Pembangunan IKN Stimulus Iklim Investasi Nasional di Era Prabowo-Gibran

Oleh : Hafid Rindrahutama )*

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara merupakan proyek besar yang digadang-gadang mampu menjadi stimulus pemerataan pembangunan dan stabilitas iklim investasi nasional. Sejak diumumkan, proyek ini telah menarik perhatian berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun internasional. IKN diharapkan dapat menciptakan titik pertumbuhan baru di luar Pulau Jawa, yang selama ini menjadi pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan.

Pemerintah menilai bahwa pemindahan ibu kota dari Jakarta ke IKN di Kalimantan Timur tidak hanya sekadar langkah simbolis. Proyek ini merupakan upaya strategis untuk mengurangi ketimpangan pembangunan antar wilayah dan menjawab berbagai permasalahan di ibu kota lama, seperti kemacetan dan penurunan kualitas lingkungan. IKN dirancang untuk menjadi kota berkelanjutan dengan konsep smart city yang mengintegrasikan teknologi modern dan ramah lingkungan.

Keberadaan IKN diproyeksikan dapat mendorong investasi jangka panjang. Dengan infrastruktur yang direncanakan mencakup jaringan transportasi, fasilitas pendidikan, pusat perbelanjaan, dan pusat bisnis, IKN menawarkan potensi besar bagi investor. Pemerintah telah merancang skema insentif dan kemudahan berinvestasi untuk menarik minat pengusaha lokal maupun asing. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian daerah sekitar dan nasional.

Dampak positif pembangunan IKN tidak hanya dirasakan dari sisi ekonomi. Penciptaan lapangan kerja baru selama proses konstruksi dan setelah IKN beroperasi penuh diyakini dapat mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Para ahli juga memandang bahwa IKN dapat menjadi pusat riset dan pengembangan yang mampu menarik talenta muda serta meningkatkan daya saing Indonesia dalam sektor teknologi dan inovasi.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kaltim, Fahmi Prima Laksana mengatakan pembangunan IKN di Kalimantan Timur telah menjadi magnet kuat bagi investasi di wilayah tersebut. Kehadiran IKN berhasil mendorong realisasi investasi yang mencapai Rp 55,82 triliun hingga Triwulan III di 2024. Pihaknya optimis terhadap capaian investasi Kaltim di akhir tahun 2024 yang diproyeksikan akan melampaui target sebesar Rp 76,02 triliun.

Dengan angka yang dicapai hingga Triwulan III, serta dampak berkelanjutan dari proyek IKN, realisasi investasi di 2024 Kaltim diperkirakan akan kembali melampaui target dan memperkuat posisi Kaltim sebagai destinasi investasi strategis bagi para investor.

Fahmi juga menyatakan bahwa pertumbuhan investasi yang signifikan ini tidak hanya didorong oleh proyek IKN semata, tetapi juga oleh perbaikan infrastruktur penunjang dan program strategis lainnya yang mempermudah akses serta kegiatan bisnis. Dengan adanya peningkatan konektivitas melalui pembangunan jalan, pelabuhan, dan fasilitas pendukung lainnya, Kaltim semakin dipandang sebagai wilayah dengan potensi ekonomi tinggi. Pihaknya menekankan bahwa sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting untuk memastikan kelanjutan tren positif ini dan menjaga iklim investasi yang berkelanjutan serta kompetitif.

Sementara itu, Ketua PP Kesatuan Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (KMHDI), Wayan Darmawan menilai pembangunan IKN di Kalimantan Timur merupakan upaya pemerintah dalam membangun pemerataan perekonomian di seluruh daerah. Sejak  awal pemerintah memang ingin menyebarkan pusat pertumbuhan perekonomian ke seluruh daerah agar tidak terjadi sentralisasi di pulau Jawa.  Pusat perekonomian tersebut harus disebarkan ke wilayah yang dinilai mengalami ketimpangan jika dibanding pulau Jawa, salah satu contoh yakni wilayah Indonesia bagian timur. Ketimpangan perekonomian itu, sangat mudah terlihat dari segi pembangunan infrastruktur, kemakmuran rakyat dan sisi perekonomian lainnya. Dengan adanya pembangunan IKN, diyakini pusat perekonomian Indonesia perlahan akan pindah dari kawasan pulau Jawa.

Transparansi, efisiensi, dan sinergi antara pemangku kepentingan menjadi kunci sukses pembangunan IKN. Dengan langkah-langkah yang tepat, IKN diharapkan dapat menjadi katalis perubahan yang membawa Indonesia menuju pemerataan pembangunan dan kemajuan ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, IKN dapat menjadi contoh bagi pembangunan kota modern yang memperhatikan keseimbangan antara aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan. Dengan menerapkan prinsip-prinsip pembangunan hijau, kota ini berpotensi menjadi model yang dapat direplikasi di wilayah lain di Indonesia. Hal ini penting untuk menginspirasi pendekatan pembangunan yang lebih holistik dan berwawasan ke depan di masa mendatang.

Pengawasan yang ketat dan evaluasi berkelanjutan juga perlu dilakukan untuk memastikan pembangunan berjalan sesuai rencana. Partisipasi masyarakat dan masukan dari para ahli di berbagai bidang sangat dibutuhkan untuk memaksimalkan manfaat pembangunan IKN. Dengan begitu, proyek ini dapat menjadi langkah nyata yang mengukuhkan posisi Indonesia sebagai negara dengan komitmen kuat terhadap pembangunan berkelanjutan dan pemerataan kesejahteraan.

Selain itu, kolaborasi dengan sektor swasta dan kemitraan internasional diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam hal teknologi, pendanaan, dan pengalaman dalam pembangunan berskala besar. Dengan melibatkan berbagai pihak, proyek IKN dapat memperoleh wawasan baru dan adopsi teknologi mutakhir yang mempercepat proses pembangunan serta meningkatkan efisiensi. Hal ini juga akan membuka peluang lebih besar bagi pengembangan sumber daya manusia lokal, menciptakan lapangan kerja, serta mendorong transfer pengetahuan yang pada akhirnya memperkuat daya saing nasional di kancah global.

)* Mahasiswa pascasarjana salah satu PTN di Bandung.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *