Oleh: Muzakir Hasbi
Jelang peresmian program AMANAH, Presiden Jokowi memperkuat komitmennya untuk meningkatkan produktivitas kopi lokal. Dukungan konkret dalam pengembangan industri kopi di Aceh menjadi salah satu fokus utama.
Program tersebut, dikenal sebagai Aneuk Muda Aceh Unggul dan Hebat, berupaya memberdayakan generasi muda Aceh sekaligus meningkatkan kualitas kopi yang dihasilkan. Salah satu inisiatif unggulan dari program tersebut adalah pembibitan Kopi Robusta Lamno di Desa Pante Keutapang, Kecamatan Jaya, Kabupaten Aceh Jaya. Upaya ini menunjukkan keseriusan Presiden RI ketujuh dalam mengoptimalkan potensi kopi lokal, yang telah menjadi komoditas unggulan di wilayah tersebut.
M. Haris, seorang pembudidaya kopi Robusta di Aceh Jaya, mengungkapkan bahwa pembibitan Kopi Robusta Lamno memiliki potensi besar untuk menjadi sentra ekonomi baru di wilayah tersebut.
Kopi tersebut memiliki cita rasa khas yang disukai masyarakat Aceh dan memberikan keistimewaan bagi konsumen dengan riwayat sakit asam lambung. Dukungan dari pemerintah, terutama melalui Badan Intelijen Negara (BIN), menegaskan komitmen kepala negara dalam memajukan sektor pertanian kopi di Aceh.
Program AMANAH tidak hanya berfokus pada produktivitas, tetapi juga melibatkan generasi muda secara aktif. Para pemuda di Desa Pante Keutapang dilatih dalam semua proses, mulai dari pembibitan hingga perawatan tanaman kopi.
Mereka didorong untuk memulai usaha kopi sendiri. Dengan keterlibatan generasi muda, pembudidaya kopi berharap bahwa kopi Robusta Lamno bisa menjadi penggerak ekonomi lokal sekaligus membuka peluang bisnis baru.
Hingga saat ini, pembibitan Kopi Robusta Lamno telah mencapai 43.000 bibit dari target 50.000 bibit. Sebanyak 3.000 bibit bahkan telah dibawa ke Gedung AMANAH yang segera diresmikan.
Pencapaian tersebut diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian masyarakat Aceh Jaya. Melalui berbagai program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh AMANAH, generasi muda Aceh kini memiliki peluang besar untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi lokal. Upaya-upaya tersebut tidak hanya memberikan dampak positif bagi individu, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan.
Dengan adanya pembibitan kopi yang didukung penuh oleh program tersebut, kopi Robusta Lamno diproyeksikan menjadi produk unggulan yang dapat membawa nama Aceh Jaya ke kancah nasional.
Dukungan Presiden Jokowi terhadap program tersebut menegaskan visinya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal melalui inovasi dan pengembangan sektor pertanian. Selain itu, program ini juga bertujuan untuk membangun generasi muda yang mandiri dan berjiwa wirausaha.
Di bawah arahan Presiden Jokowi dan dukungan Badan Intelijen Negara, program AMANAH semakin menunjukkan dedikasinya dalam memajukan perekonomian lokal dengan fokus pada sektor kopi.
Salah satu inisiatif penting dari program tersebut adalah Rumah Pengolahan Kopi yang terletak di Gedung AMANAH, Ladong. Gedung yang akan segera diresmikan tersebut dilengkapi dengan teknologi modern untuk mengolah biji kopi yang telah dikeringkan. Hasil pengolahan di fasilitas ini diharapkan memiliki kualitas tinggi dan siap dipasarkan lebih luas.
Keberadaan Rumah Pengolahan Kopi tidak hanya menguntungkan petani milenial, tetapi juga komunitas lokal lainnya, termasuk penyandang disabilitas. Keterlibatan mereka dalam program ini menunjukkan bahwa AMANAH tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga aspek sosial dalam memberdayakan masyarakat Aceh secara keseluruhan.
Pelatihan pramusaji yang diadakan bersama Balai Pelatihan Vokasi Produktivitas (BPVP) Banda Aceh menjadi salah satu contoh nyata dari upaya ini. Dalam pelatihan tersebut, peserta disabilitas, termasuk teman-teman tuli, dilatih untuk memahami kopi secara menyeluruh, dari proses penanaman hingga penyajian. Dengan demikian, peluang kerja di industri kopi semakin terbuka lebar bagi mereka.
Ken Munthe, seorang ahli kopi dan instruktur pelatihan, memberikan penjelasan mengenai proses pelatihan yang dijalani peserta. Pelatihan ini tidak hanya memberikan keterampilan baru bagi peserta, tetapi juga membuka peluang kerja di industri kopi, baik sebagai pramusaji maupun barista.
Selain itu, program AMANAH telah menginisiasi berbagai kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan generasi muda Aceh di bidang kopi, termasuk Aceh Barista Champ 2024. Kompetisi ini diadakan untuk mempromosikan kopi Aceh sekaligus memacu barista lokal agar siap bersaing di tingkat nasional.
Kepala Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Banda Aceh, Rahmad Faisal, menyatakan harapannya kepada para pemuda dalam memajukan kopi khas Aceh agar lebih dikenal luas. Kegiatan Aceh Barista Champ ini menjadi langkah pertama yang luar biasa bagi anak muda Aceh untuk bersaing di event-event tingkat nasional maupun internasional.
Dengan adanya Rumah Pengolahan Kopi yang baru dibangun, potensi kopi Aceh semakin terbuka lebar, sekaligus menjadi pusat pemberdayaan ekonomi, sosial, dan keterampilan masyarakat.
Di masa mendatang, program AMANAH diharapkan terus berinovasi dan memperluas dampaknya sebagai bagian dari legacy Presiden Jokowi di akhir masa jabatannya. Dengan dukungan penuh dari pemerintah dan keterlibatan masyarakat, program ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi seluruh masyarakat, khususnya generasi muda di Aceh.
Berbagai upaya tersebut mencerminkan komitmen kuat Presiden Jokowi dalam meningkatkan produktivitas kopi lokal, sekaligus memberdayakan masyarakat untuk masa depan yang lebih baik.
*) Peneliti Ekonomi Syariah Aceh – Forum Ekonomi Syariah Aceh Berkelanjutan