaya keras melemahkan pengaruh bandar ini melalui pendekatan ekonomi dan sosial bagi masyarakat yang terdampak,” ungkap Marthinus.
Polri dan BNN terus berkolaborasi dengan masyarakat untuk mengubah kampung-kampung narkoba menjadi kawasan bebas narkoba melalui program edukasi dan penyuluhan. Pendekatan ini mencakup juga rehabilitasi pengguna narkoba, dengan tujuan mencegah mereka kembali terjerat dalam lingkaran peredaran gelap narkotika. “Rehabilitasi bukan hanya untuk pemulihan pengguna, tetapi juga sebagai langkah preventif dalam upaya pemberantasan narkoba secara menyeluruh,” tambahnya.
Untuk meminimalisasi penyelundupan narkoba, pengawasan diperketat di bandara dan wilayah perbatasan. Di Aceh, Kapolresta Banda Aceh Kombes Pol Fahmi Irwan Ramli menginstruksikan pengawasan intensif di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda. “Kami memantau ketat setiap akses masuk, terutama di titik-titik rawan, demi mendukung arahan Presiden Prabowo,” jelas Fahmi.
Melalui sinergi berbagai pihak, Presiden Prabowo optimis perang melawan narkoba dapat membuahkan hasil. “Agenda pemberantasan narkoba ini bukan sekadar retorika, tetapi langkah nyata untuk mewujudkan generasi yang sehat dan lingkungan yang aman,” pungkasnya.